Boeing Starliner: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, replaced: astronot → astronaut (5) using AWB |
|||
Baris 88:
Pada 31 Oktober 2011, NASA mengumumkan bahwa melalui kemitraan mereka dengan Space Florida, Orbiter Processing Facility-3 di Kennedy Space Center akan disewakan kepada Boeing untuk nantinya digunakan sebagai fasilitas pembuatan dan pengujian wahana antariksa {{Nowrap|CST-100}}.<ref>{{Cite press release|publisher=NASA}} {{PD-notice}}</ref>
Pada 16 September 2014, NASA memilih Boeing ({{Nowrap|CST-100}}) dan [[SpaceX]] ([[Dragon 2|Crew Dragon]]) sebagai dua perusahaan yang akan didanai untuk mengembangkan sistem untuk mengangkut astronaut Amerika Serikat menuju dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional. Boeing memenangkan kontrak senilai $4,2 miliar untuk menyelesaikan pengembangan dan proses sertifikasi wahana antariksa {{Nowrap|CST-100}} pada tahun 2017, sementara SpaceX memenangkan kontrak senilai $2,6 miliar untuk menyelesaikan pengembangan dan proses sertifikasi wahana antariksa Crew Dragon mereka. Kontrak tersebut mencakup setidaknya satu uji penerbangan berawak dengan melibatkan setidaknya satu
Dalam perjanjiannya dengan NASA, Boeing diperbolehkan untuk menjual kursi untuk turis. Rencana Boeing adalah menjual satu kursi untuk wisatawan luar angkasa dengan harga yang dapat bersaing dengan tawaran serupa oleh agensi luar angkasa Rusia, [[Roscosmos]].<ref>{{Cite news|url=https://www.reuters.com/article/2014/09/17/boeing-space-idUSL1N0RI2XY20140917|title=Boeing's 'space taxi' includes seat for a tourist|agency=Reuters|first=Irene|last=Klotz|date=September 17, 2014|access-date=August 6, 2015}}</ref>
Baris 94:
Pada 4 September 2015, Boeing mengumumkan bahwa {{Nowrap|CST-100}} secara resmi akan disebut {{Nowrap|CST-100}} Starliner, nama yang mengikuti konvensi [[Boeing 787|787 Dreamliner]] yang diproduksi oleh [[Boeing Commercial Airplanes]].<ref name="sfn20150904">{{Cite news|url=http://spaceflightnow.com/2015/09/04/boeing-names-its-commercial-spaceship-the-starliner/|title=Enter the Starliner: Boeing names its commercial spaceship|work=Spaceflight Now|first=Stephen|last=Clark|date=September 4, 2015|access-date=September 4, 2015}}</ref> Pada November 2015, NASA mengumumkan bahwa mereka telah menggugurkan Boeing dari tahap kedua kontrak Commercial Resupply Services bernilai miliaran dolar untuk menerbangkan kargo ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.<ref name="sfinside20151106">{{Cite news|url=http://www.spaceflightinsider.com/missions/commercial/nasa-delays-crs-2-awards-again-drops-boeing-from-consideration/|title=NASA delays CRS 2 awards again, drops Boeing from consideration|work=Spaceflight Insider|first=Jason|last=Rhian|date=November 6, 2015|access-date=November 21, 2015}}</ref>
Pada Mei 2016, Boeing menunda peluncuran {{Nowrap|CST-100}} dari jadwal pertamanya pada tahun 2017 hingga awal 2018.<ref>{{Cite news|url=https://arstechnica.com/science/2016/05/boeings-first-flight-slips-its-now-up-to-spacex-to-wean-nasa-off-russia/|title=Boeing's first crewed Starliner launch slips to 2018|work=Ars Technica|first=Eric|last=Berger|date=May 11, 2016|access-date=April 6, 2018}}</ref> Kemudian pada bulan Oktober 2016, Boeing menunda lagi programnya selama enam bulan, dari awal 2018 hingga akhir 2018, setelah adanya masalah dengan pihak pemasok dan masalah produksi pada kapsul kedua {{Nowrap|CST-100}}. Pada 2016, mereka berharap untuk dapat menerbangkan
Pada bulan April 2018, NASA menyatakan bahwa penerbangan pertama CST-100 Starliner dengan dua awak astronaut yang awalnya dijadwalkan pada November 2018, kemungkinan baru akan terjadi pada 2019 atau 2020. Jika penundaan terus berlanjut, mereka akan dapat membawa satu anggota awak tambahan dan persediaan tambahan. Alih-alih tinggal selama dua minggu seperti yang direncanakan semula, NASA mengatakan awak yang diangkut bisa tinggal di stasiun selama enam bulan sebagai rotasi awak normal.<ref>{{Cite news|url=https://www.wsj.com/articles/nasa-boeing-signal-regular-missions-to-space-station-to-be-delayed-1522984513|title=NASA, Boeing Signal Regular Missions to Space Station to Be Delayed|work=The Wall Street Journal|first=Andy|last=Pasztor|date=April 5, 2018|access-date=April 6, 2018}}</ref>
