Kabupaten Sabu Raijua: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 65:
* [[Pulau Dana]]
=== Topografi & Geologi ===
Kondisi topografi Kabupaten Sabu Raijua didominasi kemiringan lereng antara 5-15%, dan ketinggian antara 0–50 m di atas permukaan laut, yang dapat dijumpai pada seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Sabu Raijua.
Jenis tanah yang ada di Kabupaten Sabu Raijua terdiri dari 2 (dua) lelompok. Karakteristik masing-masing jenis tanah adalah sebagai berikut :▼
# Aluvial, Jenis tanah ini sepadan dengan jenis tanah fluvisol (versi FAO/UNESCO – 1974) atau ''entisol inceptisol'' (versi USDA Soil Taxonomy – 1975). Tanah alluvial ini merupakan tanah yang berasal dari endapan baru, berlapis-lapis, bahan organik jumlahnya berubah tidak teratur denga kedalaman. Hanya terdapat ''epipedon ochrik, histik'' atau ''sulfuric''. Tanah ini juga disebut sebagai tubuh tanah endapan, atau ''recent deposits'' yang belum memiliki perkembangan profil yang baik. Tanah berwarna kekelabuan sampai kecoklatan. Tekstur tanahnya liat atau liat berpasir dengan kandungan pasir kurang dari 50 – 60%. Strukturnya pejal atau tanpa struktur, konsistensinya keras waktu kerung dan teguh waktu lembab. Kandungan unsur haranya relatif kaya dengan reaksi tanahnya yang bervariasi dari asam netral sampai basa. Permeabilitas umumnya lambat atau drainase rata-rata sedang dan cukup peka terhadap gejala erosi. Secara keseluruhan tanah ini mempunyai sifat fisik yang kurang baik sampai sedang, sifat kimianya sedang sampai baik, sehingga produktivitas tanahnya rendah sampai tinggi. Daerah penyebaranya terdapat di dataran rendah dengan bentuk wilayahnya datar sampai agak bergelombang. Tanah ini juga ditemukan di dataran, pelembahan, cekungan dan di daerah aliran sungai.▼
# Grumusol, Tanah ini memiliki lapisan solum tanah yang agak dalam/tebal (100 – 200 cm), berwarna kelabu sampai hitam, dengan tekstur lempung berliat sampai liat, struktur tanahnya adalah keras di lapisan atas dan gumpalan di bagian bawah dengan konsistensinya teguh atau keras kalau kering. Keadaan tanah pada waktu hujan mengembang dan lekat sekali dan pada musim kemarau/kering, tanah akan retak dengan lebar retakan sekitar 25 cm dengan kedalaman 60 cm serta berbongkah-bongkah. Tanah ini mempunyai kandungan bahan organik yang rendah, antara 1 – 3,5% dan semakin ke bawah semakin menurun. Tanah ini bersifat asam agak alkalis, daya menahan air cukup baik, permeabilitasnya cukup lambat dan sangat peka terhadap bahaya erosi. Secara umum tanah ini mempunyai sifat fisik dan kimia yang agak jelek sampai sedang. Nilai produktivitasnya pun bervariasi dari rendah sampai sedang.<ref name="Sawu"/>▼
=== Hidrologi ===
Baris 76 ⟶ 79:
#* Potensi Air tanah rendah tinggi adalah kawasan dengan sumber air tanah sangat sulit didapat.
# Air permukaan, di wilayah perencanaan mengalir banyak alur sungai / saluran alam, antara lain : Loko Aimadawadu, Loko Raidui, Loko Latamako, Loko Helaba, Loko Roapahi dan Loko Pakah serta Loko Lui dan Loko Leba. Sungai-sungai tersebut pada umumnya berupa sungai musiman yang hanya berair pada musim penghujan, sedangkan pada musim kemarau tidak berair atau kering.<ref name="Sawu"/>
▲Jenis tanah yang ada di Kabupaten Sabu Raijua terdiri dari 2 (dua) lelompok. Karakteristik masing-masing jenis tanah adalah sebagai berikut :
▲# Aluvial, Jenis tanah ini sepadan dengan jenis tanah fluvisol (versi FAO/UNESCO – 1974) atau ''entisol inceptisol'' (versi USDA Soil Taxonomy – 1975). Tanah alluvial ini merupakan tanah yang berasal dari endapan baru, berlapis-lapis, bahan organik jumlahnya berubah tidak teratur denga kedalaman. Hanya terdapat ''epipedon ochrik, histik'' atau ''sulfuric''. Tanah ini juga disebut sebagai tubuh tanah endapan, atau ''recent deposits'' yang belum memiliki perkembangan profil yang baik. Tanah berwarna kekelabuan sampai kecoklatan. Tekstur tanahnya liat atau liat berpasir dengan kandungan pasir kurang dari 50 – 60%. Strukturnya pejal atau tanpa struktur, konsistensinya keras waktu kerung dan teguh waktu lembab. Kandungan unsur haranya relatif kaya dengan reaksi tanahnya yang bervariasi dari asam netral sampai basa. Permeabilitas umumnya lambat atau drainase rata-rata sedang dan cukup peka terhadap gejala erosi. Secara keseluruhan tanah ini mempunyai sifat fisik yang kurang baik sampai sedang, sifat kimianya sedang sampai baik, sehingga produktivitas tanahnya rendah sampai tinggi. Daerah penyebaranya terdapat di dataran rendah dengan bentuk wilayahnya datar sampai agak bergelombang. Tanah ini juga ditemukan di dataran, pelembahan, cekungan dan di daerah aliran sungai.
▲# Grumusol, Tanah ini memiliki lapisan solum tanah yang agak dalam/tebal (100 – 200 cm), berwarna kelabu sampai hitam, dengan tekstur lempung berliat sampai liat, struktur tanahnya adalah keras di lapisan atas dan gumpalan di bagian bawah dengan konsistensinya teguh atau keras kalau kering. Keadaan tanah pada waktu hujan mengembang dan lekat sekali dan pada musim kemarau/kering, tanah akan retak dengan lebar retakan sekitar 25 cm dengan kedalaman 60 cm serta berbongkah-bongkah. Tanah ini mempunyai kandungan bahan organik yang rendah, antara 1 – 3,5% dan semakin ke bawah semakin menurun. Tanah ini bersifat asam agak alkalis, daya menahan air cukup baik, permeabilitasnya cukup lambat dan sangat peka terhadap bahaya erosi. Secara umum tanah ini mempunyai sifat fisik dan kimia yang agak jelek sampai sedang. Nilai produktivitasnya pun bervariasi dari rendah sampai sedang.<ref name="Sawu"/>
=== Iklim ===
|