Daeng Marewah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 11:
Mereka merapat di [[Pulau Siantan]] dan disambut dengan ramahnya oleh seorang pelaut Bugis terkemuka di kawasan itu, yakni: Kari Abdul Malik yang juga dikenal sebagai Nakhoda Alang. Akhirnya mereka menetap di Siantang dalam waktu beberapa lama.
Penerimaan Nakhoda Alang dalam sebuah jalinan persahabatan yang akrab, membuat Opu
Kedua orang cucu dari Tenri Bonrong ini kelak akan menjadi orang yang penting di daerah Melayu. Dahing Kamboja kelak akan menjadi [[Yang Dipertuan Muda]] ke-3 di [[Kesultanan Lingga]], dan Dahing Khatijah itu menjadi isteri Raja Alam, putra [[Raja Kecil|Yang Dipertuan Raja Kecik Siak]]. Daeng Cella' juga dikenal dengan nama lain sebagai Daeng Pali' yang kemudian menjadi Yang Dipertuan Muda ke-2, setelah Daeng Marewa.
Dalam suasana kebahagiaan mendapatkan cucu serta kesibukan membangun armada Angkatan Laut itu, Opu Tenri Borong Daeng ri LEkke', Pangeran Luwu yang bercita-cita besar itu wafat dan dimakamkan pada sebuah pulau kecil di dekat [[Pulau Matak]] dalam wilayah Siantan. Hingga kini, makam Opu Tenri Borong Daeng ri Lekke' dikenal sebagai "'''Keramat Pulau Siantan'''"<ref>Dr. H. Wahyuddin Hamid, M.S., Passompe' Bugis Makassar, 2005</ref>
|