Suku Polahi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 39:
Polahi sering berpindah ke tempat yang lain, lalu membangun gubuk-gubuk baru. Dengan pola hidup demikian, masyarakat Polahi hanya berkutat dengan kelompoknya. Hal tersebut kemudian melahirkan tradisi pernikahan sedarah atau antarsaudara.<ref name=":3" />
 
Kawin dengan saudara kandung adalah hal yang biasa dalam Suku Polahi. Sesepuh pada salah satu Kelompok Polahi yaitu Kelompok 9 adalah seorang kakek tiga bersaudara, dua saudaranya itu
perempuan. Dia mengawini kedua saudara kandungnya ini sekaligus. Istrinya
9 adalah seorang kakek tiga bersaudara, dua saudaranya itu
perempuan. Dia mengawini kedua saudara kandungnya ini. Istrinya
yang satu tak mempunyai anak, sedangkan satu lagi mempunyai enam
anak, dua laki-laki dan empat perempuan. Anaknya mengawini
anaknya, sehingga anaknya menjadi menantunya. Meski hidup mengasingkan diri dan bertradisi berbeda dengan masyarakat pada umumnya, masyarakat Polahi terbilang terbuka dengan masyarakat di luar lingkupnya.<ref>http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1996/01/13/0003.html</ref>.
anaknya, sehingga anaknya menjadi menantunya. Dengan mudah dapat
dibayangkan betapa beratnya tantangan untuk memajukan masyarakat
ini, mengintegrasikannya dengan pembangunan di Indonesia<ref>http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1996/01/13/0003.html</ref>.
 
== Referensi ==