Presbiter Yohanes: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 37:
Togrul, tokoh nyata di balik keterangan-keterangan tersebut, memang adalah seorang raja beragama Kristen Nestorian yang dikalahkan Jenghis Khan. Togrul menampung Jenghis ketika ditinggal mati ayahnya, [[Yesugei]], dan merupakan salah seorang sekutu pertama Jenghis, sebelum hubungan baik mereka meretak. Sesudah Togrul menolak permintaan untuk mengawinkan putra-putrinya dengan anak-anak Jenghis, timbul keretakan yang lambat laun melebar dan memicu terjadinya perang pada tahun 1203. [[Sorghaghtani Beki|Sorgagtani Beki]], anak perempuan Jaka Gambu, adik Togrul, ditawan Jenghis dan dikawinkan dengan [[Tolui]], putra bungsunya. Perkawinan mereka dianugerahi beberapa orang anak, antara lain Möngke, [[Kublai Khan|Kublai]], [[Hulagu Khan|Hulagu]], dan [[Ariq Böke]].
 
Keterangan-keterangan yang berasal dari kurun waktu ini tidak menggambarkan Presbiter Yohanes sebagai pahlawan tak terkalahkan, tetapi hanya sebagai salah satu dari sekian banyak lawan yang ditumbangkan bangsa Mongol. Meskipun demikian, ketika kekaisaran bangsa Mongol runtuh, bangsa Eropa meninggalkan gagasan bahwa Presbiter Yohanes adalah seorang raja di Asia Tengah.<ref>Silverberg, hlm. 139.</ref> Bagi bangsa Eropa ketika itu, melacak keberadaan Presbiter Yohanes di Asia Tengah adalah hal yang muskil, karena perjalan ke kawasan itu kian berisiko dengan hilangnya jaminan keamanan yang dulu diberikan kekaisaran bangsa Mongol. Dalam karya-karya tulis seperti ''[[John Mandeville|Kisah Petualangan Sir John Mandeville]]''<ref>Halsall, Paul (March 1996). [http://www.fordham.edu/halsall/source/mandeville.html "Mandeville on Prester John"]. Internet Medieval Sourcebook. Temu balik tanggal 20 Juni 2005.</ref><ref>Mosely, C. W. R. D. (1983). ''The Travels of Sir John Mandeville'', hlmn. 167–171. New York: Penguin Books. {{ISBN|0-14-044435-1}}.</ref> dan ''Historia Trium Regum'' yang ditulis [[Yohanes dari Hildesheim]],<ref>Yohanes dari Hildesheim (1997). ''The Story of the Three Kings''. Neumann Press. {{ISBN|0-911845-68-2}}.</ref> negeri Presbiter Yohanes cenderung mendapatkan kembali unsur-unsur fantastisnya dan tidak lagi terletakberada di padang-padang stepa Asia Tengah, melainkan kembali terletakberada di India atau lokasi eksotis lainnya. [[Wolfram von Eschenbach]] mengaitkan sejarah Presbiter Yohanes dengan legenda [[Piala Suci]] di dalam puisi gubahannya, ''[[Parzival]]''. Dalam puisi ini, Presbiter Yohanes adalah anak dari [[Elaine dari Corbenic|Gadis Penjaga Piala Suci]] dan [[Feirefiz]], sang kesatria Sarasen.<ref>Wolfram von Eschenbach; [[Arthur Thomas Hatto|Hatto, A. T.]] (1980). ''Parzival'', hlm. 408. New York: Penguin. {{ISBN|0-14-044361-4}}.</ref>
 
Pada tahun 1876, Profesor Filip Bruun dari Rusia mengemukakan teori bahwa Presbiter Yohanes mungkin adalah salah seorang raja [[Georgia (negara)|Georgia]], negara yang mengalami kebangkitan militer pada masa Perang Salib sehingga berani menentang kekuatan Muslim. Meskipun dianggap tidak bermasalah oleh [[Henry Yule]] dan sejumlah sejarawan Georgia modern, teori ini serta-merta ditolak [[Friedrich Karl Theodor Zarncke|Friedrich Zarncke]].<ref>Arthur Percival Newton, E. D. Hunt (1996), ''Travel and travellers of the Middle Ages'', hlm. 190. [[Routledge]], {{ISBN|0-415-15605-X}}</ref> Mustahil Presbiter Yohanes ada sangkut-pautnya dengan Georgia, mengingat Georgia adalah sebuah negara Kristen Ortodoks alih-alih Kristen Nestorian, dan mengacu pada fakta bahwa negara ini maupun negara-negara yang menjadi cikal bakalnya, yakni [[Kolkhis|Kerajaan Kolkis]] (negeri [[Lazica]]) dan [[Kerajaan Iberia]], sudah dikenal luas dan terdokumentasi dengan baik pada masa itu, terbukti dari hubungan surat-menyurat yang dilangsungkan secara teratur antara episkop-episkop Kartli dan uskup-uskup Roma.