Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Surya tama85 (bicara | kontrib)
Produk inovasi: Edit artikel. Menambahkan deskripsi produk inovasi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Surya tama85 (bicara | kontrib)
Kedeputian Teknologi: Hapus ruang lingkup. Edit menjadi Kedeputian Teknologi. Edit deskripsi di artikel
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 173:
Inovasi alat kesehatan yang digunakan untuk penanggulangan COVID19, diantaranya Rapid Diagnostic Test kit, Mobile Lab BSL-2, Emergency Ventilator, PCR Test Kit, dan Sistem Deteksi Dini Covid 19 berbasis Kecerdasan Artifisial.
 
== RuangKedeputian lingkupTeknologi ==
Guna mendukung kinerja Kepala BPPT, terdapat lima kedeputian teknis yang fokus pada bidangnya masing-masing, yaitu deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam, Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi, Teknologi Informasi, Energi, dan Material, Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa, serta Pengkajian Kebijakan Teknologi.
=== Pengkajian kebijakan teknologi ===
 
* Kawasan spesifik dan sistem inovasi
Kedeputian teknis itu lebih lanjut melaksanakan tujuh peran BPPT, yang telah menghasilkan banyak produk inovasi, serta melakukan layanan teknologi.
* Industri proses dan energi
 
* Industri manufaktur, telematika, dan elektronika
 
* Sistem audit teknologi
 
 
=== Teknologi pengembangan sumber daya alam ===
 
* Sumber daya wilayah
 
* Sumber daya mineral
Kedeputian Teknologi Pengembangan dan Sumber daya Alam (TPSA) BPPT
* Reduksi risiko bencana
memiliki potensi untuk memetakan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh
* Lingkungan
Indonesia. Mulai dari sumber manusia yang handal, sampai pada kemampuan
* Modifikasi cuaca
peralatan penunjang yang dipakai.
Diantara produk dan layanannya adalah :
 
1. Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS)
BPPT telah men-deploy BUOY Merah Putih di Anak Krakatau tahun 2019
dan di beberapa wilayah perairan Indonesia sebagai alat deteksi dini bencana
tsunami. Pada keadaan normal, buoy akan mengirim data tiap 1 jam sekali
sedangkan saat terjadi gejala tsunami, buoy akan mengirim data tiap 15 detik,
real-time. Buoy dipasang 100-200 kilometer dari pantai, hitungan awamnya
jika kecepatan gelombang tsunami anatara 500-700 kilometer perjam, maka
minimal waktu masyarakat untuk melakukan evakuasi selama 10-15 menit ke
shelter terdekat
Selain buoy, BPPT juga memasang teknologi pendeteksi tsunami berbasis
kabel optik bawah laut atau CBT hybrid. CBT ini dilengkapi sensor-sensor
tsunami baik itu pressure gate maupun akselerometer untuk mengukur
perbedaan tekanan air sebagai tanda gempa dan tsunami yang muncul di lautan.
 
2. PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah)
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Bantargebang dengan Nama
PLTSa Merah Putih, sudah beroperasi sejak 2019, merupakan fasilitas
pembangkit listrik tenaga sampah pertama di Indonesia, teknologi Waste to
Energy mendukung penanganan sampah di Kabupaten/Kota. Dengan
menggunakan teknologi termal pengolahan sampah, mampu memusnahkan
sampah dalam waktu yang cepat dan signifikan. Teknologi tersebut dapat
memusnahkan sampah hingga kapasitas 50-100 ton per hari . PLTSa buatan
anak bangsa ini bisa menghasilkan energy listrik mencapai 700 Kilowatt.
3. Teknologi Pengolahan Emas Non Merkuri
Inovasi pengolahan emas non merkuri, mengurangi dan penghapusan
merkuri, untuk pertambangan rakyat. Dengan desain dan teknologi BPPT,
maka emas yang diolah hasilnya dapat lebih optimal. Serta tidak berbahaya,
baik bagi tubuh, maupun lingkungan.
Inovasi ini dilaksanakan sebagai wujud implementasi dari ratifikasi konvensi
Minamata, yang juga turut ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia. Pilot
plant pengolahan emas non merkuri ini sudah dibangun di Lebak, Banten dan
Kulonprogo, DIY.
4. Teknologi Pengolahan Arsinum BPPT / Arsinum Mobile
Teknologi Arsinum untuk mengolah air dari berbagai sumber dan siap
diminum tanpa harus dimasak terlebih dahulu, yang dilengkapi dengan sistem
sterilisasi ultraviolet. Terdapat 2 macam yaitu Arsinum Fix unit pengolahan air
yang dipasang dalam bangunan permanen, memiliki kapasitas mencapai
5.000 liter dan Arsinum Mobile dengan performa 10 jam per hari, dirancang
menggunakan mobil dobel gardan yang dapat melintas di daerah terkena
bencana, dengan kapasitas mencapai 4.000 liter dan mampu memenuhi
kebutuhan air minum 2.000 orang perhari, setiap satu unit Arsinum Mobile
dapat didistribusikan kepada 20 hingga 80 Kepala Keluarga dengan total air
mencapai 65.000 liter sepanjang operasi bencana. Pengoperasiannya
menggunakan genset atau panel surya yang disimpan dalam baterai sebagai
energy listrik, memerlukan maksimal 2.000 watt saat beroperasi.
5. Metode Kerangka Sampling Area (KSA) Data Produksi Padi Nasional
Metode KSA mulai sejak Januari 2018 memperbaiki data produksi padi,
digunakan untuk mengukur luasan panen padi mulai dari persiapan lahan,
fase vegetatif awal hingga panen, sehingga data produksi padi dapat
diperoleh secara akurat hasilnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS) terkoreksi data pangan yakni luas baku sawah yang berkurang dari
7,75 juta hektar tahun 2013 menjadi 7,1 juta hektar pada 2018.
KSA memberikan data produktivitas pertanian yang sangat akurat dengan
pengambilan data sesuai dengan titik koordinat langsung, KSA bukan metode
remote sensing, tetapi data-data yang diperoleh dari citra satelit, data dari
pemetaan radar kemudian dilakukan ground check ke lapangan sehingga kita
mengetahui data koordinat yang ada di lokasi tersebut dan langsung difoto
kemudian dimasukan ke dalam sistem Android yang mengunci kordinat lahan
sawah, sehingga lebih akurat lagi.
6. Teknologi Modifikasi Cuaca
TMC digunakan untuk memodifikasi cuaca seperti mengisi waduk,
membasahi lahan gambut, memadamkan karhutla, atau mengurangi curah
hujan penyebab banjir, dilakukan dengan proses penyemaian awan (cloud
seeding) menggunakan bahan yang bersifat higroskopik atau bisa menyerap
air. Hujan turun 10 menit atau lebih setelah penyemaian awan yang
dimodifikasi dengan penggunaan natrium klorida (NaCl) ditebarkan ke bibit
awan melalui pesawat Casa 212-200 dan CN-295.
TMC siap atasi Karhutla berkelanjutan untuk mematikan titik api kebakaran
hutan dan lahan sumber bencana kabut asap, juga untuk menjaga
kelembaban tanah gambut agar tidak sampai menjadi kering di Provinsi Riau.
Serta melakukan Pengisian Waduk kali pertama dilakukan di wilayah Batam
yang mengalami kekeringan akibat musim kemarau cukup panjang Waduk
Duriankang, Sei Ladi dan Muka Kuning.
7. Kapal KR Baruna dan Survey Teknologi Kelautan
 
BPPT terus mendorong kehandalan peralatan survei kelautan dan
kemaritiman armada Kapal Riset (KR) Baruna Jaya. Menudkung di berbagai
sektor, seperti survei jalur kabel, jalur pipa, geohazard (penempatan buoy
tsunami, kegempaan) dan geoteknik (pembangunan jembatan, infrastruktur di
laut). KR Baruna Jaya turut ambil bagian dalam pencarian Kotak Hitam
pesawat Lion Air JT 610 PK-LQP, pesawat Air Asia QZ 8501, serta pesawat
Adam Air DHI 574 di perairan Indonesia, dengan dibekali empat alat canggih
Multi Beam Echo Sounder, Side Scan Sonar, Magnetometer, Remote
Operated Vehicle (ROV) mendeteksi kedalaman laut hingga 2.500 meter.
Baruna Jaya juga mendukung eksplorasi minyak dan gas (Migas) nasional,
melalui kemampuan data geofisika dan geologi dengan multichannel 2D
BPPT.
KR Baruna Jaya telah berlayar sebarkan Alat Deteksi Tsunami Buoy, Ina-CBT
dari Bali hingga Selat Sunda, Buoy Generasi 4, Ocean Bootom Uni (OBU),
alat pendeteksi bawah laut, Mooring Line hingga singker, serta melakukan
pemasangan teknologi baru kombinasi kabel optik dan tanpa kabel (Hybrid
Cable Based Tsunameter/CBT) untuk mendeteksi tsunami di segmen
Megathrust Mentawai-Siberut, Sabtu, 25 Juli 2020. Baruna Jaya turut
membantu kegiatan survei kelautan dalam program Penelitian Karakteristik
Biologi Perikanan, bertujuan mengestimasi berapa banyak ikan yang ada di
laut serta ragam jenisnya, juga membantu dalam operasi SAR karamnya
Kapal Feri Bahuga Jaya.
 
