Liberalisme klasik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 180.244.235.12) dan mengembalikan revisi 12625348 oleh Ign christian Tag: Pengembalian manual |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 7:
Pada akhir abad ke-19, liberalisme klasik berkembang menjadi liberalisme neoklasik. Liberalisme neoklasik percaya bahwa pemerintahan harus disusutkan sekecil-kecilnya agar [[kebebasan individu]] bisa berjalan. Dalam bentuk ekstremnya, liberalisme neoklasik mengusung konsep [[Darwinisme sosial]]. [[Libertarianisme]] adalah bentuk modern dari liberalisme neoklasik.<ref>Mayne, p. 124</ref>
==
* 3 Prinsip liberal klasik
• Liberal klasik tidak bersetuju tentang peran pasti dari negara, tetapi pada umumnya mengharapkan adanya pembatasan atas penggunaan pemaksaan, entah oleh individu atau
pemerintah. Mereka mendukung agar pemerintah itu kecil dan terjaga dalam batas-batas aturan. Masalah utama dalam politik bukanlah bagaimana memiilih pemimpin, tetapi bagaimana mengekang mereka ketika mereka memperoleh kekuasaan.
• Dalam bidang ekonomi, liberal klasik percaya bahwa kesejahteraan tidak diciptakan oleh pemerintah, tetapi oleh kerja sama dari pribadi-pribadi merdeka. Kemakmuran dihasilkan lewat individu-individu yang menemukan, menciptakan, menabung, berinvestasi, dan pastinya mepertukarkan barang dan jasanya secara sukarela, demi kentungan bersama - keteraturan spontan dari ekonomi pasar bebas.
• Liberal klasik memberi prioritas dukungan terhadap kebebasan pribadi dalam kehidupan sosial, politik dan ekonomi. Pendukungnya mengakui bahwa orang-orang memiliki pertentangan pendapat, dan ketidaksetujuan tentang di mana letak batasan kebebasan, tetapi secara luas bersetuju bahwa kebebasan pribadi harus diperbesar dan penggunaan pemaksaan harus diperkecil.
== Catatan kaki ==
|