[[Berkas:Zona subduksi.PNG|300px|jmpl|Zona subduksi, lempeng yang [[Massa jenis|kerapatannya]] lebih besar menunjam lempeng lainnya.]]
'''Subduksi''' adalah proses geologi<ref>{{Cite web|title=Definition of subduction zone {{!}} Dictionary.com|url=https://www.dictionary.com/browse/subduction--zone|website=www.dictionary.com|language=en|access-date=2020-10-07}}</ref> wilayah kerak bumi di mana terdapat pada batas dua [[lempeng tektonik]] [[litosfer]], lempeng dengdengan kerak samudra yang lebih tipis menunjam ke bawah lempeng yang dengan kerak benua yang lebih tebal secara [[Batas konvergen|konvergen]].<ref>{{Cite web|title=Heboh Ancaman Tsunami 20 Meter di Jawa, Pakar ITB: Zona Subduksi Memanjang dari Sumatra sampai Papua - Pikiran-Rakyat.com|url=https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/amp/pr-01773692/heboh-ancaman-tsunami-20-meter-di-jawa-pakar-itb-zona-subduksi-memanjang-dari-sumatra-sampai-papua?page=2|website=www.pikiran-rakyat.com|access-date=2020-10-06}}</ref><ref>{{Cite web|title=Subduction Zones|url=http://www.columbia.edu/~vjd1/subd_zone_basic.htm|website=www.columbia.edu|access-date=2020-10-07}}</ref><ref name=":4">{{Cite web|title=Convergent Plate Boundaries—Subduction Zones - Geology (U.S. National Park Service)|url=https://www.nps.gov/subjects/geology/plate-tectonics-subduction-zones.htm|website=www.nps.gov|language=en|access-date=2020-10-07}}</ref><ref>{{Cite web|title=Earthquake Glossary|url=https://earthquake.usgs.gov/learn/glossary/?term=subduction%20zone|website=earthquake.usgs.gov|access-date=2020-10-07}}</ref> Zona subduksi dapat terjadi baik antara dua lempeng benua, antar dua lempeng samudra maupun antara lempeng benua dan samudra. Kerak samudra biasanya tenggelam ke dalam mantel di bawah kerak benua yang lebih ringan.<ref name=":1">{{Cite web|title=What Is a Subduction Zone? {{!}} Live Science|url=https://www.livescience.com/amp/43220-subduction-zone-definition.html|website=www.livescience.com|access-date=2020-10-07}}</ref> Penghancuran kerak samudra akibat subduksi dapat membentuk kerak benua.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Wahyu|first=Robert Owen|last2=Djamaluddin|first2=Rignolda|last3=Mamuaya|first3=Gybert E.|last4=Yatimantoro|first4=Tatok|last5=Priyobudi|first5=Priyobudi|date=2018-12-07|title=PEMODELAN INUNDASI TSUNAMI DI SEPANJANG PESISIR MANADO AKIBAT GEMPABUMI M8,5 DI ZONA SUBDUKSI SULAWESI UTARA|url=http://dx.doi.org/10.31172/jmg.v19i1.448|journal=Jurnal Meteorologi dan Geofisika|volume=19|issue=1|pages=13|doi=10.31172/jmg.v19i1.448|issn=2527-5372}}</ref> Akibat perbedaan [[massa jenis]] antara kedua jenis lempeng tersebut, satu lempeng yang lebih ringan harus naik di atas yang lain, memaksa lempeng yang lebih berat ke bawhabawah [[Mantel (geologi)|mantel]].<ref>{{Cite book|last=Hasegawa|first=Akira|date=1990|url=https://doi.org/10.1007/0-387-30752-4_129|title=Geophysics|location=Boston, MA|publisher=Springer US|isbn=978-0-387-30752-7|pages=1054–1061|language=en|doi=10.1007/0-387-30752-4_129}}</ref> Lempeng tersebut masuh ke dalam magma dan akhirnya meleleh seluruhnya.<ref name=":5">{{Cite web|date=2009-11-02|title=What is a Subduction Zone?|url=https://www.universetoday.com/43822/subduction-zone/|website=Universe Today|language=en-US|access-date=2020-10-07}}</ref> Perbedaan densitas ini dapat terjadi karena perbedaan komposisi, umur, jenis batuan penyusun lempeng bumi.<ref>{{Cite journal|last=Harmoko|first=Sapto|date=2015-11-05|title=Analisis Tingkat Kepuasan Pemustaka terhadap Kepuasan Layanan pada Perpustakaan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada|url=http://dx.doi.org/10.22146/bip.7712|journal=Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi|volume=9|issue=2|pages=18|doi=10.22146/bip.7712|issn=2477-0361}}</ref> '''Zona subduksi''' adalah area di mana dua lempeng bertemu yang membentuk deretan [[gunung berapi]] dan [[gempa bumi]].<ref>{{Cite web|title=SUBDUCTION ZONE {{!}} meaning in the Cambridge English Dictionary|url=https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/subduction-zone|website=dictionary.cambridge.org|language=en|access-date=2020-10-07}}</ref> Daerah pertemuan antarlempeng di lokasi zona subduksi disebut sebagai [[patahan gempa]], atau sebuah megathrust.<ref>{{Cite web|last=Siagian|first=Todung R.|date=2011-02-08|title=Subduksi (Penujaman) di Sumatera|url=https://strukturawam.wordpress.com/2011/02/09/subduksi-penujaman-di-sumatera/|website=Struktur untuk Awam - BENCANA ALAM|language=|access-date=2020-10-06}}</ref>
Ilmuwan pertama kali mengidentifikasi zona subduksi pada tahun 1960-an, dengan menempatkan gempa bumi di kerak yang turun.<ref name=":1" /> Subduksi menyebabkan terbentuknya palung laut, misalnya [[palung Mariana]], serta menyebabkan terbentuknya pegunungan. Dua pegunungan paralel biasanya berkembang di atas zona subduksi - pegunungan pesisi ryang terdiri dari lapisan [[sedimen]] dan batuan keras yang terangkat dari laut ([[baji akresi]]), dan pegunungan vulkanik yang lebih jauh le pedalaman ([[busur vulkanik]]).<ref name=":4" /> Gunung api yang terjadi sepanjang zona perbatasan ini, misalnya puncak [[Gunung St. Helens|Saint Helens]] dan [[Krakatau]], disebut sebagai gunung api zona subduksi.<ref name=":0">{{Cite web|title=Karakteristik Zona Subduksi Penyebab Gempa|url=https://opini.id/amp/sosial/read-4957/karakteristik-zona-subduksi-penyebab-gempa|website=opini.id|access-date=2020-10-07}}</ref> Pergerakan lempeng tektonik sendiri disebabkan oleh arus konveksi panas. Sedangkan perbedaan massa jenis ini terjadi akibat dari jenis batuan yang ada pada kedua lempeng ini berbeda. Pada lempeng samudra batuannya bersifat lebih basa daripada lempeng benua. Selain akibat pertemuan dua lempeng, aktivitas tektonik juga disebabkan oleh sesar.<ref>{{Cite journal|last=Hasan|first=Muhammad Mifta|date=2015-10-01|title=Estimasi Besar Konvergensi Zona Subduksi dan Mentawai Fault Zone (MFZ) di Sumatera Barat|url=http://dx.doi.org/10.12962/j24604682.v11i3.1070|journal=Jurnal Fisika dan Aplikasinya|volume=11|issue=3|pages=110|doi=10.12962/j24604682.v11i3.1070|issn=2460-4682}}</ref>