Persatuan Murid-Murid Diniyah School: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
| footer = Di antara tokoh PMDS: [[Zainuddin Labay El Yunusy]], [[Rahmah El Yunusiyah]], dan [[Chatib Sulaiman]]
}}
'''Persatuan Murid-Murid Diniyah School''' atau '''Persatuan Murid-Murid Sekolah Diniyah''' (selanjutnya disingkat PMDS) adalah organisasi pelajar Islam yang didirikan oleh oleh [[Zainuddin Labay El Yunusy]] pada 18 Februari 1922 di Padang Panjang.<ref name=":0">{{Cite book|last=Martha|first=Ahmaddani G.|date=1989|url=https://books.google.co.id/books?id=K9MgAAAAIAAJ&q=leon+salim+PMDS&dq=leon+salim+PMDS&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiXr4vCrMfsAhXXbX0KHcz7A9gQ6AEwBnoECAkQAg|title=Pemuda Indonesia dalam dimensi sejarah perjuangan bangsa|publisher=Indo-Media Communication|language=id}}</ref><ref name=":4">{{Cite book|date=2005|url=https://books.google.co.id/books?id=VJFuAAAAMAAJ&q=%22yang+anggota+PMDS+yang+ditangkap+dan+menyingkir+ke+dibentuk+*%22&dq=%22yang+anggota+PMDS+yang+ditangkap+dan+menyingkir+ke+dibentuk+*%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjn1vOVtMfsAhWFaCsKHSFFA4UQ6AEwAHoECAAQAg|title=Ensiklopedi Minangkabau|publisher=Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau|isbn=978-979-3797-23-6|language=id}}</ref> Perkumpulan ini terdiri dari bagian putra dan bagian putri.<ref name=":1">{{Cite book|date=1978|url=https://books.google.co.id/books?id=sXCCCgAAQBAJ&pg=PA92&dq=persatuan+murid+diniyah&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjK-o7zqsfsAhVQfisKHWZiC48Q6AEwA3oECAMQAg#v=onepage&q=PMDS&f=false|title=Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Sumatera Barat|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan|language=id}}</ref>
 
PMDS semula bergerak dalam usaha untuk memajukan perkumpulan dan pelajaran agama Islam. Dalam perkembangannya, PMDS ikut bergerak dalam bidang kesenian, kepanduan, dan penerbitan surat kabar.<ref name=":6">[https://adoc.pub/dampak-kemajuan-pendidikan-terhadap-munculnya-fenomena-juken.html Dampak Pendidikan Terhadap Munculnya Pergerakan Nasional di Padangpanjang]</ref>
 
== Sejarah ==
Terbentuknya PMDS berkat dorongan dari pimpinan [[Sumatera Thawalib]] agar murid-murid [[Diniyah School]] dapat bersatu dalam perkumpulan. Tujuan dibentuknya adalah untuk mempersatukan pelajar-pelajar Islam dan memajukan pelajaran agama Islam serta tolong-menolong dalam masyarakat.<ref name=":3">{{cite book|year=1978|title=Peringatan 55 Tahun Diniyah Putri Padangpanjang|location=Jakarta|publisher=Ghalia Indonesia|id=|ref={{sfnRef|Peringatan 55 Tahun...|1978}}}}</ref> Dalam perjalanannya, PMDS tidak hanya menghimpun para pelajar [[Diniyah School]], melainkan merangkul murid-murid sekolah agama pada umumnya serta pemuda non-pelajar.<ref name=":0" /><ref name=":2">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=v0y4-dp9uEEC&pg=PA71&dq=leon+salim+PMDS&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiXr4vCrMfsAhXXbX0KHcz7A9gQ6AEwA3oECAIQAg#v=onepage&q=PMDS&f=false|title=Dari pemberontakan ke integrasi Sumatra Barat dan politik Indonesia, 1926-1998|publisher=Yayasan Obor Indonesia|isbn=978-979-461-519-5|language=id}}</ref>
 
Pada awal pembentukannya, PMDS memiliki struktur organisasi yang terdiri dari [[Jured Luthan]] sebagai Ketuaketua, [[Muchtar Jahja]] sebagai Wakilwakil Ketuaketua, Tajuddin M.S. sebagai Sekretarissekretaris, dan [[Ayun Sabiran]] sebagai Wakilwakil Sekretarissekretaris.<ref name=":0" /><ref name=":3" /><ref name=":4" />
 
