Prasejarah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Oryza (bicara | kontrib)
k menghapus pranala
*drew (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
'''Zaman prasejarah''' dimulai sejak adanya manusia yang terjadi pada permulaan zaman [[geologi]] kuarter, yaitu pada zaman diluvium (''pleistosen'') sekitar 3 juta tahun Sebelum [[Masehi]]. Periode prasejarah berakhir sekitar abad ke-3-5 Masehi, ketika ditemukan prasasti-prasasti di [[Kutai]] dan [[Tarumanegara]].
 
Zaman pleistosen ditandai dengan meluasnya lapisan es di kedua [[kutub]] [[bumiBumi]] (''zaman glacial'') dan diseling dengan zaman ketika es kembali mencair (''zaman interglacial''). Keadaan ini silih berganti selama zaman pleistosin sampai empat kali. Di daerah tropika zaman glacial ini berupa zaman hujan (''zaman pluvial'') yang diseling dengan zaman kering (''interpluvial'').
 
Pada zaman glacial permukaan air laut telah menurun dengan drastis sehingga hanyak dasar laut yang kering menjadi daratan. Di [[Indonesia]] bagian barat [[dasar laut]] yang mengering itu disebut Dataran [[Sunda]], sedangkan di Indonesia bagian timur disebut Dataran Sahul. Dataran Sunda telah menyebabkan kepulauan Indonesia bagian barat menjadi satu dengan [[Benua Asia]], sedangkan Dataran Sahul telah pula menghubungkan kepulauan Indonesia bagian timur dengan [[Benua Australia]]. Itulah sebabnya [[fauna]] dan [[flora]] Indonesia barat mirip dengan fauna dan flora Asia dan sebaliknya fauna dan flora Indonesia timur mirip dengan Australia. Manusia yang hidup zaman pleistosin adalah [[spesies]] [[homo erectus]], yang menjadi pendukung kebudayaan batu tua (''Palaeolithicum'').
kepulauan Indonesia bagian timur dengan [[Benua Australia]]. Itulah sebabnya [[fauna]] dan [[flora]] Indonesia barat mirip dengan fauna dan flora Asia dan sebaliknya fauna dan flora Indonesia timur mirip dengan Australia. Manusia yang hidup zaman pleistosin adalah [[spesies]] [[homo erectus]], yang menjadi pendukung kebudayaan batu tua (''Palaeolithicum'').
 
Zaman pleistosin berakhir 10.000 tahun Sebelum Masehi kemudian diikuti oleh datangnya zaman aluvium atau zaman holosin yang masih berlangsung sampai sekarang. Dari zaman ini muncullah nenek moyang manusia sekarang, yaitu spesies [[homo sapiens]] atau makhluk cerdas.
Baris 31 ⟶ 30:
 
==== Zaman tembaga ====
Orang menggunakan [[tembaga]] sebagai alat kebudayaan. Alat kebudayaan ini hanya dikenal di beberapa bagian dunia saja. Di [[Asia Tenggara]] (termasuk Indonesia) kita tidak mengenaldikenal istilah zaman tembaga.
 
==== Zaman perunggu ====
Baris 37 ⟶ 36:
 
==== Zaman besi ====
Pada zaman ini orang sudah dapat melebur [[besi]] dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun [[perunggu]] sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ± 3500°C.
I
Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut zaman perunggu. Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada zaman sejarah.
Baris 43 ⟶ 42:
Antara zaman neolithicum dan zaman logam telah berkembang kebudayaan megalithicum, yaitu kebudayaan yang mengunakan media batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan megalithicum justru pada zaman logam.
 
== Bacaan Rujukan rujukan==
* Sumarno, dkk. Sejarah Budaya 3A, Yudhistira, 1997.
 
== Lihat Juga pula==
* [[Manusia Purba]]
 
[[Kategori:Antropologi]]