Pengguna:NFarras/Proyek 3: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 7:
| altitude = {{convert|755|m|ft|0|abbr=on}}<ref group=note name=coor/>
| owner =
| address = Jl Let. Jen. Purn. Dr. (HC). Mashudi No. 1
| location_town = [[Sumedang]]
| location_country = [[Indonesia]]
| coordinates = {{coor dms|6|55|41.124|S|107|46|13.62|E|display=title,inline}}{{refn|group=note|name=coor|Mengacu pada Gedung Rektorat ITB Jatinangor.}}
| start_date =
| opened_date =
| inauguration_date =
| grounds_area = 470.000 meter persegi<ref name=itbjati>{{Cite web|last=ITB|first=Webmaster Team, Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi|title=Kampus Jatinangor -|url=https://www.itb.ac.id/kampus-jatinangor|website=Institut Teknologi Bandung|access-date=2020-08-11}}</ref>
}}
'''Kampus ITB Jatinangor''' merupakan salah satu kampus dari [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB) yang berlokasi di [[Sayang, Jatinangor, Sumedang|Sayang]], [[Jatinangor, Sumedang|Kecamatan Jatinangor]], [[Kabupaten Sumedang]], Jawa Barat. Kampus ini dibangun di lahan aset milik [[Jawa Barat|Pemerintah Provinsi Jawa Barat]] seluas 47 hektar yang sebelumnya digunakan sebagai kampus [[Universitas Winaya Mukti Sumedang|Universitas Winayamukti]]. Letak kampus ini cukup strategis karena berhadapan dengan Jalan Raya Bandung-Sumedang dan diapit oleh beberapa perguruan tinggi lainnya seperti [[Universitas
Saat ini Kampus Jatinangor mengakomodasi kegiatan perkuliahan bagi 10 program studi [[sarjana]] (S1) dan 3 program [[magister]] (S2).<ref name="prodi">{{Cite web|title=Prodi - Direktorat Kampus ITB Jatinangor|url=https://jatinangor.itb.ac.id/prodi/|language=id-ID|access-date=2020-08-11}}</ref>
== Sejarah ==
Ide pembangunan kampus di Jatinangor didasari oleh kepadatan yang terjadi di [[Kampus ITB Ganesha|Kampus utama ITB]] (Kampus Ganesha). Dengan luas lahan 28,6 hektar, Kampus Ganesha harus mampu menunjang aktivitas bagi 23.000 orang [[dosen]], karyawan, dan para mahasiswa ITB. Angka tersebut melebihi kapasitas kampus yang semestinya, yakni 15.000 orang. Permasalahan ini menjadi alasan tercetusnya konsep ITB multikampus, yakni pembangunan kampus baru dalam rangka mendukung berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas ITB dalam berkarya.<ref name=":0">{{Cite web|title=Sejarah Kampus ITB Jatinangor - Direktorat Kampus ITB Jatinangor|url=https://jatinangor.itb.ac.id/sejarah-kampus-itb-jatinangor/|language=id-ID|access-date=2020-08-11}}</ref>
Pengembangan kampus ini diawali dengan penandatanganan perjanjian kerjasama ITB dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam bidang Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia. Perjanjian tersebut ditandatangani pada 27 Januari 2010, kemudian diikuti oleh adendum pertama pada 31 Desember 2010 dan adendum kedua pada 18 Januari 2013. Pada 29 Agustus 2016, [[Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia|Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi]] menerima hibah barang daerah dari Pemerintah Daerah Jawa Barat berupa:
# Tanah seluas 405.120 meter persegi dan bangunan seluas 27.244 meter persegi;
# Bangunan Masjid Al-Jabbar seluas 1.600 meter persegi; dan
# Tanah seluas 68.300 m meter persegi yang terletak di Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Pada 14 Agustus 2017, dilakukan serah terima Barang Milik Negara Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi kepada Institut Teknologi Bandung untuk memastikan pengembangan dan keberlanjutan penyelenggaraan Pendidikan Tinggi oleh ITB di Kabupaten Sumedang.<ref name=":0" />
== Kegiatan akademik ==
Meskipun sebagian besar kegiatan perkuliahan ITB masih dilakukan di Kampus Ganesha, beberapa program studi sudah melakukan kegiatan perkuliahan di kampus Jatinangor. Program studi yang dimaksud adalah:
{| class="wikitable"
!Fakultas/sekolah
!Program studi
|-
|Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) – Program Rekayasa
|
* Studi Rekayasa Hayati (BE)
* Studi Rekayasa Pertanian (BA)
* Studi Rekayasa Kehutanan (BW)
* Teknologi Pasca Panen (BP)
|-
|Fakultas Teknologi Industri (FTI) – Kampus Jatinangor
|
* Teknik Pangan
* Teknik Bioenergi dan Kemurgi
|-
|Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI)
|
* Teknik Biomedis
|-
|Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) – Kampus Jatinangor
|
* Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air (TSA)
* Rekayasa Infrastruktur Lingkungan (RIL)
|-
|Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM)
|
* Kewirausahaan (MK)
|}
Mahasiswa yang mengambil program studi di Kampus Jatinangor akan menjalani Tahap Persiapan Bersama (TPB) selama satu tahun pertama di Kampus ITB Ganesha. Pada tahun kedua dan seterusnya, aktivitas perkuliahan baru dilakukan di Kampus ITB Jatinangor.<ref>{{Cite web|title=USM ITB - Program Studi Sarjana|url=https://usm.itb.ac.id/itb_versi1/program-studi-sarjana|website=usm.itb.ac.id|access-date=2020-08-11}}</ref> Kampus ini juga mendukung aktivitas perkuliahan TPB bagi mahasiswa yang mengambil program studi di Kampus ITB Cirebon. Program studi yang dimaksud antara lain Teknik Industri, Perencanaan Wilayah dan Kota, Kriya, dan Teknik Geofisika.
Selain program sarjana (S1), Kampus ITB Jatinangor juga memfasilitasi aktivitas perkuliahan bagi Program Magister Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi, Arsitektur Lansekap, dan Teknik Metalurgi.<ref name=prodi/>
== Fasilitas ==
== Catatan ==
Baris 31 ⟶ 78:
* [https://itb.ac.id Situs resmi ITB]
* [https://jatinangor.itb.ac.id Situs resmi Kampus ITB Jatinangor]
{{ITB|state=expanded}}
<nowiki>[[Kategori:Institut Teknologi Bandung]]</nowiki>
<nowiki>[[Kategori:Pendidikan di Indonesia]]</nowiki>
<nowiki>[[Kategori:Perguruan tinggi di Indonesia]]</nowiki>
|