Ridwan Sanjaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Thomas.Ary (bicara | kontrib)
k Terkait privasi
Thomas.Ary (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 38:
== Masa Kecil ==
 
Sejak kecil hingga remaja (usia SD sampai SMA) Ridwan, anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak dan Ibu Gunadharma. Bersama almarhum bapaknyaayahnya, dia menjadi loper koran sedikitnya 5 buahsurat perusahaankabar koranharian (Suara Merdeka, Kompas, Kedaulatan Rakyat, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, dll).
Di kota [[Demak]] tempat dia tinggal di masa kecil sampai dengan remaja, bersamaRidwan membonceng sepeda motor sang ayah tiapuntuk ikut membantu mengantar koran ke pelanggan setiap pagi sampai pukul 6 (sebelum ke sekolah). RidwanPada memboncengsaat sepedaremaja, motorRidwan sangdan ayahkakaknya untuk([http://sanjaya.web.id ikut membantuIndra]) mengantar koran ke pelanggan dengan sepeda onthel, berbagi rute dengan sang ayah.
Saat remaja, Ridwan dan kakaknya ([http://sanjaya.web.id Indra]) mengantar koran ke pelanggan dengan sepeda onthel, berbagi rute dengan bapaknya.
 
“Seringkali saat saya sampai ke pelanggan, mereka bertanya berita utama apa saja yang muat di koran hari itu. Saat itu koran menjadi salah satu sumber informasi terpenting dalam kehidupan masyarakat karena belum ada HP, komputer, internet dan segala bentuk teknologi komunikasi dan informasi modern lainnya seperti sekarang ini. Dari situlah akhirnya minat baca saya mulai bertumbuh karena harus tahu isi minimal 5 koran sebelum sampai ke pelanggan.
 
Dari membaca akhirnya juga menumbuhkan minat untuk menulis mulai kecil dan saya masih ingat persis tulisan pertama saya di masa kecil dimuat di majalah remaja Gatotkaca (Kaca) Yogya yang juga group dari Kedaulatan Rakyat, dan mendapat honor Rp 15.000. Jumlah yang cukup besar bagi seorang anak saat itu ”.<ref>http://www.kampussemarang.com/loper-koran-ini-akhirnya-jadi-guru-besar-unika Mantan Loper Koran Ini Kini Jadi Guru Besar Unika</ref>