 
 
=== Teknologi agroindustri dan bioteknologi ===
 
* Produksi pertanian
 
* [[Agroindustri]]
Deputi Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB) mempunyai misi untuk melaksanakan
* [[Bioteknologi industri|Bioindustri]]
Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan
* Farmasi dan medika
teknologi di Bidang Pangan dan Pertanian, Obat dan Kesehatan, memiliki 4 (empat)
* Teknologi pati
unit kerja; Pusat Teknologi Produksi Pertanian, Pusat Teknologi Agroindustri, Pusat
Teknologi Bioindustri, Pusat Teknologi Farmasi dan Medika serta 2 (dua) satuan
kerja yaitu Balai Besar Teknologi Pati dan Balai Bioteknologi. Rencana strategis
Deputi Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi adalah termanfaatkannya teknologi
untuk industri dan masyarakat yang terus menerus dihasilkan dan ditingkatkan,
sustainable development di bidang agroindustri dan bioteknologi. Beberapa Produk
dan inovasi yang dihasilkan ;
 
1. Bahan Baku Obat (BBO) BPPT
BPPT bersama industri dalam negeri dan universitas mengembangkan
teknologi Bahan Baku Obat yaitu, amoksisilin, parasetamol, insulin, adjuvant
vaksin dan herbal. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan
import Antibiotik Amoksisilin sebanyak 1.200 ton per tahun. Ketersediaan
bahan baku obat perlu mendapat perhatian serius dikarenakan bahan baku
obat masih import dan masuk kedalam flagship periode 2020-2024 guna
menekan pengurangan import bahan baku obat.
Karenanya usaha pengembangan bahan baku obat untuk menangani
penyakit-penyakit tersebut penting untuk dilakukan. Inovasi di bidang
kesehatan memerlukan keahlian multidisiplin, pengembangan ini dan
kolaborasi antara pemerintah, akademisi dan industri (ABG) juga merupakan
kunci keberhasilan diseminasi hasil inovasi ke masyarakat luas.
2. PURULA Pencegah Stunting
Purula, singkatan dari Peptida Unggul Rumput Laut. Produk abon tabur
pendamping makanan untuk mencegah lahirnya bayi stunting. Abon tabur
yang terbuat dari hidrolisat kedelai dan rumput laut, diperkaya dengan zat
besi dan vitamin, serta diformulasikan dalam bentuk makanan untuk
meningkatkan asupan zat besi dalam rangka mencegah anemia dan
mencegah kekurangan zat besi. Purula tidak hanya bisa mencegah stunting,
namun juga terbukti dapat meningkatkan asupan zat besi untuk menangani
anemia gizi besi.
3. Kit Diagnostik Demam Berdarah Dengue (Kit Rapid Test Dengue)
Kit diagnostik dengue BPPT deteksi dini penyakit demam berdarah dengue
menggunakan anti-NS1 monoklonal antibodi yang dikembangkan
berdasarkan strain virus lokal Indonesia. Komponen utama kit diagnostik
dengue berupa antibodi monoklonal anti-NS1 yang telah terbukti dalam skala
laboratorium dapat mengenali virus dengue strain lokal Indonesia.
BPPT bekerjasama dengan instansi swasta untuk alih teknologi industri
bahan baku Kit Rapid Test Dengue, hal ini menjadi bagian dalam hilirisasi dan
komersialisasi teknologi industri Kit Rapid Test Dengue, agar para penderita
DBD bisa mendapatkan penangan lebih cepat dan menurunkan angka kematian.
 
4. Teknologi EX VITRO, Benih Unggul Berkualitas
Ex Vitro sebuah teknologi memperbanyak benih tanaman secara vegetative.
Dengan teknik ini, para petani dapat memperbanyak benih yang unggul
dengan cara sederhana, cepat dan murah. BPPT telah melakukan diseminasi
teknologi Ex Vitro di berbagai daerah untuk tanaman yang sesuai dengan
keunggulan atau ciri khas daerah tersebut. Misalkan, tanaman lada di
Bangka, tanaman kentang di Batu, tanaman Satoimo di Bantaeng, tanaman
Jahe merah di Pemalang serta tanaman Kakao di Aceh, juga tanaman Jati di
Bojonegoro.
5. BISKUNEO Solusi Pangan Saat Darurat Pangan
Ketika bencana melanda tanpa diduga, banyak masyarakat yang harus
mengisolasikan diri dari lokasi bencana ke tempat pengungsian umum
dengan bahan pangan yang terkadang sulit didapatkan. BPPT membuat
inovasi pangan dan sudah dirasakan langsung oleh masyarakat terdampak
bencana. Bisku Neo merupakan biskuit rasa vanilla, memiliki kandungan 480
Kkal/100g dalam satu bungkusnya atau 25% kebutuhan konsumsi dan setara
dengan sebungkus nasi. Terdapat unsur protein yang menjaga sistem
kekebalan tubuh, dengan bahan baku lokal bergizi seperti tepung ubi kayu,
ubi jalar, tempe, dan gula, mengandung nutrisi lengkap dan energy tinggi.
6. Ikan Nila SALINA
Nila SALINA merupakan bagian dari program ketahanan pangan nasional.
Ikan Nila tersebut dikembangkan untuk mengantisipasi dampak dari
terjadinya pemanasan global yang menyebabkan naiknya permukaan air laut
ke wilayah pertambakan, sehingga berakibat pada tingginya salinitas di lahan
tambak. Ikan nila Salina merupakan jenis ikan nila yang dapat tumbuh baik
pada lingkungan perairan bersalinitas tinggi antara 20 - 25 ppt.
Budidaya ikan nila ini tak lama, cukup selama empat-lima bulan dan mampu
hidup di tambak dan di laut. Kelebihan lainnya, selain merupakan wujud untuk
penuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat, memiliki gizi yang tinggi,
mulai protein sebesar 78,76 persen yang sangat bagus untuk nutrisi otak,
lemak 6,19 persen, serat kasar 4,2 persen, kandungan abu 10,84 persen, dan
kandungan asam lemak omega 3,6,9 dan EPA / DHA.
 
