Selain sebagai Ketua Matakin, Budi Santoso Tanuwibowo juga menjadi menjadi Wakil Ketua Umum [[Perhimpunan Indonesia Tionghoa]] (INTI). Ia juga menjadi Ketua Harian dalam Persatuan [[Xiangqi]] Indonesia (PEXI).<ref>{{Cite web|url=https://indopos.co.id/read/2019/07/29/183096/pb-pexi-selenggarakan-kejuaraan-terbuka-xiangqi-inti-cup-2019/amp/|title=PB PEXI Selenggarakan Kejuaraan Terbuka Xiangqi INTI Cup 2019|date=0001-11-30|website=indopos.co.id|language=id-ID|access-date=2020-07-18}}</ref> Pada awal bergabung ke dalam kepengurusan Matakin, Budi menjabat sebagai Ketua Bidang Pendidikan Pengurus Pusat (1993–1998), kemudian sebagai Sekretaris Umum Pengurus Pusat (1998–2002), Ketua Umum Pengurus Pusat selama dua periode, yakni periode 2002–2006 dan 2006–2010. Ia kemudian menjadi salah satu Anggota Presidium (2010–2014) dan Sekretaris Dewan Rohaniwan (2010–2014 dan 2014–2018).
DiBeberapa bulan awalwaktu setelah KHdilantiknya K.H. [[Abdurrahman Wahid]] dilantik menjadi [[Presiden Indonesia]] ke empat-4, Budi bersama Ws. [[Bingky Irawan ]] yang waktu itu sebagai Komisaris Daerah MATAKIN [[Jawa Timur]] , menghadap Presiden dan memohonmengajukan beliaupermohonan berkenanagar merestuidapat penyelenggaraanmenyelenggarakan "Perayaanperayaan Hari Raya [[Tahun Baru Imlek]] secara Nasional"nasional.<ref>{{Cite web|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/cerita-ketua-khonghucu-izin-gus-dur-untuk-gelar-perayaan-imlek-pertama-kali.html|title=Cerita Ketua Khonghucu Izin Gus Dur untuk Gelar Perayaan Imlek Pertama Kali|website=merdeka.com|language=en|access-date=2020-07-18}}</ref> [[GusHal dur]]ini yangdisetujui sejakoleh lamaGus banyakDur membantudan perjuanganjuga umatmeminta [[Khonghucu]]agar mendapatkan kembali hak-hak sipilnya sebagai warga negara langsung menyetujui dan bahkan memintakegiatan diselenggarakan 2 (dua ) kali . Budi kemudian menjadi Ketua Panitia Perayaan Hari Raya Tahun Baru Imlek Nasional I di Jakarta pada tanggal 17 Februari 2000, Bingky menjadi Ketua Panitia Perayaan [[Cap Go Meh]] Nasional I di [[Kota Surabaya]] yang berlangsung seminggu kemudian. Dengan didampingi Ibu Negara Hj. [[Sinta Nuriyah]] Abdurrahman Wahid, Presiden KH. Abdurrahman Wahid hadir dan memberi sambutan di Jakarta dan Surabaya. Pada saat itu, presiden KH. Abdurrahman Wahid juga menetapkan Hari Raya Tahun Baru Imlek sebagai Hari Libur Fakultatif , danyang kemudiandisusul Presidendengan Megawati Soekarnoputeri menetapkanpenetapan Hari Raya Imlek sebagai Hari Libur Libur Nasional pada tahun 2003 oleh Presiden [[Megawati Soekarnoputeri]].<ref>{{Cite web|url=http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/blob/F12064/Presiden%20Tetapkan%20Imlek%20Hari%20Nasional.htm|title=Presiden Tetapkan Imlek Hari Nasional|website=perpustakaan.bappenas.go.id|access-date=2020-07-18}}</ref> .▼
== Karya Tulis (Buku)tulis == ▼
02.# Ensiklopedi Anak Nasional Indonesia, 1018 jilid, sebagai salah satu Kontributor, Pemimpin RedaksiUsaha/Proyek▼
# Ensiklopedi Anak Nasional, 10 jilid, sebagai Pemimpin Redaksi
03.# Bertambah Bijak Setiap Hari (BBSH) : 8 x 3 = 23! ▼
05.# BBSH : Tuhan Sudah Pindah Alamat? ▼
06.# Ada Tiada - Tiada Ada ▼
07.# Ketika Mentari Terbit di Barat ▼
08.# Mekar Layu Sama Cantiknya ▼
09.# Dalam Kesejukan Ramadan ▼
10.# Bulir-Bulir Kearifan ▼
11.# Pesan untuk Sahabat ▼
12.# Menanam Kearifan Menuai Kebahagiaan ▼
13.# 88 Narasi Kepemimpinan ▼
15.# Berani tidak Populer ▼
16.# Perjalanan Menuju Jati Diri ▼
17.# Kearifan Sepotong Kerupuk ▼
18. #Indahnya Ramadan Indahnya Persahabatan ▼
19. #Mensyukuri Kebinekaan, Mengukuhkan Persatuan, Menegaskan Keindonesiaan ▼
20. #Ketika Tuhan Memberi Isyarat ▼
== Galeri ==
[[Kategori:Tokoh Konghucu Indonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
