Komando Pasukan Gerak Cepat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 95:
=== Operasi militer dalam negeri ===
Prajurit-prajurit korpaskhas telah banyak terlibat dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, seperti [[Agresi Militer I]] dan [[Agresi Militer II|II]], operasi militer [[PRRI]] di [[Riau]], operasi menumpas [[PERMESTA]] di [[Sulawesi Utara]], operasi [[TRIKORA]] untuk membebaskan [[Irian Barat]], operasi [[DWIKORA]], operasi penumpasan 30 S/PKI, operasi penumpasan [[PGRS]] / [[PARAKU]] di [[Kalimantan]] dan operasi Timor-Timur serta operasi militer lainnya.
 
 
'''Operasi Trikora'''
Baris 102 ⟶ 103:
Salah satu kisah heroik dan bersejarah adalah peristiwa pengibaran Sang Saka Merah Putih untuk pertama kali dipancangkan di bumi Cendrawasih, Irian Barat, yang dilakukan oleh anggota PGT. Pada tanggal 19 Mei 1962, sebanyak 81 anggota PGT bertolak dari Pangkalan Udara Pattimura, Ambon, dengan pesawat Hercules menuju sasaran daerah penerjunan sekitar Kampung Wersar, Distrik Teminabuan. Mereka diterjunkan tepat diatas markas tentara Belanda. Kisah heroik ini mengakibatkan tewasnya 53 anggota PGT AURI termasuk komandan tim Letnan Dua (U) Manuhua.
Beberapa kali penerjunan yang dilakukan PGT selama operasi Trikora di Kaimana, Fak Fak, Sorong, Klamono, Teminabuan, dan Merauke telah mengakibatkan gugurnya 94 orang prajurit.
 
 
Operasi Dwikora'''Teks ini akan dicetak tebal'''
Baris 108 ⟶ 110:
Dalam penerjunan di Labis dan Bontian, dekat Johor Baru pada tanggal 2 September 1964, pesawat C-130 Hercules yang diterbangkan Mayor (U) Djalaloedin Tantu bersama 7 awak pesawat jatuh ke selat Malaka. Sebuah sumber menyatakan bahwa kecelakaan pesawat Hercules yang melakukan terbang malam tersebut akibat terbang terlalu rendah untuk menghindari deteksi radar lawan. Letkol (U) Sugiri Sukani, Komandan Resimen PGT dan Letnan Satu (U) Suroso ada didalam pesawat malang tersebut. Unsur yang ikut tewas dalam peristiwa tersebut adalah 47 orang personil PGT dan 10 orang Cina Melayu, diantaranya adalah dua gadis. Sedangkan 2 Hercules lainnya berhasil menerjunkan pasukan PGT didaerah sasaran. Pasukan ini berjumlah 3 Peleton terdiri dari 1 Peleton dari Jakarta dan 2 Peleton dari Bandung.
Jumlah personil PGT yang gugur/hilang selama operasi Dwikora berjumlah 83 orang sedangkan yang tertangkap berjumlah 117 orang.
 
 
'''Operasi Seroja'''