Jalur kereta api Pulau Aie–Padang Panjang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Frenzyvanrafi (bicara | kontrib)
Sejarah: ada rel R42 di petak rel menjelang stasiun Padang dan Tabing
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Baris 1:
{{Kotak info jalur kereta api
| name = Jalur kereta api Pulau Aie–Padangpanjang
| image = Smoky Lembah Anai.jpg
| image = COLLECTIE TROPENMUSEUM Aanleg van de spoorlijn Padang-Kajoetanam aan Sumatra's westkust TMnr 10020596.jpg
| caption = Jembatan parabola yang menjadi ciri khas Divre II Sumatra Barat, berada di kawasan Lembah Anai.
| caption = Pembangunan jalur kereta api Padang
| type = Jalur lintas utama
| system = Jalur kereta api rel berat
Baris 36:
 
== Sejarah ==
| image = [[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Aanleg van de spoorlijn Padang-Kajoetanam aan Sumatra's westkust TMnr 10020596.jpg|kiri|jmpl|Pembangunan jalur kereta api Padang]]
[[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust]] (SSS), divisi dari [[Staatsspoorwegen]], membangun jalur kereta api di [[Sumatra Barat]] berdasarkan konsesi izin yang diterbitkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda yang telah disetujui oleh Parlemen Belanda pada bulan September 1887. Pembangunan ini dimulai tanggal 6 Juli 1889,<ref name=":0">{{Cite web|url=http://searail.malayanrailways.com/PJKA/Sumatra%20West%20coast%20State%20Railway/SSS.htm|title=Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust|website=searail.malayanrailways.com|access-date=2018-03-08}}</ref> difungsikan untuk menghubungkan Padang dengan [[Tambang Batu Bara Ombilin|tambang [[batu bara]] [[Batang Ombilin]] yang sangat terkenal.<ref>{{Cite book|title=Sejarah Kota Padang|last=Safwan|first=Mardanas dkk|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan, Depdikbud RI|year=1987|isbn=|location=Jakarta|pages=43}}</ref>
 
Secara rinci, jalur kereta api segmen ini terdiri atas segmen Emmahaven ([[Teluk Bayur]]) menuju [[Stasiun Padang]] yang diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1892, serta [[Stasiun Pulau Air|Pulau Air]]–[[Stasiun Padangpanjang|Padangpanjang]] pada tanggal 1 Juli 1891.<ref name="verslag"/>
Baris 45 ⟶ 46:
Semenjak tahun 2015, segmen Lubuk Alung–Kayutanam diaktifkan kembali dan prasarananya sudah menggunakan rel jenis R54 bantalan beton. Lalu dioperasikanlah bus rel (''rail bus'') [[Bus rel Lembah Anai|Lembah Anai]] untuk segmen jalur ini sebagai layanan bus rel perintis pada akhir 2016.<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/bisnis/read/2640720/masyarakat-padang-kini-dapat-nikmati-ka-perintis-railbus|title=Masyarakat Padang Kini Dapat Nikmati KA Perintis Railbus|last=Liputan6.com|newspaper=liputan6.com|access-date=2018-08-10}}</ref>
 
Dalam rangka menyambut armada baru, jalur ini ditingkatkan tekanan gandarnya agar bisa dilewati lokomotif sekelas [[Lokomotif CC201|CC201]]. Segmen [[Stasiun Padang|Padang]]–[[Stasiun Lubuk Alung|Lubuk Alung]] sudah di-''upgrade'' prasarana jembatannya sejak 2018 (segmen Alai–[[Stasiun Lubuk Alung|Lubuk Alung]] sudah selesai di-''upgrade'' sejak awal 2018 dan menyusul Padang-Alai akhir 2018) agar dapat dilalui oleh [[Kereta rel diesel elektrik|KRDE Minangkabau Ekspres]] dan lokomotif sekelas [[Lokomotif CC201|CC201]]. Saat ini, segmen [[Stasiun Padang|Padang–]][[Stasiun Pulau Air|Pulau AiaAie]] sedang dilakukan reaktivasi dan selesai pada tahun 2020.<ref>{{Cite news|url=https://twitter.com/perkeretaapian/status/1053863552082038784|title=DitjenPerkeretaapian on Twitter|newspaper=Twitter|language=id|access-date=2018-10-25}}</ref> Selain itu segmen Padang-Tabing dan juga Duku-Lubuk Alung-Pariaman akan dilakukan upgrade rel dari R33 bantalan beton ke R54 bantalan beton pada tahun 2020 mendatang.
 
== Profil jalur ==