Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Surya tama85 (bicara | kontrib)
Sedkit merapikan lagi
Surya tama85 (bicara | kontrib)
Perbarui garis waktu dan ini belum selesai
Baris 30:
Pada tahun 1989, Indonesia menggaungkan transformasi nasional dengan membangun industri strategis nasional.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=2004-12-02|title=Membangun Industri Strategis Ala Orde Baru - Nasional - koran.tempo.co|url=https://koran.tempo.co/read/nasional/28201/membangun-industri-strategis-ala-orde-baru|website=Tempo|language=|access-date=2020-08-19}}</ref> Perancangan dan pengkajian industri strategis hampir seluruhnya dikerjakan oleh BPPT, terutama aset [[sumber daya manusia]] yang menjadi dasar setiap industri strategis.<ref name=":03" />
 
Momen keberhasilan transformasi teknologi nasional adalah sebuah [[rancang bangun]] pesawat [[N-250]], disebut juga dengan Gatotkaca, yang berhasil terbang perdana pada 10 Agustus 1995.<ref name=":03" /><ref name=":37">{{Cite book|last=Makka, Makmur, Andi, 1945-|first=|date=1995|url=https://www.worldcat.org/oclc/34246164|title=B.J. Habibie, kisah hidup & kariernya|location=Jakarta|publisher=Gema Insani Press|isbn=979-561-365-0|edition=Cet. 3|pages=195|oclc=34246164|url-status=live}}</ref><ref name=":38">{{Cite web|last=|first=|date=2019-09-12|title=Kisah BJ Habibie dan Pesawat Pertama Indonesia N250 Gatot Kaca|url=https://www.suara.com/tekno/2019/09/12/153151/kisah-bj-habibie-dan-pesawat-pertama-indonesia-n250-gatot-kaca|website=Suara|language=|access-date=2020-08-19}}</ref>
 
Berdasarkan keberhasilan tersebut, maka pada setiap tanggal 10 Agustus diperingati sebagai [[Hari Kebangkitan Teknologi Nasional]] (Hakteknas).<ref>{{Cite web|date=2016-08-11|title=Makna Hakteknas|url=https://republika.co.id/berita/koran/opini-koran/16/08/11/obqe064-makna-hakteknas|website=Republika Online|language=id|access-date=2020-08-19}}</ref>
Baris 40:
 
Implementasi dari undang-undang tersebut menghasilkan beberapa produk inovasi yang termasuk dalam fokus prioritas riset nasional berupa [[Pesawat nirawak|pesawat tanpa awak]] pengawas kedaulatan nasional,<ref name=":0">{{Cite web|last=|first=|date=|title=Spesifikasi Drone Pertahanan 'Elang Hitam' Buatan Anak Bangsa|url=https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20191230183500-199-461119/spesifikasi-drone-pertahanan-elang-hitam-buatan-anak-bangsa|website=CNN Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-07-23}}</ref> pabrik garam terintegrasi,<ref name=":3" /> teknologi [[modifikasi cuaca]],<ref>{{Cite web|last=|first=|date=2020-08-14|title=Potensi awan masih ada, BPPT optimalkan TMC cegah karhutla|url=https://www.antaranews.com/berita/1669070/potensi-awan-masih-ada-bppt-optimalkan-tmc-cegah-karhutla|website=Antara News|access-date=2020-08-19}}</ref> [[pembangkit listrik tenaga sampah]],<ref name=":4" /> bahan baku obat,<ref name=":14">{{Cite web|last=|first=|date=|title=BPPT Dorong Kemandirian Bahan Baku Obat Nasional|url=https://www.bppt.go.id/teknologi-agroindustri-dan-bioteknologi/3722-bppt-dorong-kemandirian-bahan-baku-obat-nasional|website=BPPT|language=|access-date=2020-08-19}}</ref> dan [[Stasiun pengisian energi listrik|stasiun pengisian]] [[kendaraan listrik]].<ref name=":5">{{Cite web|last=|first=|date=|title=CIMAHI TECHNO PARK LAUNCHING DAN INDUSTRY GATHERING 2019 – Cimahi Techno Park|url=https://www.cimahitechnopark.id/cimahi-techno-park-launching-dan-industry-gathering-2019.html|website=Cimahi Tekno Park|language=|access-date=2020-08-20}}</ref>
 