Baris 107:
Pada Agustus 2013, Boeing mengumumkan bahwa dua astronaut NASA telah mengevaluasi aspek komunikasi, ergonomi, dan antarmuka awak wahana antariksa {{Nowrap|CST-100}}. Evaluasi tersebut meninjau bagaimana astronaut masa depan akan beroperasi di wahana antariksa tersebut saat mengangkut mereka ke Stasiun Luar Angkasa Internasional atau tujuan [[Orbit bumi rendah|orbit Bumi rendah]] lainnya.<ref>{{Cite news|url=http://nysebigstage.com/articles/boeing-aviationday|title=Boeing Space Capsule One Step Closer to Orbit|work=NYSE Big Stage|date=August 19, 2013|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20131004212749/http://nysebigstage.com/articles/boeing-aviationday|archive-date=October 4, 2013}}</ref>
Boeing melaporkan pada Mei 2016 bahwa jadwal pengujiannya mengalami penundaan selama delapan bulan untuk mengurangi massa keseluruhan wahana antariksa dan masalah aerodinamika yang diperkirakan terjadi selama peluncuran oleh roket Atlas V.<ref name="spacenews-delay">{{Cite news|url=http://spacenews.com/boeing-delays-first-crewed-cst-100-flight-to-2018/|title=Boeing delays first crewed {{nowrap|CST-100}} flight to 2018|work=[[SpaceNews]]|first=Jeff|last=Foust|date=May 12, 2016}}</ref> Misi Orbital Flight Test dijadwalkan pada musim semi 2019. Pendorong roket Atlas V N22 untuk Orbital Flight Test saat itu sedang dirakit di fasilitas [[United Launch Alliance|ULA]] di Decatur, [[Alabama]].<ref>{{Cite news|url=http://www.spaceflightinsider.com/organizations/boeing/boeing-cst-100-starliner-one-step-closer-flight-completion-dcr/|title=Boeing {{nowrap|CST-100}} Starliner one step closer to flight with completion of DCR|work=Spaceflight Insider|first=Jason|last=Rhian|date=January 4, 2018|access-date=April 8, 2018}}</ref> Penerbangan berawak pertama (Boe-CFT) dijadwalkan pada musim panas 2019, tergantung pada hasil tes dari Boe-OFT. Misi CFT rencananya akan berlangsung selama 14 hari dan membawa satu
Pada Juli 2018, sebuah anomali dilaporkan ketika terjadi sebuah kebocoran [[Hipergolik (propelan)|propelan hipergolik]] akibat beberapa katup sistem pembatalan peluncuran yang rusak. Konsekuensinya, misi uji coba orbital nirawak pertama ditunda hingga April 2019, dan peluncuran kru pertama dijadwal ulang hingga Agustus 2019.<ref name="NASAblogcc">{{Cite web|url=https://blogs.nasa.gov/commercialcrew/2018/10/04/nasas-commercial-crew-program-target-test-flight-dates-4/|title=NASA's Commercial Crew Program Target Test Flight Dates|date=October 4, 2018|access-date=October 5, 2018}} {{PD-notice}}</ref><ref name=":0">{{Cite web|url=https://blogs.nasa.gov/commercialcrew/2019/02/06/|title=February 6, 2019 – Commercial Crew Program|website=blogs.nasa.gov|access-date=February 6, 2019}} {{PD-notice}}</ref> Pada bulan Maret 2019, [[Reuters]] melaporkan bahwa penerbangan uji ini telah tertunda hingga setidaknya tiga bulan,<ref name="reuters-20190320">{{Cite news|url=https://www.reuters.com/article/us-space-boeing/boeing-delays-by-months-test-flights-for-us-human-space-program-sources-idUSKCN1R12QR|title=Boeing delays by months test flights for U.S. human space program: sources|last=Eric M. Johnson|publisher=Reuters|date=March 20, 2019|access-date=March 22, 2019}}</ref> hingga akhirnya pada bulan April 2019 Boeing mengumumkan bahwa misi orbital nirawak pertama dijadwalkan pada Agustus 2019.<ref name="sfn-20190402">{{Cite news|url=https://spaceflightnow.com/2019/04/02/boeing-confirms-delay-of-first-starliner-crew-capsule-test-flight-to-august/|title=Boeing delays first Starliner test flight to August, NASA extends duration of first crew mission|last=Clark|first=Stephen|publisher=Spaceflight Now|date=April 2, 2019|access-date=April 3, 2019}}</ref>
Baris 117:
=== Tes penerbangan orbital pertama ===
[[Berkas:Boeing_CST-100_Starliner_Landing_(NHQ201912220104).jpg|jmpl| Starliner mendarat di White Sands Missile Range di [[New Mexico]] setelah OFT pada Desember 2019. ]]
