Rencong: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 8:
== Pemakaian ==
Dalam acara adat Kesultanan Aceh, Rencong biasanya digunakan saat acara pernikahan, Meugang, Peusijuk, Tung Dara Baro (Mengunduh Mantu), dan dalam setiap acara penting lainnya. Pemakaian rencong mengarah kepada simbolisasi dari keberanian dari seorang lelaki dalam memimpin keluarga setelah menikah.<ref>{{Cite journal|last=Marjanto|first=Damardjati Kun|date=2018-10-16|title=IMPLEMENTASI KEBIJAKAN WARISAN BUDAYA TAKBENDA (WBTB) INDONESIA|url=http://dx.doi.org/10.24832/jk.v11i1.18|journal=Kebudayaan|volume=11|issue=1|pages=21|doi=10.24832/jk.v11i1.18|issn=2685-8088}}</ref><ref>{{Cite book|title=KATALOG WARISAN BUDAYA TAKBENDA INDONESIA 2018|last=|first=|date=2018|publisher=Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=|location=Jakarta|pages=22|url-status=live}}</ref>
== Rencong Dalam Adat Aceh ==
[[Berkas:Rencong Kerajaan Aceh.jpg|ka|jmpl|339x339px|Rencong Kerajaan Aceh, terbuat dari [[emas]] dengan mata pisau berukir ayat suci [[Alquran]]. Saat ini Rencong emas milik Sultan Aceh tersimpan dengan sangat baik di [[Museum Negeri Aceh]]]]
Rencong memiliki berbagai tingkatan, untuk [[Sultan]] terbuat dari emas yang berukirkan sekutip ayat-ayat suci Al-Qur'an, sedangkan Rencong lainnya biasanya terbuat dari perak, kuningan, besi putih, kayu dan gading. Masyarakat Aceh menghubungkan kekuatan mistik dengan senjata Rencong. Rencong masih digunakan dan dipakai sebagai atribut busana di dalam setiap upacara-upacara adat Aceh. Masyarakat [[Aceh]] mempercayai bahwa bentuk dari Rencong mewakili simbol dari Bismillah dalam kepercayaan Agama [[Islam]]. Karena sejarah dan kepopuleran Rencong, maka masyarakat dunia menjuluki Aceh sebagai "Tanah Rencong". Saat ini Rencong telah diusulkan menjadi Warisan Karya Budaya Dunia [[UNESCO]] oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh.
== Rujukan ==
|