Gumukrejo, Teras, Boyolali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 37:
Desa ini awalnya adalah bagian dari [[Tawangsari, Teras, Boyolali|Desa Tawangsari]]. Hingga pada tahun 1950-an dimekarkan menjadi desa definitif bernama Gumukrejo. Desa ini pertama kali dipimpin Kyai Surodono sebagai [[lurah]].
Beberapa makam tokoh agama [[Islam]] terdapat di wilayah ini seperti Kyai Imam Nawawi (wafat [[1875]]), Kyai Imam Rofi'i (wafat [[1840]]), dan Kyai Imam Kamali (wafat [[1910]]). Di makam tersebut terdapat [[masjid]] bergaya arsitektur Jawa yang ditandai dengan penggunaan tiang sokoguru ({{lang-jv|''Saka''}}) dari kayu. Di makam ini juga terdapat [[Dewadaru|pohon dewadaru]] (atau yang dikenal sebagai pohon nagasari) yang konon di [[Boyolali]] hanya ada di Gumukrejo dan suatu tempat di [[Nogosari, Boyolali|Kecamatan Nogosari]]. Makam Kyai Surodono sendiri bertempat di Hastanalaya Bogo di Dukuh Ngargorejo.
Selain itu terdapat area Kembang Lampir yang dipercaya sebagai lokasi tapak tilas [[Ki Ageng Pamanahan]], yang merupakan keturunan dari [[Brawijaya|Brawijaya V dari Majapahit]] saat diperintah [[Sunan Kalijaga]] menuju lokasi ini untuk bertapa dan mencari jejak [[Kerajaan Mataram (Hindu)|Kerajaan Mataram]]. Cerita ini masih diperdebatkan kebenarannya, karena juga terdapat area bernama Kembang Lampir di [[Kabupaten Gunung Kidul]] yang juga dipercaya sebagai lokasi tapak tilas [[Ki Ageng Pamanahan]].
|