Misi Orbital Flight Test (OFT) diluncurkan pada tanggal 20 Desember 2019. Namun setelah Starliner dilepaskan dari roket, terjadi anomali pergeseran waktu jam misi sebesar 11 jam yang menyebabkan Starliner menganggap bahwa dirinya sudah berada di orbit, padahal sebenarnya belum. Hal ini menyebabkan mesin pengontrol orientasi mengonsumsi lebih banyak bahan bakar daripada yang direncanakan. Hal itu menyebabkan tidak cukupnya bahan bakar untuk dapat berlabuh dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional sehingga misi berlabuh dengan ISS dibatalkan.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://spacenews.com/starliner-suffers-off-nominal-orbital-insertion-after-launch/|title=Starliner suffers "off-nominal" orbital insertion after launch|date=December 20, 2019|website=Space News|access-date=December 20, 2019}}</ref><ref name=":2">{{Cite web|url=https://www.cnbc.com/2019/12/20/boeings-starliner-flies-into-wrong-orbit-jeopardizing-trip-to-the-international-space-station.html|title=Boeing Starliner fails mission, can't reach space station after flying into wrong orbit|last=Sheetz|first=Michael|date=December 20, 2019|website=[[CNBC]]|access-date=December 20, 2019}}</ref> Wahana antariksa mendarat di [[Rentang Rudal White Sands|White Sands Missile Range]], New Mexico, dua hari setelah peluncuran.<ref name="bbc201219">{{Cite news|url=https://www.bbc.com/news/science-environment-50855395|title=Boeing astronaut ship stalls in orbit.|last=Amos|first=Jonathan|work=BBC News|date=December 20, 2019}}</ref> Setelah pendaratan yang sukses, wahana antariksa itu diberi nama ''Calypso'' (terinspirasi oleh [[kapal penelitian]] {{Ship|RV|Calypso}} untuk peneliti [[oseanografi]] [[Jacques-Yves Cousteau]]) oleh komandan misi [[CTS-1|USCV-2]],
Dua galat pada perangkat lunak terdeteksi selama pengujian, salah satu galat yang terdeteksi dapat mencegah proses berlabuh yang direncanakan dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional, galat yang lain bahkan bisa menyebabkan kehancuran wahana antariksa seandainya tidak terdeteksi dan diperbaiki tepat waktu, ungkap NASA pada 7 Februari 2020. Sebuah tim investigasi gabungan NASA-Boeing "menemukan dua kecacatan pada perangkat lunak kritis yang tidak terdeteksi sebelum penerbangan meskipun telah dipasang beberapa perlindungan", menurut pernyataan agensi antariksa tersebut. "Intervensi darat mencegah hancurnya wahana antariksa dalam kedua kasus". Sebelum memasuki kembali atmosfer Bumi, para insinyur menemukan kesalahan perangkat lunak lain yang memengaruhi nyala dari pendorong yang diperlukan untuk membuang modul layanan Starliner dengan aman. Kedua galat itu bisa menyebabkan "hilangnya wahana antariksa".<ref>https://spaceflightnow.com/2020/02/07/investigators-fault-boeing-for-potentially-catastrophic-software-errors-in-starliner-test-flight/ - 7 February 2020</ref>
Baris 229:
== Awak ==
[[Berkas:Boeing_CST-100_Starliner_and_astronauts_2018.jpg|jmpl|Mockup {{Nowrap|CST-100}} Starliner dan para
Pada 3 Agustus 2018, NASA mengumumkan para astronaut yang akan berpartisipasi dalam penerbangan uji coba Starliner pertama.<ref>{{Cite news|url=https://www.newsledge.com/nasa-spacex-boeing-crew/|title=NASA Picks SpaceX and Boeing's First Crew|work=News Ledge|first=Alex|last=Chavers|date=January 9, 2017|access-date=August 3, 2018}}</ref><ref name="firstastronauts">{{Cite web|url=https://www.nasa.gov/press-release/nasa-assigns-crews-to-first-test-flights-missions-on-commercial-spacecraft|title=NASA Assigns Crews to First Test Flights, Missions on Commercial Spacecraft|date=August 3, 2018|publisher=NASA|access-date=August 3, 2018}} {{PD-notice}}</ref> [[Eric Boe]] adalah salah satu asatronaut yang awalnya dipilih, tetapi digantikan oleh Michael Fincke pada Januari 2019 karena "alasan medis pribadi".<ref>{{Cite news|last=Gebhardt|first=Chris|title=NASA announces test flight crew change for Boeing's Starliner|url=https://www.nasaspaceflight.com/2019/01/nasa-test-flight-crew-change-boeings-starliner/|work=[[NASASpaceFlight.com]]|date=January 22, 2019|access-date=January 23, 2019}}</ref>
|