Gog dan Magog: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 103:
Gog dan Magog muncul dengan sebutan [[Yakjuj dan Makjuj]] dalam dua [[surah]] Al-Qur'an, yakni [[Surah Al-Kahf|Surah Al-Kahfi]] dan [[Surah Al-Anbiya]]. Menurut Al-Qur'an, Yakjuj dan Makjuj ditaklukkan oleh [[Zulkarnain]] (Sang Empunya Dua Tanduk), tokoh yang seringkali diidentikkan dengan Aleksander Agung atau [[Koresh Agung dalam al-Qur'an|Koresy Agung]], meskipun belum ada kata mufakat.{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|pp=57, catatan kaki no. 3}} Tatkala mencapai ujung dunia, Zulkarnain mendapati "suatu kaum yang sukar memahami ucapannya". Kaum ini memohon Zulkarnain mendirikan pengalang untuk memisahkan mereka dari Yakjuj dan Makjuj, kabilah-kabilah yang sudah "menimbulkan celaka besar di muka bumi". Zulkarnain menyanggupi permohonan mereka, dan tidak lupa mewanti-wanti bahwa bila sudah genap waktunya (akhir zaman), Allah akan meniadakan pengalang itu, sehingga Yakjuj dan Majuj akan berbondong-bondong keluar dari kungkungannya.<!--{{sfn|Hughes|1895|p=148}}-->{{r|dict-islam}}
 
Tradisi-tradisi Islam terdahulu diiktisarkandiikhtisarkan [[Zakariya al-Qazwini|Zakaria Alqazwini]] (wafat tahun 1283) ke dalam dua karya tulis populer yang secara singkat disebut Kosmografi (''Keajaiban Makhluk-Makhluk dan Keganjilan-Keganjilan yang Maujud'') dan Geografi (''Petilasan Negeri-Negeri dan Riwayat Hamba-Hamba Allah''). Menurut Zakaria Alqazwini, Yakjuj dan Makjuj mendiami tepi laut yang mengelilingi bumi, dan hanya Allah yang sanggup menghitung jumlahnya. Tinggi badan mereka hanya separuh dari tinggi badan manusia normal, jari-jarinya bercakar alih-alih berkuku, memiliki ekor berbulu dan sepasang telinga berbulu berukuran raksasa, yang mereka gunakan sebagai lapik tidur dan selimut.{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|pp=65–68}} Setiap hari mereka mencakar tembok pengalang sampai nyaris bobol, tetapi bila malam tiba, mereka akan berhenti dan beristirahat seraya berkata, kita tuntaskan besok, tetapi setiap malam Allah membuat tembok pengalang kembali utuh seperti sediakala. Suatu ketika kelak, manakala Yakjuj dan Makjuj berhenti mencakar tembok saat malam tiba, salah seorang di antara mereka akan berkata, insya Allah kita tuntaskan besok, maka keesokan paginya, tembok itu tidak kembali utuh seperti yang sudah-sudah, dan akhirnya dapat dibobol. Saat berhasil membobol tembok pengalang, jumlah Yakjuj dan Makjuj sudah menjadi sedemikian banyaknya sehingga "jika barisan depannya berada di [[Suriah]], maka barisan belakangnya berada di [[Khorasan Raya|Khorasan]]".{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|p=74}}
 
Bermacam-macam bangsa maupun kaum dalam sejarah pernah dianggap sebagai Yakjuj dan Makjuj. Ketika mengancam [[Bagdad]] dan kawasan utara Iran, bangsa Turk dianggap sebagai Yakjuj dan Makjuj.{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|pp=82–84}} Kemudian hari, ketika bangsa Mongol meluluhlantakkan Baghdad pada tahun 1258, merekalah yang dianggap sebagai Yakjuj dan Makjuj.{{sfn|Filiu|2011|p=30}} Tembok pengalang yang memisahkan mereka dari bangsa-bangsa beradab lazimnya dianggap berlokasi di [[Armenia]] dan [[Azerbaijan]], tetapi tembok yang dilihat [[Khalifah]] [[Al-Watsiq]] sudah bobol dalam mimpi pada tahun 842 sehingga mengutus seorang pejabat bernama Sallam untuk memeriksanya mungkin berkaitan dengan [[Ergenekon]].{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|pp=xvii–xviii, 82}} Sallam kembali lewat dua tahun kemudian dan melaporkan bahwa ia sudah meninjau sendiri tembok itu maupun menara tempat Zulkarnain menyimpan perkakas-perkakas kerjanya, dan semuanya masih utuh.{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|pp=xvii–xviii, 244}} Apa yang dilihat Sallam tidak sepenuhnya jelas, tetapi mungkin saja ia berhasil sampai ke [[Lintasan Yumen|Gerbang Giok]] dan pos pabean paling barat di perbatasan Tiongkok.{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|pp=xvii–xviii}} Kemudian hari, [[Ibnu Battutah]], musafir abad ke-14, melaporkan bahwa tembok itu terletak enam puluh hari perjalanan jauhnya dari kota [[Quanzhou|Zaitun]], yang berada di daerah pesisir Tiongkok. Penerjemah karya tulis Ibnu Battutah menambahkan keterangan bahwa sang musafir mungkin keliru menyangka [[Tembok Besar Tiongkok]] sebagai tembok pengalang yang didirikan [[Zulkarnain]] .{{r|gibb-beckingham}}