Maulana Rahmat Ali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 18:
Dalam tahun [[1933]] telah terjadi tiga kali perdebatan pihak Ahmadiyah Muballigh Maulana Rahmat Ali, [[Maulana Abubakar Ayyub|Maulana AbuBakar Ayyub HA]], [[Maulana Mohammad Sadiq|Maulana Moh. Sadiq HA]] dengan Pembela Islam yang diwakili dari organisasi [[Persis]] (Persatuan Islam) yang dipimpin oleh [[Ahmad Hassan|A. Hassan]] yang lebih dikenal dengan "Hassan Bandung" guru dari Almarhum [[Mohammad Natsir]] mantan Ketua Rabithah Alam Islami dan [[Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia|Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII)]] yang terkenal. Diawali surat menyurat diskusi Ahmadiyah lewat majalah bulanan Ahmadiyah "Sinar Islam" dan majalah "Pembela Islam" yang merupakan media Persis waktu itu, yang selanjutnya menimbulkan kesepakatan diantara kedua belah pihak untuk mengadakan suatu pertemuan yang ketika itu disebut "Openbare Debatvergadering (Pertemuan Debat Terbuka) yang pertama kalinya diadakan pada tanggal [[14 April|14]], [[15 April|15]], dan [[16 April|16]] [[April]], 3 hari berturut-turut, bertempat di gedung Sociteit "Ons Genoegen" Naripanweg, Bandung, dengan pengunjung lebih kurang 1000 orang. Perdebatan kedua adalah lanjutan dari perdebatan pertama, dan menarik perhatian masyarakat kurang lebih 2000 orang, terjadi di Batavia pada bulan [[September]], 3 hari berturut-turut dari tanggal [[28 September|28]], [[29 September|29]], [[30 September|30]], tepatnya di Gedung Permufakatan Nasional di Gang Kenari Salemba, Batavia Centrum.<ref>Subjek "Pedebatan demi demi perdebatan", Diskusi Sdr.Nadri Saaduddin http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1997/09/26/0121.html</ref> <ref>"Ahmadiyah , Sebuah Titik Yang Dilupa" Majalah Tempo nomor 29, 21 September 1974</ref>
=== Masa
Ketika Maulana Rahmat Ali tinggal di Batavia, tepatnya di masa perjuangan kemerdekaan RI beberapa tokoh perjuangan seperti [[Soekarno|Ir. Sukarno]], [[Sutan Syahrir]], dan [[Tan Malaka]] pernah mendatanginya (Maulana Rahmat Ali) untuk mendiskusikan berbagai hal di antaranya mengenai [[Islam]], [[Nasionalisme]] dan Tatanan Dunia Baru. Juga di masa lalu [[Agus Salim|Haji Agus Salim]] sering merekomendasikan orang-orang yang ingin mendalami Islam agar datang ke [[masjid|mesjid]] Gang Gerobak. Disebut mesjid Gang Gerobak, karena di masa itu gang di mana mesjid ini berada selalu penuh dengan berbagai macam gerobak. tempat itu sekarang dikenal dengan alamat Jalan Balikpapan I/10.<ref>Subjek "Apa kata orang lain tentang Ahmadiyah", Diskusi Sdr. Nadri Saaduddin http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1997/10/01/0031.html]</ref> <ref>http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/file_download/82</ref>
|