Tapussa dan Bhallika: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 12:
Pada hari pertama dari minggu kedelapan setelah pencerahan Buddha, saat fajar, ketika Buddha sedang duduk di kaki pohon ''[[Buchanania cochinchinensis|rājāyatana]]'', kedua pedagang bersaudara itu tengah melewati jalan utama, tidak jauh dari pohon itu, dalam perjalanan dagang dari kampung halaman mereka menuju [[Uttarapatha#Wilayah|Majjhimadesa]]. Tiba-tiba kereta-kereta mereka terhenti, seakan tengah terperosok ke dalam lumpur walaupun tanahnya datar dan tak berair.<ref name=kusaladhamma>{{cite book|url=https://drive.google.com/file/d/0B3dpaIKQ4Qc2ZmFteG5UNGRLcG8/view|title=Kronologi Hidup Buddha|author=Ashin Kusaladhamma|publisher=Yayasan Satipaṭṭhāna Indonesia dan Ehipassiko Foundation|page=163-165|chapter=Tapussa dan Bhallika, Penderma Makanan Pertama|year=Maret 2015|accessdate=18 Juli 2020}}</ref>
Seorang dewa, yang merupakan ibu bagi kedua
Ketika
Dengan hati yang penuh sukacita, mereka segera menjumpai Buddha dengan membawa serta kue nasi dan madu yang mereka bawa dalam perjalanan itu. Setelah memberi sembah dengan hormat pada Buddha dan duduk di tempat yang sesuai, mereka berkata: "[[Bhante]], semoga Bhante bersedia menerima kue beras dan madu ini agar kami bisa memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan untuk waktu yang lama."<ref name=kusaladhamma/>
|