Revolusi Rusia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menghapus referensi
Tag: Pengembalian manual VisualEditor
menambah referensi
Baris 1:
'''Revolusi Rusia''' pada 1917 adalah sebuah [[gerakan politik]] di [[Rusia]] yang memuncak pada tahun 1917 dengan penggulingan pemerintahan provinsi yang telah mengganti sistem [[Tsar]] Rusia, dan menuju ke pendirian [[Uni Soviet]], yang berakhir sampai keruntuhannya pada 1991.{{Sfn|Ronald Kowalski|1997|p=1|ps="The collapse of the Soviet Union at the end of 1991 was soon reflected in the ways in which the Russian Revolution has been viewed. "}}<ref>{{Cite web|title=Russian Revolution {{!}} Definition, Causes, Summary, History, & Facts|url=https://www.britannica.com/event/Russian-Revolution|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2020-08-20}}</ref>
 
Revolusi ini dapat dilihat dari dua fase berbeda:
Baris 9:
Revolusi Rusia telah berhasil menumbangkan kekuasaan [[Tsar Nicholas II]]
yang memerintah secara [[diktator]]. Rakyat [[Rusia]] yang merasakan kehidupan di
berbagai bidang akibat kediktatoran Tsar Nicholas II, akhirnya berhasil menghimpun kekuatan dan menentang kekuasaannya dalam bentuk revolusi. Revolusi Rusia telah berhasil menumbangkan kediktatoran Rusia. Di samping itu, Revolusi Rusia yang berpaham [[komunis]] akhirnya berhasil mengubah haluan negara tersebut ke arah negara [[Komunisme|komunis]]. Seperti revolusi-revolusi lain, Revolusi Rusia juga membawa dampak baik bagi Rusia sendiri maupun bagi negara-negara di kawasan di dunia termasuk [[Indonesia]]. Pengaruh Revolusi Rusia terhadap perkembangan pergerakan nasional di Indonesia tampak jelas dengan berkembangan paham [[Marxis]] yang kemudian melahirkan Partai Komunis Indonesia.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Causes and Consequences of the Russian Revolution|url=http://www.csun.edu/~sr6161/world/unit%207/Standard%2010.7.1.pdf|website=www.csun.edu|access-date=20-08-2020}}</ref>
berbagai bidang akibat kediktatoran Tsar Nicholas II, akhirnya berhasil
menghimpun kekuatan dan menentang kekuasaannya dalam bentuk revolusi.
Revolusi Rusia telah berhasil menumbangkan kediktatoran Rusia. Di samping
itu, Revolusi Rusia yang berpaham [[komunis]] akhirnya berhasil mengubah haluan
negara tersebut ke arah negara komunis.
Seperti revolusi-revolusi lain, Revolusi Rusia juga membawa dampak baik
bagi Rusia sendiri maupun bagi negara-negara di kawasan di dunia termasuk
[[Indonesia]]. Pengaruh Revolusi Rusia terhadap perkembangan pergerakan
nasional di Indonesia tampak jelas dengan berkembangan paham [[Marxis]] yang
kemudian melahirkan Partai Komunis Indonesia.
 
Benih-benih Marxisme dibawa masuk ke Indonesia oleh seorang [[Belanda]] yang bernama Henk J.F.M. Sneevliet. Atas dasar Marxisme inilah pada tanggal 9 Mei 1914 di [[Semarang]], Sneevliet bersama-sama dengan [[J.A. Brandsteder]], [[H.W.Dekker]], dan [[P. Bersgma]] berhasil mendirikan [[ISDV|Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV)]]. Sneevliet kemudian melakukan infiltrasi (penyusupan) kader-kadernya ke dalam tubuh [[Sarekat Islam]] dengan menjadikan anggota-anggota ISDV sebagai anggota SI, dan sebaliknya anggota-anggota SI menjadi anggota ISDV. Dengan cara ini Sneevliet dan kawan-kawannya telah mempunyai pengaruh yang kuat di kalangan SI, lebih-lebih setelah berhasil mempengaruhi beberapa pemimpin SI, seperti [[Semaun]] dan Darsono. Akibatnya, SI Cabang Semarang yang sudah berada di bawah pengaruh ISDV semakin jelas warna Marxismenya sehingga menyebabkan perpecahan dalam tubuh SI. Pada tahun 1919 ISDV diubah menjadi Partai Komunis Hindia dan selanjutnya pada bulan Desember 1920 menjadi [[Partai Komunis Indonesia]]. Dengan demikian, Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia berpengaruh terhadap munculnya pergerakan nasional Indonesia.
Benih-benih Marxisme dibawa masuk ke Indonesia oleh seorang [[Belanda]]
 
yang bernama Henk J.F.M. Sneevliet. Atas dasar Marxisme inilah pada tanggal 9
== Referensi ==
Mei 1914 di [[Semarang]], Sneevliet bersama-sama dengan [[J.A. Brandsteder]], [[H.W.Dekker]], dan [[P. Bersgma]] berhasil mendirikan [[ISDV|Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV)]]. Sneevliet kemudian melakukan infiltrasi (penyusupan)
<references />
kader-kadernya ke dalam tubuh [[Sarekat Islam]] dengan menjadikan anggota-anggota ISDV
sebagai anggota SI, dan sebaliknya anggota-anggota SI menjadi anggota ISDV.
Dengan cara ini Sneevliet dan kawan-kawannya telah mempunyai pengaruh
yang kuat di kalangan SI, lebih-lebih setelah berhasil mempengaruhi beberapa
pemimpin SI, seperti [[Semaun]] dan Darsono. Akibatnya, SI Cabang Semarang
yang sudah berada di bawah pengaruh ISDV semakin jelas warna Marxismenya
sehingga menyebabkan perpecahan dalam tubuh SI. Pada tahun 1919 ISDV
diubah menjadi Partai Komunis Hindia dan selanjutnya pada bulan Desember
1920 menjadi [[Partai Komunis Indonesia]].
Dengan demikian, Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia
berpengaruh terhadap munculnya pergerakan nasional Indonesia.
 
== Daftar Pustaka ==