7. Integrasi Sapi Sawit
 
BPPT berhasil menerapkan inovasi pakan sapi berbahan limbah sawit untuk
dikonsumsi sapi potong, mengubah limbah sawit menjadi pakan ternak yang
mengandung nutrisi tinggi. Perlu diketahui, hingga 2018, 40% dari total
konsumsi domestik daging sapi di Indonesia masih mengandalkan impor.
Indonesia sekarang memiliki 14,03 juta hektar perkebunan sawit dengan 4,4
juta areal yang berpotensi untuk diintegrasikan dengan ternak sapi, namun
saat ini baru 132.000 hektar yang sudah diintegrasikan dengan 66.000 ekor
sapi dan masih terus dioptimalkan. Lahan tersebut sangat potensial
mendukung perkembangan populasi sapi nasional melalui program integrasi
lahan sawit dengan peternakan sapi. Inovasi pakan limbah sawit sudah
dilakukan oleh Pemerintahan Riau dan mampu meningkatkan bobot sapi
potong. Integrasi pembiakan sapi di lahan sawit diharapkan dapat
meningkatkan produksi daging sapi lokal dan mengurangi ketergantungan
pada impor.
8. Cassava Castle
Ketahanan pangan dapat diwujudkan dengan diversifikasi pangan, salah
satunya melalui pangan lokal ubi kayu atau singkong. Untuk mendekatkan
inovasi teknologi itu, BPPT meluncurkan pojok inovasi bernama Cassava
Castle di Bandar Lampung. Berbagai produk pangan sehat di Cassava Castle
ini menggunakan bahan baku produk-produk hasil kajian BPPT, seperti aneka
beras sehat, tepung cassava instan, dan berbagai tepung pati termodifikasi.
9. BioPeat
BioPeat merupakan pupuk hayati yang mampu menyuburkan lahan gambut,
sehingga lahan tersebut masih bisa tetap dimanfaatkan tanpa perlu dibakar. Biopeat
produk unggulan hasil rekayasa teknologi yang dikembangkan BPPT memanfaatkan
lahan gambut untuk kebutuhan pertanian dan perkebunan, dan sudah dilakukan di
Pulau Sambu, Riau.
Aplikasi pupuk hayati BioPeat pada tanah gambut terbukti mampu meningkatkan pH
tanah. Dengan meningkatnya pH tanah gambut, maka peluang mikroba penyubur
tanah lainnya yang dapat bertahan hidup di lingkungan tanah gambut juga ikut
meningkat, sehingga tanah gambut menjadi lebih subur.
 
 
=== Teknologi informasi, energi, dan material ===
 
* Elektronika
Melalui deputi Teknologi Informasi, Energi, dan Material BPPT melakukan pengembangan teknologi antara lain di bidang teknologi informasi dan komunikasi, navigasi dan bidang elektronika, engineering design industri, pelayanan publik pemerintahan, dan penerapan energi yang efisien. Produk inovasi
* Sumberdaya energi
yang telah dihasilkan antara lain:
* Industri kimia
 
* Informasi dan komunikasi
 
* Material
1. Artificial Intelligence (AI)
* [[Konversi energi]]
Untuk menghadapi revolusi industri 4.0 BPPT mengembangkan transformasi digital,
terutama Kecerdasan Artifisial (Artificial Intelligence - AI). Dalam menghadapi pandemi
COVID-19 BPPT meluncurkan sistem citra medik berbasis AI melalui Task Force Riset dan
Inovasi Teknologi untuk penanganan COVID-19 (TFRIC-19). Antara lain adalah untuk
mengolah data X-Ray dan CT-Scan yang dapat menjadi alat bantu dan pemandu
penegakan diagnosis pada pasien-pasien suspek COVID-19. Selanjutnya, AI akan
dikembangkan oleh BPPT di 5 bidang prioritas yaitu kesehatan, reformasi birokrasi, edukasi
& riset, ketahanan pangan, dan smart city.
 
2. Bahan Bakar B30
Bahan Bakar B30 adalah campuran biodiesel berbasis kelapa sawit sebanyak 30% dalam
minyak solar. B30 digunakan sebagai energi alternatif pengganti Bahan Bakar Minyak
(BBM) untuk meningkatkan ketahan dan kemandirian energi, meningkatkan nilai tambah
industri kelapa sawit, mengurangi konsumsi dan impor BBM, serta mengurangi emisi GRK.
 
3. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
BPPT mengembangkan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) untuk
pemerintahan yang terpadu dan menyeluruh sehingga tercapai birokrasi dan pelayanan
publik yang berkinerja tinggi. Untuk mengembangkan sistem ini digunakan jaringan
Government Private Network (GPN) yang menggunakan IP khusus.Semua data dari
berbagai instansi pemerintah masuk ke dalam satu jaringan cloud terintegrasi.
 
4. i-Otentik
BPPT melalui iOTENTIK adalah penyelenggara sertifikat digital yang berfungsi sebagai
pihak ketiga terpercaya yang berwenang menerbitkan, melakukan validasi dan mengelola
sertifikat digital yang diperuntukkan bagi sistem elektronik di lingkungan pemerintah.
i-Otentik berfungsi untuk memastikan keutuhan dokumen, memastikan otentitas sebuah
dokumen, dan memastikan dokumen tersebut dikirim oleh orang yang benar.
Selain itu, iOTENTIK juga melakukan tanda tangan dokumen elektronik secara online.
Tanda tangan elektronik beserta timestamp dapat dilekatkan pada dokumen maupun
transaksi elektronik yang didukung oleh keotentikan data pribadi yang telah diregistrasi dan
diverifikasi.
 
5. Pemungutan Suara Online (e-Pemilu)
Untuk menjamin berlangsungnya pemungutan dan perhitungan suara menggunakan yang
transparan, jujur dan akuntabel serta dapat diaudit di tiap tahapannya, BPPT
mengembangkan sistem pemungutan suara secara online (e-Pemilu).
Secara prinsip, e-Pemilu memiliki tahapan yang sama seperti pemilu pada umumnya. Yang
membedakan adalah hasil perhitungan dilakukan secara cepat dan langsung terkirim ke
pusat data KPU. Tidak ada campur tangan manusia dalam proses rekapitulasi sehingga
meminimalisir adanya kecurangan. Saat ini e-Pemilu telah digunakan di 18 Kabupaten di
Indonesia.
 
6. KTP Elektronik (e-KTP)
e-KTP merupakan salah satu inovasi pengembangan BPPT yang dilakukan bersama
Departemen Dalam Negeri (Depdagri), Institut Teknologi Bandung (ITB), Lembaga Sandi
Negara (LSN), dan Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM). BPPT
dalam hal ini berperan dalam memberikan rekomendasi spesifikasi perangkat keras,
perangkat lunak, dan blangko kartu tanda penduduk berbasis NIK yang dilengkapi dengan
sidik jari dan chip agar dapat menjadi bahan penyusunan Peraturan Mendagri yang
mengatur aspek infrastruktur teknologi e-KTP.
Selanjutnya, BPPT akan mengembangkan e-ID, yakni identitas elektronik multiguna sebagai
pengembangan lebih lanjut dari e-KTP. e-ID adalah suatu metode pembuktian identitas
seseorang secara elektronik. Identitas palsu juga diharapkan dapat dicegah karena e-ID
terkoneksi dengan jaringan internet.
 
7. Automatic Dependent Surveillance – Broadcast (ADS-B)
Automatic Dependent Surveillance – Broadcast (ADS-B) adalah sebuah sistem pemantauan
penerbangan nir radar. Sistem ADS-B ini juga memungkinkan komunikasi data antar
pesawat udara. ADS-B digunakan untuk mencegah tabrakan antar pesawat serta
peningkatan dan optimalisasi ruang udara di bandara
BPPT melalui Pusat Teknologi Elektronika telah mengkaji dan mengembangkan sistem
ADS-B sejak tahun 2007. Kelebihan inovasi ini dapat dipasang di berbagai medan lokasi,
termasuk dimanfaatkan di sejumlah bandar udara. Antara lain Bandara Ahmad Yani
Semarang dan Husein Sastranegara Bandung. ADS-B juga digunakan di lokasi terpencil
karena kebutuhan energi listriknya kecil sehingga dapat menggunakan listrik tenaga surya.
 
8. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
 
Melihat sumber energi panas bumi Indonesia yang besar, BPPT mengembangkan dan
memanfaatkan energi panas bumi sebagai pembangkit listrik. Balai Besar Teknologi
Konversi Energi (B2TKE)-BPPT mengembangkan PLTP skala kecil menggunakan
komponen dalam dalam negeri secara maksimal, termasuk industri komponen oleh UKM.
Dengan adanya inovasi ini, bahan bakar minyak (BBM) yang biasa dipakai dalam
pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) pun akan mampu dihemat. PLTP berskala kecil 3
megawatt saat ini dioperasikan di Kamojang, Kabupaten Bandung.
 
9. Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Pome (PLT Biogas Pome)
PLT Biogas Pome adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan limbah cair pabrik kelapa
sawit (Palm Oil Mild Efluent - POME). PLT ini memiliki kapasitas 700kW dan beroperasi
dengan sangat baik. PLT Biogas Pome ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu
pengurangan pencemaran lingkungan akibat limbah cair pabrik kelapa sawit, pengurangan
emisi gas rumah kaca penyebab pemanasan global, dan pemanfaatan biogas sebagai
sumber energi terbarukan. PLT Biogas Pome ini dapat menghemat efisiensi bahan bakar
sampai dengan 12M. Saat PLT Biogas POME dibangun di area Pabrik Kelapa Sawit PTPN
V di Riau.
 
