Gula: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
|||
Baris 24:
Macetnya riset pergulaan, pabrik-pabrik gula di Jawa yang ketinggalan teknologi, tingginya tingkat konsumsi (termasuk untuk industri [[minuman ringan]]), serta kurangnya investor untuk pembukaan lahan tebu di luar Jawa menjadi penyebab sulitnya swasembada gula<ref name=FAO/>.
Pada tahun 2002 dicanangkan target Swasembada Gula 2007<ref name=arifin>Arifin, B. 2009. [http://www.bni.co.id/Portals/0/Document/GULA.pdf Ekonomi swasembada gula di Indonesia].</ref>. Untuk mendukungnya dibentuk Dewan Gula Indonesia pada tahun 2003 (berdasarkan Kepres RI no. 63/2003 tentang Dewan Gula Indonesia)<ref>[http://www.tempointeraktif.com/hg/peraturan/2004/04/02/prn,20040402-23,id.html Kepres RI no. 63/2003] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101014202547/http://www.tempointeraktif.com/hg/peraturan/2004/04/02/prn,20040402-23,id.html |date=2010-10-14 }}. Artikel di TempoInteraktif, edisi 02 April 2004</ref>. Target ini kemudian diundur terus-menerus<ref name=arifin/>.
== Jenis ==
Baris 64:
== Pranala luar ==
* [http://bataviase.co.id/node/316769 Industri Gula di Batavia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100904044943/http://bataviase.co.id/node/316769 |date=2010-09-04 }}
[[Kategori:Gula| ]]
|