MetroTV: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
| logosize = 200px
| launch = 25 November 2000
| owner = [[
| headquarters = Jl. Pilar Mas Raya Kav. A-D Kedoya Selatan, [[Kebon Jeruk]], [[Jakarta Barat]], [[Indonesia]]
| key people = [[Suryopratomo]]<br />[[Adrianto Machribie]]<br />[[Surya Paloh]]<br />[[Don Bosco Selamun]]<br />[[Nunung Setiyani]]<br />[[Muhammad Mirdal Akib]]
Baris 109:
[[Berkas:Media Group Office.jpg|240px|jmpl|Gedung [[Media Group]] di [[Kebon Jeruk, Jakarta Barat|Kebon Jeruk]], [[Kota Administrasi Jakarta Barat|Jakarta Barat]], Jakarta.]]
'''MetroTV''' adalah sebuah [[stasiun televisi]] [[swasta]] berita yang berkedudukan di [[Indonesia]]. MetroTV didirikan oleh PT Media Televisi Indonesia, resmi mengudara sejak 25 November 2000 di [[Jakarta]]. Pada awalnya didirikan sebagai perusahaan [[Perusahaan patungan|patungan]] dengan kepemilikan saat itu adalah [[Media Group]] dan [[
== Sejarah ==
[[Berkas:MetroTV 2000.svg|200px|jmpl|ka|Logo pertama MetroTV (25 November 2000-20 Mei 2010)]]
PT Media Televisi Indonesia merupakan [[anak perusahaan]] dari [[Media Group]] dan [[
Pada tanggal 1 April 2001, MetroTV mulai mengudara selama 24 jam, menjadikan MetroTV sebagai stasiun TV pertama di Indonesia yang duluan bersiaran 24 jam. Hanya mengandalkan 280 orang stasiun ini beroperasi pada awalnya. Tapi seiring perkembangan dan kebutuhan, MetroTV mempekerjakan lebih dari 900 orang, sebagian besar di ruang berita dan daerah produksi.
Sejak Oktober 2003, pihak [[
Pada Agustus 2019, [[Televisi Republik Indonesia|TVRI]] bersama dua [[televisi swasta]] [[nasional]] (MetroTV dan [[Trans7]]) dan [[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Kemenkominfo]] secara resmi meluncurkan siaran [[televisi digital]] untuk wilayah-wilayah perbatasan Indonesia di [[Kabupaten Nunukan]], [[Kalimantan Utara]]. Dengan tujuan agar masyarakat di seluruh wilayah Indonesia bisa menyaksikan acara terbaik dan berkualitas yang ditayangkan seluruh TV nasional dan lokal dengan gambar yang lebih tajam dan jernih dari [[televisi analog]], tanpa membutuhkan biaya seperti [[televisi berlangganan]] (hanya sekali bayar untuk membeli antena dan dekoder). Yang paling utama dan terpenting masyarakat sudah siap untuk melakukan migrasi (peralihan) TV analog ke digital dalam rangka menghadapi ASO (''Analog Switch Off'') yang akan diberlakukan pemerintah Republik Indonesia dalam waktu dekat ini.<ref>{{Cite web|url=https://www.baktikominfo.id/id/informasi/artikel-media/kemkominfo_resmikan_penyiaran_tv_digital_untuk_perbatasan-927|title=Kemenkominfo|last=|first=|date=2019-09-02|website=|access-date=2019-09-07}}</ref>
|