10. Implan Tulang Traumatik SS-316L
Sesuai dengan arahan presiden untuk meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri
melalui Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), BPPT mengembangkan Implan Tulang
Traumatik buatan dalam negeri. Inovasi ini dibuat dengan menggunakan stainless steel atau
titanium material SS 316L dan dapat menjalankan fungsi pengganti implan tulang klinis yang
impor. Implan tulang ini dapat menggantikan produk yang biasa diimpor, sehingga dijual
dengan biaya yang dapat lebih terjangkau oleh masyarakat.
 
11. Sistem Informasi Manajemen peRencanaan pengAnggaran dan peLaporan
(SIMRAL)
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi, membentuk aplikasi SIMRAL. Aplikasi ini
dikembangkan dengan berbasis web dan Free Open Source Software (FOSS). Dalam
SIMRAL terdapat input data dari hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) tingkat desa/kelurahan, kecamatan hingga kabupaten/kota. Hasil akhirnya
dalam bentuk RKPD (rencana kerja pemerintah daerah).
Sebagai aplikasi inti (core application), aplikasi ini melibatkan seluruh unit kerja yang ada
dan sifatnya wajib digunakan, memungkinkan interoperabilitas dengan banyak aplikasi lain, memungkinkan konsolidasi data nasional, serta meningkatkan transparansi pembangunan.
Sampai saat ini aplikasi SIMRAL telah diterapkan di beberapa pemerintah daerah sebagai
Mitra BPPT, diantaranya Kab. Banyuwangi, Pemkot Pekalongan, Pemkot Tangsel, Pemkab
Situbondo, Pemkot Probolinggo dan Pemda Sulawesi Utara.
 
12. Automatic Identification System
Automatic Identification System (AIS) adalah perangkat yang mengirimkan pesan ke segala
arah sehingga kapal lain di sekitar kapal tersebut yang sudah dilengkapi dengan perangkat
AIS Transceiver dapat mengetahui secara terus menerus situasi lalu lintas di sekelilingnya.
Terdapat dua kelas AIS, A dan B. AIS Class B untuk kapal berbobot kurang dari 300 GT,
terutama diperuntukkan untuk kapal-kapal nelayan. Produk AIS Kelas B inovasi BPPT,
memililiki fitur keunggulan bagi nelayan, yaitu dapat menunjukkan dan memandu ke lokasi
posisi ikan.
 
 
 
 
=== Teknologi industri rancang bangun dan rekayasa ===
 
* Industri pertahanan dan keamanan
*Teknologi Industri permesinanRancang Bangun dan Rekayasa
Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa terdiri dari 6 unit kerja yaitu Pusat
* Sistem dan prasarana transportasi
Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan (PTIPK), Pusat Teknologi Industri
* Industri maritim
Permesinan (PTIP), Pusat Teknologi Sistem dan Prasarana Transportasi, Pusat Teknologi
* [[Aerodinamika]], [[aeroelastika]], dan [[aeroakustika]]
Rekayasa Industri Maritim (PTRIM), Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika, dan
* Kekuatan struktur
Aeroakustika (BBTA3), dan Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS). Produk
inovasi yang telah dihasilkan antara lain:
1. Drone PUNA MALE
Kebutuhan akan pengawasan di udara terus bertambah seiring dengan meningkatnya
ancaman di berbagai wilayah. Oleh sebab itu BPPT turut serta dalam pengembangan
pesawat udara nir awak (PUNA) tipe medium altitude long endurance (MALE) atau biasa
disebut, PUNA MALE. Drone ini mampu terbang tanpa henti hingga 30 jam dengan
ketinggian hingga 23.000 kaki.
Rancangan PUNA MALE mengikuti Design, Requirement, and Objectives (DRO) yang
disepakati untuk dipergunakan oleh TNI Angkatan Udara. Kemampuan PUNA MALE
tersebut ditargetkan bisa menyampai drone CH-4 produksi Cina.
 