<!--
=== Garis waktu penting ===
 
* Pada tahun 1974, dengan surat keputusan Nomor 76/M/1974 tanggal 5 Januari 1974, [[B. J. Habibie]] diangkat sebagai penasihat pemerintah di bidang teknologi pesawat dan teknologi tinggi. Untuk mewadahi Habibie dan sekitar 20 anggota timnya, pemerintah membentuk Divisi Advance Teknologi dan Teknologi Penerbangan (ATTP) Pertamina.<ref name=":03" />
* Tanggal 1 April 1976, melalui Surat keputusan Dewan Komisaris Pemerintah Pertamina Nomor 04/Kpts/DR/DU/1975 Advance Teknologi dan Teknologi Penerbangan (ATTP) diubah menjadi Divisi Advance Teknologi (ATP) Pertamina. ATP merupakan cikal bakal berdirinya BPPT.<ref name=":03" />
* Pada April 1978, B. J. Habibie dilantik sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi/Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.<ref name=":03" />
* Pada Agustus 1978, Divisi Advance Teknologi Pertamina diubah menjadi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi melalui Keputusan Presiden No 25/1978. BPPT dibentuk sebagai [[Lembaga Pemerintah Nonkementerian]] yang bertanggungjawab kepada presiden.<ref name=":03" />
* Pada tahun 1979, dibangun laboraturium pertama Uji Konstruksi BPPT yang berfungsi melakukan pengujian berbagai jenis dan bentuk konstruksi/komponen konstruksi yang terbuat dari logam, beton, plastik atau bahan lainnya yang digunakan dalam konstruksi kendaraan, kereta api, kapal, pesawat terbang, bangunan, jalan, jembatan dan sebagainya.<ref name=":03" />
* Pada tahun 1981, Laboratorium Uji Konstruksi (LUK) mulai beroperasi sebagai penunjang pengujian dan penelitian material, komponen, dan konstruksi.<ref name=":03" />
* Pada 28 Agustus 1982, terbit Keputusan Presiden Nomor 31/1982 tentang Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Keppres itu meninjau kembali dan menyempurnakan organisasi BPPT sebagaimana diatur dalam Keppres Nomor 25/1978.<ref name=":03" />
* Pada 18 Desember 1984, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Uji Konstruksi (LUK) diresmikan [[Soeharto|Presiden Soeharto]].<ref name=":03" />
* Pada tahun 1985, BPPT menyelenggarakan OFP (''overseas fellowship program'') yakni program beasiswa kader teknologi ke luar negeri. Program ini dikenal dengan Program Beasiswa Habibie.<ref name=":03" />
* Pada tahun 1985, UPT Hujan Buatan diresmikan untuk melakukan kaji terap modifikasi cuaca.<ref name=":03" />
* Pada Februari 1985, BPPT dan Arteliers et Chantiers de la Manche (ACM), [[Prancis]] menyepakati pengadaan Kapal Riset Baruna Jaya I, II dan III untuk inventarisasi potensi [[sumber daya]] laut Indonesia secara mandiri.<ref name=":03" />
* Pada tahun 1986, Habibie merintis jaringan komunikasi yang dapat menghubungkan seluruh Indonesia. Rintisan ini kelak dikenal dengan IPTEKnet.<ref name=":03" />
* Pada tahun 1987, UPT Laboratorium Sumber Daya dan Energi (LSDE) beroperasi untuk penelitian dan pengujian bidang teknologi konservasi dan konservasi energi. Selain itu, UPT Ethanol, Protein Sel Tunggal, dan Gula (EPG) didirikan di [[Lampung]].<ref name=":03" />
* Pada tahun 1990, UPT Laboratorium Aero Gas Dinamika dan Getaran (LAGG) diresmikan untuk menunjang industri pesawat terbang dan industri maritim.<ref name=":03" />
* Pada 8 Oktober 1991, Terbit Keppres Nomor 47/1991 tentang Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.<ref name=":03" />
* Pada tahun 1994, IPTEKnet terbentuk sebagai organisasi pertama di Indonesia yang berhasil terkoneksi ke internet.<ref name=":03" />
* Pada 10 Agustus 1995, pesawat penumpang [[N-250]] yang diberi nama Gatotkaca terbang perdana.<ref name=":38" /> Tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional melalui Keppres 71/1995.<ref name=":03" /><ref name=":37" /><ref name=":38" />
* Pada tahun 1995, UPT Pengembangan Seni dan Teknologi Keramik dan Porselin (PSTKP) diresmikan untuk mengembangkan seni lukis dan ukir Bali.<ref name=":03" />
* Pada tahun 1996, BPPT memprakarsai SMA Insan Cendekia di [[Serpong, Tangerang Selatan|Serpong]], [[Kota Tangerang|Tangerang]].<ref name=":03" />
* Pada tahun 1996, Kapal Riset Baruna Jaya ikut pencarian KM Gurita di [[Kota Sabang|Sabang]].<ref name=":03" />
* Pada tahun 1997, [[Rahardi Ramelan]] diangkat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi merangkap Kepala BPPT pada [[Kabinet Pembangunan VII]] menggantikan Habibie yang diangkat sebagai Wakil Presiden.<ref name=":03" />