<!--
▲Di bulan awal setelah KH [[Abdurrahman Wahid]] dilantik menjadi [[Presiden Indonesia]] ke empat, Budi bersama Ws. [[Bingky Irawan]] yang waktu itu sebagai Komisaris Daerah MATAKIN [[Jawa Timur]] menghadap Presiden dan memohon beliau berkenan merestui penyelenggaraan "Perayaan Hari Raya [[Tahun Baru Imlek]] secara Nasional".<ref>{{Cite web|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/cerita-ketua-khonghucu-izin-gus-dur-untuk-gelar-perayaan-imlek-pertama-kali.html|title=Cerita Ketua Khonghucu Izin Gus Dur untuk Gelar Perayaan Imlek Pertama Kali|website=merdeka.com|language=en|access-date=2020-07-18}}</ref> [[Gus dur]] yang sejak lama banyak membantu perjuangan umat [[Khonghucu]] mendapatkan kembali hak-hak sipilnya sebagai warga negara langsung menyetujui dan bahkan meminta diselenggarakan 2 (dua) kali. Budi kemudian menjadi Ketua Panitia Perayaan Hari Raya Tahun Baru Imlek Nasional I di Jakarta pada tanggal 17 Februari 2000, Bingky menjadi Ketua Panitia Perayaan [[Cap Go Meh]] Nasional I di [[Kota Surabaya]] yang berlangsung seminggu kemudian. Dengan didampingi Ibu Negara Hj. [[Sinta Nuriyah]] Abdurrahman Wahid, Presiden KH. Abdurrahman Wahid hadir dan memberi sambutan di Jakarta dan Surabaya. Pada saat itu, presiden KH. Abdurrahman Wahid menetapkan Hari Raya Tahun Baru Imlek sebagai Hari Libur Fakultatif dan kemudian Presiden Megawati Soekarnoputeri menetapkan Hari Raya Imlek sebagai Hari Libur Libur Nasional pada tahun 2003<ref>{{Cite web|url=http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/blob/F12064/Presiden%20Tetapkan%20Imlek%20Hari%20Nasional.htm|title=Presiden Tetapkan Imlek Hari Nasional|website=perpustakaan.bappenas.go.id|access-date=2020-07-18}}</ref>.
Tahun 2001, pria lulusan MMUI ini kembali menjadi Ketua Panitia Hari Raya Tahun Baru Imlek Nasional ke -2, yang kembali dihadiri Presiden KH. Abdurrahman Wahid, para pejabat tinggi negara, para menteri, duta-duta besar negara sahabat, serta tokoh masyarakat dan lintas agama.
Sekitar pertengahan 1994 suami dari Sherly Lesmana ini aktif terlibat dalam kegiatan seminar dan lokakarta penyembuhan prana, yang kemudian diikuti dengan pendirian Yayasan Prana Indonesia (YPI) pada 24 Oktober 1994 dan Budi dipercaya sebagai Sekretaris YPI, kemudian sebagai Pembina dan Ketua Umum sejak 2018. Sebelumnya pada tahun 1998 dan 2002 Budi menjadi Ketua Panitia The World Pranic Healer Conference II di Jakarta dan IV di Bali.
Tahun 2000, bersama tokoh lintas agama, antara lain : [[Djohan Effendi]], [[Musdah Mulia]], dan beberapa tokoh yang lain Budi ikut mendirikan "Indonesian Conference om Religion and Peace" dan kemudian menjadi Bendahara, Bendahara Umum, dan Pembina.
Merespon Bencana Nasional [[Tsunami Aceh 2004]] yang amat dahsyat, pada Perayaan Hari Raya Tahun Baru Imlek 2556/2005 yang dihadiri oleh Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]], Budi bersama-sama dengan 24 (duapuluh empat) Tokoh Masyarakat [[Tionghoa]] mendirikan PERMATA yang misinya membantu para korban bencana.
Pada Musyawarah I Perhimpunan INTI tahun 2005, Budi terpilih menjadi Sekretaris Jenderal INTI masa bakti 2005-2009 mendampingi Ketua Umum Rachman Hakim. Pada Munas INTI II dan III Budi kembali dipercaya menjabat untuk masa bakti 2009-2013 dan 2013-2017. Pada 2009 Budi menjadi Ketua Panitia Dasawarsa INTI yang ditandai pagelaran seni dan budaya di Istora Senayan Jakarta yang dihadiri 10.000 undangan, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu [[Ani Yudhoyono]], sejumlah pejabat tinggi dan duta besar negara sahabat. Pada tahun 2017, Budi dipercaya menjadi salah satu Wakil Ketua Umum INTI, masa bakti 2017-2021 dalam jajaran kepengurusan yang dikomandani Ketua Umum Teddy Sugianto.
