Jembatan Lama Kediri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NFarras (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
NFarras (bicara | kontrib)
k Kondisi saat ini: Perbaikan pranala
Baris 44:
Jembatan Lama saat ini masih menjadi salah satu akses utama masyarakat Kota Kediri yang ingin menyeberang Sungai Brantas. Jembatan ini biasanya ramai dilewati oleh para pelajar sekolah dan pedagang pasar saat pagi dan sore hari.
 
Sejak 24 Desember 2018, tugas Jembatan Lama mulai diambilalih oleh Jembatan Brawijaya yang terletak hanya beberapa meter di sisi utara Jembatan Lama. Jembatan Brawijaya memang sejak awal dibangun untuk mengurangi kepadatan arus [[lalu lintas]] di Jembatan Lama yang tergolong sempit. Serupa dengan proses pembangunan Jembatan Lama, pekerjaan Jembatan Brawijaya juga sempat mangkrak beberapa tahun akibat kendala biaya dan kasus korupsi hingga akhirnya diresmikan oleh Walikota Kediri [[Abdullah Abu Bakar]] pada 18 Maret 2019 atau tepat 150 tahun sejak dibukanya Jembatan Lama. Setelah diresmikannya Jembatan Brawijaya, Jembatan Lama kini menjadi bangunan [[cagar budaya]] dan hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dari arah timur serta pejalan kaki.
 
Struktur jembatan saat ini masih mampu berdiri tegak, bahkan setelah terjangan banjir besar yang melanda Kota Kediri puluhan tahun yang lalu. Dengan usianya yang cukup tua, para pecinta sejarah dan aktivis pemerhati Jembatan Lama secara rutin melakukan sosialisasi ke masyarakat akan pentingnya merawat warisan sejarah ini. Aksi tersebut dilakukan mengingat sering terjadinya kebakaran pada lapisan kayu jembatan akibat beberapa orang yang membuang puntung rokok sembarangan di atas jembatan.