* Pada 21 Mei 1998, [[Muhammad Zuhal]] diangkat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi merangkap Kepala BPPT pada [[Kabinet Reformasi Pembangunan]].<ref name=":03" />
* Pada 31 Juli 1998, Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika didirikan di [[Kota Surabaya|Surabaya]].<ref name=":03" />
* Pada 4 Agustus 1998, Presiden menerbitkan Keppres Nomor 117/1998 tentang Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Ini merupakan penyempurnaan atas Keputusan Presiden No 47 Tahun 1991. BPPT tidak lagi memiliki kewenangan ''clearing house of technology''.<ref name=":03" />
* Pada tahun 1999, [[Muhammad A. S. Hikam]] dilantik sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi merangkap Kepala BPPT pada [[Kabinet Persatuan Nasional]].<ref name=":03" />
* Pada 21 Februari 2001, BPPT mengembangkan aplikasi [[sumber terbuka]], seperti Kantaya (Kantor Maya) dan WinBI (Windows Bahasa Indonesia) sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2001.<ref name=":03" />
* Pada 4 April 2001, Wakil Presiden [[Megawati Soekarnoputri|Megawati]] meresmikan sekaligus delapan laboratorium BPPT; antara lain Balai Termodinamika, Motor, dan Propulsi (MEPPO), Balai Pengkajian Dinamika Pantai (BPDP), Balai Teknologi Lingkungan (BTL), Balai Pengkajian Bioteknologi (Biotek). IPTEKnet juga diresmikan sebagai Balai Jaringan Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Balai IPTEKnet).<ref name=":03" />
* Pada 31 Juli 2001, [[Hatta Rajasa]] dilantik sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi merangkap Kepala BPPT pada [[Kabinet Gotong Royong]].<ref name=":03" />
* Pada 23 Januari 2001, LPND (kini [[Lembaga Pemerintah Nonkementerian|LPNK]]) dikoordinasikan oleh Menteri: BPPT dikoordinasikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi.<ref name=":03" />
* Pada 13 September 2001, terbit Keppres No. 103 Tahun 2001 yang memberikan kewenangan BPPT melakukan audit teknologi di Indonesia dengan pembentukan Pusat Audit Teknologi.<ref name=":03" /> Objek audit pertama BPPT adalah Texmaco.
* Pada tahun 2001, BPPT membangun Balai Inkubasi Teknologi (BIT) untuk [[perusahaan rintisan]] bidang teknologi.<ref name=":03" />
* Pada 29 Juli 2002, Undang-Undang Sistem Nasional Litbang dan Iptek disahkan. UU ini sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia.<ref name=":03" />
* Pada tahun 2002, dengan prototipe dari BPPT, [[PT Pindad]] memproduksi panser APR 4×4 yang menggunakan rangka dan mesin Isuzu 120PS.<ref name=":03" />
* Pada 21 Oktober 2004, Kusmayanto Kadiman dilantik sebagai [[Menteri Negara Riset dan Teknologi]] pada [[Kabinet Indonesia Bersatu]]. Kusmayanto merangkap sebagai Kepala BPPT sampai tahun 2006.<ref name=":03" />
* Pada tahun 2004, PT Pindad dan BPPT mengembangkan prototipe panser 6×6 beroda ban menggunakan undercarriage truk Perkasa, termasuk engine 220 PS dan transmisi produksi PT Texmaco.<ref name=":03" />
* Pada Juni 2005, BPPT mulai mengembangkan Buoy TEWS.<ref name=":03" /><ref name=":39" />
* Pada tahun 2006, BPPT dan PT Pindad mengembangkan prototipe panser amfibi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang mampu bermanuver bukan hanya di darat, tapi bisa menyeberangi sungai dan danau.<ref name=":03" />
* Pada tahun 2006, dibentuk BPPT Engineering (kini Pusat Pelayanan Teknologi) sebagai pintu gerbang BPPT dalam pelayanan teknologi sekaligus menjadi mitra terpercaya bagi para pengguna jasa teknologi.<ref name=":03" />
* Pada April 2006, BPPT resmi terpisah dengan [[Kementerian Negara Riset dan Teknologi|Kementerian Negara Riset Dan Teknologi]] yang disahkah melalui Keputusan Presiden No 42 Tahun 2006 Tentang Pengangkatan Kepala BPPT.<ref name=":03" />
* Pada tahun 2006, BPPT mempopulerkan IGOS Open Source.<ref name=":03" />
* Pada tahun 2006, [[Said Djauharsjah Jenie|Said Djauharsjah Djenie]] diangkat sebagai Kepala BPPT. Ia menjabat selama periode 2006-2008.<ref name=":03" /><!--
== Pembina jabatan fungsional perekayasa ==
Sebagai instansi pembina [[Jabatan Fungsional Aparatur Sipil Negara|jabatan fungsional]] perekayasa nasional, BPPT mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan dan mengembangkan profesionalisme perekayasa dan mengantarkan mereka agar berperan dan berkontribusi lebih besar dalam pengembangan teknologi dan inovasi untuk pembangunan Indonesia.{{Butuh rujukan}}
Baris 258 ⟶ 301:
 
