Yudistira: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambah artikel |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
[[gambar:Yudistira-kl.jpg|thumb|130px|right|Prabu Yudistira, raja Indraprasta dan kemudian Hastina]]
[[Yudistira]] ([[bahasa Sansekerta|Sansekerta]]: ''Yudhiṣṭhira''), adalah seorang [[protagonis]] dari [[wiracarita]] [[Mahabharata]]. Ia adalah yang tertua dari [[Pandawa]] lima. Beliau adalah raja [[Indraprasta]] dan lalu [[Hastina]]. Ia adalah
Yudistira dianggap sebagai keturunan Dewa Keadilan, Batara [[Dharma]] oleh karena itu salah satu julukannya adalah Dharmasuta, Dharmaputra atau Dharmawangsa. Selain itu ia juga disebut Puntadewa atau Samiaji.
Konon seumur hidup ia hanya berbohong sekali, yaitu terhadap
Sebetulnya Yudistira tidak berbohong karena dia berkata kepada Dorna ([[Drona]]) bahwa "gajah Tama mati" dan gajah dalam [[bahasa Sansekerta]] (''hasta'') bunyinya mirip dengan "aswa". Gajah bernama Tama itu sendiri sengaja dibunuh oleh Pendawa agar Yudistira bisa mengatakan hal itu kepada Dorna sehingga Dorna kehilangan semangat hidup dan Korawa bisa dikalahkan dalam perang [[Bharatayuddha]].
Walaupun tidak pernah berbohong, karena perbuatannya ini
Ia adalah tipe murni [[Raja]] yang Baik. Darah putih mengaliri nadinya. Tak pernah murka, tak pernah bertarung, tak pernah juga menolak permintaan siapa pun, betapapun rendahnya sang peminta. Waktunya dilewatkan untuk [[meditasi]] dan penghimpunan kebijakan. Tak seperti [[satria]] yang lain, yang pusaka saktinya berupa [[senjata]], pusaka andalan Yudistira adalah [[Kalimasada]] yang misterius, naskah keramat yang memuat rahasia [[agama]] dan semesta. Dia, pada dasarnya, adalah cendekiawan tanpa pamrih, yang memerintah dengan keadilan sempurna dan kemurah hatinya yang luhur. Dengan kenampakan yang sama sekali tanpa [[perhiasan]] mencolok, dengan kepala merunduk yang mawas diri, dan raut muka keningratan yang halus, dia tampil sebagai gambaran ideal tentang [[Pandita Ratu]] ([[Raja]] [[Pendeta]]) yang telah menyingkirkan nafsu [[dunia]].
Akan tetapi ada pula kelemahannya, yakni gemar berjudi. Oleh karena kegemarannya ini, Yudistira beberapa kali tertipu dan dikalahkan dalam adu judi dengan [[Duryodana]], Raja [[Hastina]] dan pemuka [[Korawa]]. Dalam salah satu kekalahannya, terpaksa Yusdistira (dan Pandawa keseluruhannya) menyerahkan negaranya dan membuang diri ke hutan selama 13 tahun.
Dalam kisah versi Jawa, Yudistira beristrikan Dewi [[Drupadi]] dan berputera [[Pancala]] (Pancawala). (Menurut kisah India, Drupadi diperistri oleh kelima Pandawa bersama-sama).
==Lihat pula==
|