David Napitupulu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 66:
David pun semakin asyik dalam dunia politik. Semua itu ditopang oleh kesungguhannya di berbagai Organisasi Pemuda, sejak dari Mapancas, KAMI, KNPI, dan AMPI. David Napitupulu dan kepemudaan, seolah tak bisa terpisahkan, bahkan ketika ada yang memunculkan kategori pemuda yang dikaitkan dengan usia. Minat dan perhatiannya terhadap dunia pemuda, sangatlah besar. Menurutnya peranan pemuda selalu paling menonjol , dalam seluruh peristiwa penting di Indonesia yang diarahkan untuk mencapai kemerdekaan Bangsa, demikian pula dalam mempertahankan Kemerdekaan dan mengisi Kemerdekaan. “Pemuda Indonesia sebagai bagian bangsa dan berjumlah lebih dari separuh penduduk, adalah sumber daya potensial bagi persatuan dan kesatuan Bangsa, yang kemudian menjadi syarat utama bagi kelancaran pembangunan nasional di semua bidang.
== Menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Mexico ==
Pada dasarnya, David adalah seorang Politisi, bukan Diplomat. Namun, bukan berarti Ia tak mampu bila diberi kesempatan. Presiden Soeharto melihat adanya kemampuan yang masih tersembunyi dalam diri David. Oleh karena itu, Ia ditetapkan sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBPP) Republik Indonesia untuk Mexico tahun 1988.
Sebelum dilantik, wartawan mengejar calon diplomat yang berperan dalam proses penumbangan Orde Lama itu. Tetapi David menolak, “Tak usah lah,” katanya singkat kepada setiap wartawan yang bergantian menelpon atau dating ke rumahnya di Jakarta Selatan. Setelah upacara pelantikan dan pengambilan sumpahnya pun, Ia terus menghindar dari wartawan. David selalu berusaha beringsut lebih dekat ke Presiden Soeharto saat ramah tamah berlangsung, agar wartawan tak mendekatinya.
Sebagai Duta Besar, surat – surat kabar di Indonesia hampir tak pernah menerima kiriman press release mengenai kegiatannya di Luar Negeri. Satu – satunya kegiatannya sebagai Dubes yang pernah ditulis wartawan, adalah ketika Presiden Soeharto mengunjungi Mexico, tahun 1992. Bahkan, ketika memperoleh kursi keanggotaan Dewan Pertimbangan Agung (DPA), Ia tetap pada sikapnya. Padahal, jabatan keanggotaan DPA itu termasuk dalam jajaran penasihat konstitusional Presiden, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945. Tetapi, Ia tetap tidak menonjolkan diri (Low Profile).
Ketika Presiden Soeharto berkunjung ke Mexico tahun 1992, para wartawan memang mengejarnya, untuk mengetahui makna yang lebih dalam dari kunjungan tersebut. Namun, Ia hanya memberi penjelasan seperlunya. “Kunjungan Presiden Soeharto ke Mexico amat penting, antara lain untuk bertukar pikiran dengan Presiden Carlos Salinas de Gortari mengenai hal – hal aktual yang dihadapi kedua negara. Di antaranya, untuk mempererat kerjasama Selatan – Selatan.”
Data perdagangan antara Indonesia dan Mexico menunjukkan adanya peningkatan cukup besar, selama hampir 5 tahun David menjadi Duta Besar di Negara tersebut. Ketika Ia mulai menempati posnya, nilai perdagangan itu hanya sekitar 20 juta dollar AS. Tatkala Presiden Soeharto berkunjung ke sana, nilai itu sudah naik lima kali lipat, menjadi 100,5 juta dollar AS. Bahwa perdagangan bilateral itu masih defisit di pihak Indonesia, ia berkata “Itu hanya soal waktu.” Selain itu, transfer teknologi terutama dalam bidang industri baja, juga sudah berjalan dengan baik, sebagaimana dimanfaatkan PT. Krakatau Steel. Sebaliknya, Mexico juga banyak belajar teknologi dari Indonesia, terutama dalam bidang Industri Kerdigantaraan. Dengan nada rendah, David mengatakan “Adanya saling tukar teknologi itu, tidak harus membuat kedua belah pihak saling menggurui.”
== Karier ==
|