==== Survei kelautan ====
BPPT melakukan pelayanan jasa survei, observasi, dan riset kelautan. Terdapat empat jenis kapal Baruna Jaya yang digunakan untuk melakukan survei kelautan, yaitu K/R Baruna Jaya I hingga IV.<ref>{{Cite web|title=Armada|url=https://barunajaya.bppt.go.id/index.php/armada.html?lang=id|website=barunajaya.bppt.go.id|language=id-id|access-date=2020-08-20}}</ref> Hal yang dilakukan seperti survei batimetri landas kontinen di Papua,<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=BPPT Serahkan Hasil Survei Batimetri di utara Papua {{!}} Biskom|url=http://www.biskom.web.id/2019/10/29/bppt-serahkan-hasil-survei-batimetri-di-utara-papua.bwi|website=Biskom|language=|access-date=2020-08-20}}</ref> pencarian [[kotak hitam]] pesawat Lion Air JT 610,<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=INFOGRAFIK: Mengenal Kapal Riset Baruna Jaya 1|url=https://nasional.kompas.com/read/2018/11/03/17092731/infografik-mengenal-kapal-riset-baruna-jaya-1|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-08-20}}</ref> pencarian Kapal MV Nur Allya, dan pemeliharaan buoy [[Ina-TEWS]].<ref name=":39">{{Cite web|title=Kapal Riset Baruna Jaya I Dikerahkan untuk Pemeliharaan Buoy Ina-TEWS|url=https://www.tribunnews.com/sains/2019/11/04/kapal-riset-baruna-jaya-i-dikerahkan-untuk-pemeliharaan-buoy-ina-tews|website=Tribunnews.com|language=id-ID|access-date=2020-08-20}}</ref>
 
Layanan ini dilakukan oleh Balai Teknologi Survei Kelautan.<ref>{{Cite web|title=Beranda|url=https://barunajaya.bppt.go.id/|website=barunajaya.bppt.go.id|access-date=2020-08-20}}</ref>