2. BPPT LOCK
Sebagai negara kepulauan yang memiliki garis pantai yang sangat panjang, Indonesia
dihadapkan dengan masalah lingkungan pantai, antara lain adalah wilayah pesisir/pantai
yang terkikis oleh gelombang laut, sehingga apabila dibiarkan maka lambat laun luasan
wilayah darat/pantai semakin berkurang.
Untuk mengatasi hal tersebut BPPT mengembangkan BPPT LOCK. Yaitu produk inovasi
yang merupakan satu bentuk unit lapis lindung beton untuk perlindungan pantai. BPPT
LOCK merupakan pelindung pantai dengan proses produksi sederhana dan murah serta
didukung dengan pemasangan di lapangan yang mudah.
3. Desain Pabrik Gula Merah Putih
Demi mencapai target kemandirian industri gula Nasional, BPPT membuat desain pabrik
gula buatan anak bangsa, Pabrik Gula Merah Putih. Desain pabrik Gula ini dapat menjadi
desain standar untuk pembangunan pabrik gula modern di Indonesia yang tinggi nilai TKDN.
Dari hasil perekayasaan yang telah dilaksanakan BPPT, diharapkan potensi TKDN pabrik
gula dapat ditingkatkan sampai dengan 63.93% melalui penerapan standarisasi desain yang
berbasis kemampuan industri nasional.
4. Terowongan Angin (Wind Tunnel)
Terowongan angin atau wind tunnel adalah sebuah alat yang digunakan dalam penelitian
aerodinamika penelitian untuk mempelajari efek dari udara yang bergerak melewati benda
padat. Sebuah terowongan angin terdiri atas bagian tubular dengan objek yang diuji
dipasang di tengah. BPPT melalui BBTA3 memiliki beberapa fasilitas wind tunnel, di
antaranya Indonesian Low Speed Tunnel. Terowongan angin ini mempunyai 4 buah seksi uji
(External balance, Sting support, Industrial dan Empty box), yg digunakan untuk simulasi
take-off dan landing. Beberapa pesawat telah diuji di terowongan ini, termasuk pesawat
R80, dan Pesawat dari Asia dan Eropa.
5. Uji Kekuatan Struktur
Salah satu uji kekuatan struktur yang dilakukan oleh Balai Besar Teknologi Aerodinamika,
Aeroelastika dan Aeroakustika (BBTA3) BPPT adalah LRT Jabodebek. BBTA3 BPPT
melakukan rekomendasi desain terkait kebisingan dan vibrasi untuk kenyamanan selama
perjalanan LRT. Dengan demikian, penumpang dapat berkomunikasi dengan nyaman
selama perjalanan di dalam LRT dan penduduk sekitar daerah yang dilewati LRT tidak
terganggu kebisingan BBTA3 BPPT juga menyoroti Aspek “Reliability, Availability,
Maintainability and Safety” (RAMS). BPPT fokus terhadap perihal Review, Validasi dan
Verifikasi Desain dalam setiap langkah proses pengembangan teknis dan sistem kerja di
dalam kereta api.
 
6. Uji Mesin dan Propulsi Kendaraan
Untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa khususnya dalam bidang otomotif,
BPPT memiliki Balai Teknologi Termodinamika, Motor, dan Propulsi (BT2MP),. BT2MP
merupakan fasilitas pendukung proses transformasi teknologi otomotif nasional memiliki tiga
kompetensi inti antara lain termodinamika, motor bakar dan propulsi, dan dalam bidang
teknologi BTMP memiliki fasilitas peralatan uji kendaraan bermotor dan
komponen-komponennya seperti engine, transmisi, radiator serta pengujian bahan bakar
pelumas otomotif. BT2MP melakukan uji mesin dan propulsi berbagai kendaraan. Salah satu
produk yang diuji di BT2MP BPPT adalah Mobil ESEMKA.
Sebagai negara kepulauan yang memiliki garis pantai yang sangat panjang, Indonesia
dihadapkan dengan masalah lingkungan pantai, antara lain adalah wilayah pesisir/pantai
yang terkikis oleh gelombang laut, sehingga apabila dibiarkan maka lambat laun luasan
wilayah darat/pantai semakin berkurang.
Untuk mengatasi hal tersebut BPPT mengembangkan BPPT LOCK. Yaitu produk inovasi
yang merupakan satu bentuk unit lapis lindung beton untuk perlindungan pantai. BPPT
LOCK merupakan pelindung pantai dengan proses produksi sederhana dan murah serta
didukung dengan pemasangan di lapangan yang mudah.
3. Desain Pabrik Gula Merah Putih
Demi mencapai target kemandirian industri gula Nasional, BPPT membuat desain pabrik
gula buatan anak bangsa, Pabrik Gula Merah Putih. Desain pabrik Gula ini dapat menjadi
desain standar untuk pembangunan pabrik gula modern di Indonesia yang tinggi nilai TKDN.
Dari hasil perekayasaan yang telah dilaksanakan BPPT, diharapkan potensi TKDN pabrik
gula dapat ditingkatkan sampai dengan 63.93% melalui penerapan standarisasi desain yang
berbasis kemampuan industri nasional.
4. Terowongan Angin (Wind Tunnel)
Terowongan angin atau wind tunnel adalah sebuah alat yang digunakan dalam penelitian
aerodinamika penelitian untuk mempelajari efek dari udara yang bergerak melewati benda
padat. Sebuah terowongan angin terdiri atas bagian tubular dengan objek yang diuji
dipasang di tengah. BPPT melalui BBTA3 memiliki beberapa fasilitas wind tunnel, di
antaranya Indonesian Low Speed Tunnel. Terowongan angin ini mempunyai 4 buah seksi uji
(External balance, Sting support, Industrial dan Empty box), yg digunakan untuk simulasi
take-off dan landing. Beberapa pesawat telah diuji di terowongan ini, termasuk pesawat
R80, dan Pesawat dari Asia dan Eropa.
 
