Kerajaan Palu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 32:
Pada tahun 1796 – 1960 Kerajaan Palu masih menggunakan sistim pemerintahan monarki dan ibukota palu pertama bernama Pandapa (1796-1888), lalu yang kedua ibukota palu bernama Panggovia berjalan mulai1888-1960, dan saat [[Indonesia|Republik Indonesia]] merdeka tahun 1945, pada tahun 1960 Kerajaan Palu lengser dan bergabung dengan Indonesia. Sebelum berdiri sendiri menjadi sebuah kerajaan, palu masih dibawah kekuasaan Kerajaan [[Kabupaten Gowa|Gowa]] asal [[Sulawesi Selatan]] sejak era [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] di tahun 1666.<ref name=":0" />
[[Belanda]] pertama kali tiba di Palu pada masa kepemimpinan Raja Maili (Mangge Risa) untuk mendapatkan perlindungan dari [[Kota Manado|Manado]] di tahun 1868. Pada tahun 1888, Gubernur Belanda untuk [[Sulawesi]] bersama dengan bala tentara dan beberapa kapal tiba di Kerajaan Palu, mereka pun menyerang Kayumalue.<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2018-10-02|title=Palu Pernah Jadi Kerajaan Berpengaruh, Muncul dari Dasar Laut Usai Gempa?|url=https://www.liputan6.com/regional/read/3657242/palu-pernah-jadi-kerajaan-berpengaruh-muncul-dari-dasar-laut-usai-gempa|website=liputan6.com|language=id|access-date=2020-08-20}}</ref>
Setelah
== Daftar Raja Kerajaan Palu ==
Berikut beberapa nama raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Palu saat itu:<ref name=":1">{{Cite web|title=Sejarah Kota Palu – Pemerintah Kota Palu|url=http://palukota.go.id/sejarah-kota-palu/|language=en-US|access-date=2020-08-20}}</ref>
[[File:Xxxxx-magau-djanggola-raja-palu.jpg|thumb|Potret Magau Djanggola / Raja Palu]]
(1) 1796-1805: Pue Nggari (Siralangi)
|