Keraton Kanoman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Halaman keraton difokuskan masalah bangunan saja
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 100:
Halaman keraton Kanoman merupakan halaman yang berada di sebelah selatan halaman ''Jinem Kanoman'', antara halaman ''Jinem Kanoman'' dengan halaman ''Keraton Kanoman'' dibatasi pagar dengan tinggi sekitar 2 meter. Pada halaman ini terdapat tempat tinggal kerabat [[kesultanan Kanoman]], ''Kaputren'' dan ''Pulantara''
 
* '''''Kaputren''''' merupakan tempat tinggal putra dan putri sultan. Bangunan yang bergaya kolonial ini dibangun oleh Sultan Anom III, Pangeran Raja Adipati (PRA) Alimuddin, sebelumnya anak-anak Sultan Anom tinggal di ''Pulantara''.<ref name=dit>[{{Cite web |url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditpcbm/revitalisasi-pulantara-keraton-kanoman/ |title=PCBM, Dit. 2018 . Revitalisasi Pulantara Keraton Kanoman. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan] |access-date=2018-05-07 |archive-date=2018-05-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180507153559/https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditpcbm/revitalisasi-pulantara-keraton-kanoman/ |dead-url=yes }}</ref>
 
[[Berkas:Pulantara-1-696x522.jpg|jmpl|ka|300px|''Pulantara'' yang telah direvitalisasi kembali. Pada masa lalu ''Pulantara'' sempat dipergunakan sebagai tempat tinggal anak-anak Sultan]]
 
* '''''Pulantara''''' merupakan bangunan yang dikelilingi pepohonan yang berada di ujung timur halaman keraton Kanoman, berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 24,8 meter, lebar 13 meter, dan tinggi 9,5 meter dan menghadap ke arah selatan. ''Pulantara'' dibangun tidak lama setelah keraton Kanoman berdiri, didirikan oleh Elang (Pangeran) Purbaya, putra dari Sultan Mohammad Badriddin (Sultan Anom I) sekitar 1600-an sebagai tempat tinggal untuk anak-anak Sultan, namun setelah Sultan Anom III Alimuddin mendirikan ''Kaputren'' maka ''Pulantara'' difungsikan sebagai tempat tinggal para prajurit [[kesultanan Kanoman]]. Pada masa Pangeran Raja (PR) Dzulkarnaen berkuasa menjadi Sultan Anom VIII setelah perundingan dengan kakaknya yaitu Pangeran Raja (PR) Anta yang keturunan Belanda-Prancis, Dzulkarnaen kemudian menjadikan ''Pulantara'' sebagai tempat menyimpan benda-benda pusaka yang akan dipergunakan untuk acara maulid nabi Muhammad saw.<ref>[https://sportourism.id/jelajah/pulantara-bangunan-megah-keraton-kanoman-yang-terancam-lenyap Rahmadsyah, Agung. 2017. Pulantara, Bangunan Megah Keraton Kanoman yang Terancam Lenyap. Jakarta: Sportourism]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Keraton Kanoman sebagai Objek Vital ==
 
[[Keraton Kasepuhan]] berserta Keraton Kanoman ditetapkan menjadi ''objek vital'' yang harus dilindungi. Penilaian tersebut berdasarkan pertimbangan dari institusi kepolisian, dengan adanya penilaian tersebut maka kepolisian setempat wajib menempatkan personilnya untuk melakukan penjagaan di keraton tersebut.<ref>[{{Cite web |url=http://www.pikiran-rakyat.com/node/306048 |title=2014 - Pikiran Rakyat - Empat Keraton di Kota Cirebon Menjadi Objek Vital] |access-date=2014-11-28 |archive-date=2014-11-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141128061121/http://www.pikiran-rakyat.com/node/306048 |dead-url=yes }}</ref>
 
Sebagai bentuk realisasi pengamanan objek vital, maka keraton harus dijaga oleh personil kepolisian