5. Uji Kekuatan Struktur
Salah satu uji kekuatan struktur yang dilakukan oleh Balai Besar Teknologi Aerodinamika,
Aeroelastika dan Aeroakustika (BBTA3) BPPT adalah LRT Jabodebek. BBTA3 BPPT
melakukan rekomendasi desain terkait kebisingan dan vibrasi untuk kenyamanan selama
perjalanan LRT. Dengan demikian, penumpang dapat berkomunikasi dengan nyaman
selama perjalanan di dalam LRT dan penduduk sekitar daerah yang dilewati LRT tidak
terganggu kebisingan BBTA3 BPPT juga menyoroti Aspek “Reliability, Availability,
Maintainability and Safety” (RAMS). BPPT fokus terhadap perihal Review, Validasi dan
Verifikasi Desain dalam setiap langkah proses pengembangan teknis dan sistem kerja di dalam kereta api.
 
 
=== Pengkajian kebijakan teknologi ===
 
Deputi Pengkajian Kebijakan Teknologi (PKT) memfokuskan arah kebijakan dan prioritas program dan kegiatannya di dalam penguatan sistem inovasi untuk mendukung
pembangunan yang progresif, inklusif, dan berkelanjutan di Indonesia.
 
Salah satu perwujudan sistem inovasi di suatu wilayah, adalah pembangunan kawasan Techno Park, yang juga menjadi program nasional 100 kawasan Techno Park.
 
*Cimahi Techno Park
Techno park di Kota Cimahi ini merupakan sebuah wadah bagi para ekonomi kreatif dan perusahaan pemula berbasis teknologi untuk pelaksanaan pembinaan dan pengembangan. Jenis ekonomi kreatif yang dikembangkan difokuskan pada pengembangan industri pangan serta industri telematika dan animasi.
 
BPPT melakukan pendampingan Cimahi
Technopark mulai dari penyusunan sistem inovasi daerah sampai dengan dukungan sarana prasarana sampai dengan start up tersebut menjadi perusahaan yang mandiri.
 
 
* Pelalawan Techno Park
 
BPPT mendorong ekosistem inovasi yang berkelanjutan dengan melakukan pendampingan terhadap kabupaten Pelalawan dalam membangun Kawasan Techno Park Pelalawan yang difokuskan pada inovasi dan produk turunan sawi. Dengan luas mencapai
3.754 hektare yang terbagi atas 7 zona antara lain pendidikan, riset, pemukiman, industri,
pemukiman, konservasi, komersial, dan zona publik.
 
BPPT menaruh perhatian besar dalam
pengembangan biomassa, karena sawit dan juga sumber biomassa lainnya sebagai sumber energi terbarukan. Biomassa sawit saat ini dikembangkan sebagai bahan bakar biodiesel B30 yang kedepannya ditingkatkan sampai menjadi B100.
 
* Inkubator Teknologi
BPPT bertugas mengkomersialisasikan teknologi melalui program inkubasi untuk menciptakan perusahaan pemula berbasis teknologi atau biasa disebut startup.
Layanan yang diberikan antara lain fasilitasi dan konsultasi manajemen bisnis seperti aspek legal, pemasaran, pengembangan jariungan bisnis, akses pembiayaan, pengembangan SDM sehingga perusahaan dapat mandiri untuk bersaing di pasar bisnis. BIT juga menjembatani
inovasi antara innovator dengan calon pengguna teknologi, contoh startup binaan inkubator teknologi BPPT antara lain Lubinar Indonesia yang bergerak didang kosmetik, Magneo di bidang Kesehatan, sampai dengan Mhomecare yang bergerak di bidang layanan kesehatan.
 
* Audit Teknologi LRT Jabodebek
Terbitnya Keppres No. 103 Tahun 2001 yang memberikan kewenangan BPPT melakukan audit teknologi di Indonesia untuk memperoleh dan mengevaluasi aset teknologi dengan
tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara teknologi dengan kriteria standar yang ditetapkan, serta penyampaian hasil audit tersebut kepada pengguna ataupun masyarakat.
 
Pelaksanaan audit teknologi BPPT dilakukan pada Light rail transit (LRT) Jabodebek yang merupakan salah satu proyek strategis nasional. BPPT berpartisipasi dalam mendukung
kesiapan pembangunan LRT, sampai dengan pengujian saat LRT dijalankan.
 
Selain itu di tahun 2019 audit teknologi juga dilakukan saat kejadian mati listrik atau blackout
di Jabodetabek, Banten, hingga Jawa Barat hingga lebih dari 6 Jam, BPPT diminta untuk melakukan audit teknologi, Hal yang menjadi poin penting dalam audit ini adalah bagaimana obyek vital nasional dibekali kontingensi plan yang sustainable dan simultan.
 
== Layanan teknologi ==