Kambing dan Hujan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Havefan (bicara | kontrib)
Havefan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
Setelah melihat perkembangan ilmu Is. Mat merasa janggal. Pemikiran Is sangat bertentangan dengan Mat dan masyarakat di Centong. Begitu pula dengan Is, Cak Ali, dan teman-temannya yang merasa bahwa pemikiran masyarakat Centong perlu diluruskan kembali dalam hal beragama. Niat baik mereka tidak disambut baik oleh masyarakat Centong, mereka tidak suka dengan pemikiran dan sikap Is, Cak Ali, dan kawan-kawannya. Cak Ali, Is, dan yang lainnya diusir dan dilarang beribadah di masjid karena menimbulkan kerusuhan. Akhirnya Is dan Cak Ali mendirikan sebuah masjid di sebelah Utara Centong.
 
Perkembangan masjid Utara dan pengikut yang semakin bertambah, menyebabkan persaingan bagi kedua masjid (masjid Utara dan masjid Selatan). Mereka saling menunjukkan eksistensi dengan mendirikan madrasah di wilayah masing-masing. Persaingan tersebut akan semakin terasa dengan kehadiran bulan ramadan dan lebaran di desa Centong. Pemikiran dan tradisi yang berbeda membuat mereka sulit untuk bisa melaksanakan malam takbiran dan salat ied bersama-sama, sebuah mimpi indah yang diharapkan terjadi oleh Mif dan Fauzia<ref>{{Cite namejournal|last="Naufal|first=Mazka Hauzan|date=2018-12-28|title=PERPADUAN NILAI DAKWAH DAN ESTETIKA DALAM NOVEL KAMBING DAN HUJAN KARYA MAHFUD IKHWAN|url=http:1"//dx.doi.org/10.21580/icj.2018.3.2.3049|journal=Islamic Communication Journal|volume=3|issue=2|pages=141|doi=10.21580/>icj.2018.3.2.3049|issn=2615-3580}}</ref>
 
== Referensi ==
<references responsive="" />
<references />
<references />