Belajar dari Rumah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
 
== Sejarah ==
Ada salah penafsiran orang tua peserta didik dan bahkan guru mengenai "belajar di rumah" selama masa [[pandemi COVID-19 di Indonesia]]. Pihak sekolah terkesan hanya memindahkan proses pembelajaran dari kelas ke rumah. Materi dan tugas diberikan secara daring[[Daring]] atau ''online'', melalui berbagai platform yang disediakan pemerintah maupun swasta. Permasalahan kuota internet juga menjadi momok bagi guru dan siswa, mengingat bahwa tidak seluruh kota dan kabupaten di seluruh 34 provinsi Indonesia memiliki jaringan internet yang memadai. Akhirnya, [[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia]] (Kemendikbud RI) meluncurkan program ''Belajar dari Rumah'' lewat TVRI untuk menjangkau daerah-daerah yang terbatas internet mulai 13 April 2020.
 
Direktur Jenderal PAUD dan Dikdasmen Kemendikbud, Harris Iskandar mengatakan dalam proses pembelajaran di rumah, seharusnya guru dan orang tua diharapkan dapat mewujudkan pendidikan yang bermakna, tidak hanya berfokus pada capaian akademik atau kognitif.