Tanggal 23 Desember 2010 berdirilah Kelenteng Kong Miao Taman Mini Indonesia Indah yang merupakan tempat ibadah umat agama [[Khonghucu]]<ref>{{Cite web|url=http://www.tamanmini.com/tempat-ibadah/klenteng-kong-miao|title=Klenteng Kong Miao :: Taman Mini Indonesia Indah|website=www.tamanmini.com|access-date=2020-07-18}}</ref>, melengkapi tempat ibadah agama-agama yang banyak dipeluk rakyat Indonesia, mulai dari [[Masjid]] (Islam), [[Gereja]] (Kristen), [[Katedral]] (Katolik), [[Pura]] (Hindu) dan [[Vihara]] (Buddha). Sebagai salah satu pendiri Kelenteng Kong Miao TMII dan sekaligus Ketua Panitia Pembangunan Budi merasa lega bisa meneruskan perjuangan para seniornya yang lama memimpikan adanya Kelenteng di TMII sebagai simbolisasi keberadaan agama Khonghucu di Indonesia. Peresmian Kong Miao ditandai dengan penanaman dua pohon cemara oleh Presiden RI keenam, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono, sedang prasastinya ditandatangani Hj. [[Siti Hardijanti Rukmana]] sebagai Ketua Yayasan Harapan Kita. Sampai saat ini Kelenteng Kong Miao yang dikelola Badan Pengelola Kelenteng Kong Miao menjadi salah satu icon TMII yang penting dan banyak dikunjungi.
Pada awal pendirian Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) yang merupakan fusi beberapa perkumpulan [[Barongsai]] 2012, ayah dari Hayuningtyas ini menjadi Ketua Harian di bawah pimpinan Ketua Umum [[Dahlan Iskan]]. Sebelumnya Budi menjabat Ketua Harian Persatuan Seni dan Olahraga Barongsai Indonesia (PERSOBARIN), dibawah pimpinan Ketua Umum [[Kuncoro Wibowo]].
Selain organisasi yang telah disebutkan di atas, Budi juga ikut serta dalam beberapa organisasi kemasyarakatan, sosial dan keagamaan yang lain, seperti MADIA (Masyarakat Dialog Antaragama) bersama Djohan Effendi, Amanda Suharnoko, dkk; salah satu pendiri dan pengurus BISMA (Badan Sosial Antaragama) bersama dr. Sulastomo, John Palinggi, dkk; IRC (Inter Religious Council) bersama [[Sirajuddin Syamsuddin|Prof. Dr. KH. Din Syamsuddin]], Pdt. [[Gomar Gultom]], M.Th. dkk, Ketua Kehormatan Senior PSMTI (Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia), serta pernah pula memimpin Koperasi Media Asri selama dua periode di salah satu grup perusahaan.
▲== Karya Tulis (Buku) ==
01. Ensiklopedi Nasional Indonesia, 18 jilid, sebagai salah satu Kontributor, Pemimpin Usaha/Proyek<ref>{{Cite journal|date=2020-03-23|title=Ensiklopedi Nasional Indonesia|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Ensiklopedi_Nasional_Indonesia&oldid=16744164|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>
▲02. Ensiklopedi Anak Nasional, 10 jilid, sebagai Pemimpin Redaksi
▲03. Bertambah Bijak Setiap Hari (BBSH) : 8 x 3 = 23!
▲05. BBSH : Tuhan Sudah Pindah Alamat?
▲06. Ada Tiada - Tiada Ada
▲07. Ketika Mentari Terbit di Barat
▲08. Mekar Layu Sama Cantiknya
▲09. Dalam Kesejukan Ramadan
▲10. Bulir-Bulir Kearifan
▲12. Menanam Kearifan Menuai Kebahagiaan
▲13. 88 Narasi Kepemimpinan
▲15. Berani tidak Populer
▲16. Perjalanan Menuju Jati Diri
▲17. Kearifan Sepotong Kerupuk
▲18. Indahnya Ramadan Indahnya Persahabatan
▲19. Mensyukuri Kebinekaan, Mengukuhkan Persatuan, Menegaskan Keindonesiaan
▲20. Ketika Tuhan Memberi Isyarat
Khusus Buku "8 x 3 = 23!" dan "5 Matahari" selain diberi testimoni oleh para tokoh masyarakat juga diberi pengantar tertulis oleh Presiden SBY. Selain ENI dan EAN, buku-buku lainnya merupakan karya utuh Budi - selain banyak artikel dan tulisan yang ditulis bersama para penulis lain. Di samping rutin menulis puisi setiap hari sejak 2009 dan menulis buku, sesekali pria asal Tegal ini menjadi pembicara seminar berbagai topik bahasan, menggubah lagu, baik yang berirama Mars untuk kepentingan organisasi, juga lagu-lagu bernuansa rohani, kebangsaan, dan cinta. Beberapa lagunya antara lain : Mars MATAKIN, Mars INTI, Mars YPI, Mars Gramedia, Mars Asuransi Harta Aman Pratama ,Mengayuh di Tengah Badai, Gemilang Kebajikan, Five Sun, Pancasila Jiwaku, Mari Membina Diri, Rintik-Rintik Hujan, dan lagu penyemangat di masa [[COVID-19]] berjudul Ayo Berjuanglah.-->
|