Pada 1924, para pelajar sekolah agama yang tergabung dalam PMDS menerbitkan sebuah majalah bulanan dengan nama ''Tunas Diniyah'' untuk lebih mendekatkan diri sesama anggota. Pada 1 Januari 1926, ''Tunas Diniyah'' berganti menjadi surat kabat dengan nama ''Soeara Moerid,'' dipimpin oleh Ayun Sabiran sebagai redaktur dan Muchtar Jahja sebagai pembantu.<ref name=":6" />
Ketika meletus [[Pemberontakan Komunis di Sumatera 1927|pemberontakan komunis di Silungkang]] pada 1926, banyak anggota PMDS yang dituduh pemerintah kolonial ikut berpolitik. Belanda melakukan penangkapan dan pembuangan terhadap anggota PMDS yang mereka curigai. Di antara mereka yang dibuang itu adalah Ayun Sabiran yang dikirim ke [[Tempat Pengasingan Boven Digoel|Digul]]. Sejumlah tokoh lain, lolos dari penangkapan dengan menyingkir ke luar negeri, seperti Jured Luthan (bekas Ketua PMDS), [[Jamaluddin Ibrahim]] (kelak menjadi sekretaris [[Partai Rakyat Indonesia]] di Singapura), Amir Khan, Luthan Majid, dan Saleh Ja'far.<ref name=":0" />
 
Ketika meletus [[Pemberontakan Komunis di Sumatera 1927|pemberontakan komunis di Silungkang]] pada 19261927, banyak anggota PMDS yang dituduh pemerintah kolonial ikut berpolitik. Belanda melakukan penangkapan dan pembuangan terhadap anggota PMDS yang mereka curigai., Ditermasuk antaraAyun merekaSabiran. yangIa dibuangditangkap itulalu adalah Ayun Sabiran yang dikirimdibuang ke [[Tempat Pengasingan Boven Digoel|Digul]] sehingga berakibat pada terhentinya penerbitan ''Soeara Moerid''. Sejumlah tokoh lain, lolos dari penangkapan dengan menyingkir ke luar negeri, seperti Jured Luthan (bekas Ketua PMDS), [[Jamaluddin Ibrahim]] (kelak menjadi sekretaris [[Partai Rakyat Indonesia]] di Singapura), Amir Khan, Luthan Majid, dan Saleh Ja'far.<ref name=":0" />
Pasca-pemberontakan Silungkang, PMDS sempat vakum. Pada 1927, setelah ketegangan di Padang Panjang pulih, organisasi ini kembali digerakkan oleh Muhammad Yoenoes Kocek, Leon Salim, dan Tinur Latif.<ref name=":0" />
 
Pasca-pemberontakan Silungkang, PMDS sempat vakum. Pada akhir Juli 1927, setelah ketegangan di Padang Panjang pulih, organisasi ini kembali digerakkan oleh antara lain Muhammad Yoenoes Kocek, Leon Salim, dan Tinur Latif.<ref name=":0" /> Setelah itu, dilakukan pertemuan dari seluruh cabang-cabang organisasi PMDS yang ada di seluruh Minangkabau, baik bagian putra maupun bagian putri. Pada masa ini, kepengurusan PMDS dipegang oleh [[Munir Rahimi]] sebagai ketua, Dahniar Zainuddin sebagai wakil ketua, Baheramsyah Tamin sebagai sekretaris, Nurlela M.E. sebagai bendahara. Leon Salim memilih tidak dimasukkan dalam jajaran pengurus karena ingin fokus mendirikan organisasi kepanduan.
Untuk menghindari kecurigaan pejabat pemerintahan Hindia Belanda, pengumpulan massa yang dilakukan PMDS lebih menonjolkan kegiatan musik dan olahraga.<ref name=":5">{{Cite book|date=1985|url=https://books.google.co.id/books?id=wos4EJB41GYC&q=%22di+samping+menggalakkan+sport+,+senam+dan+lain+-+lain+yang+menghiruk+pikukkan+.+*%22&dq=%22di+samping+menggalakkan+sport+,+senam+dan+lain+-+lain+yang+menghiruk+pikukkan+.+*%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwi9oJXSpdzsAhXT73MBHcPwDAYQ6AEwAHoECAAQAg|title=Bunga rampai nilai-nilai perjuangan perintis kemerdekaan di DKI Jakarta|publisher=Dinas Sosial, Daerah Khusus Ibukota Jakarta|language=id}}</ref> Pada 1928, PMDS mendirikan gerakan kepanduan yang dinamakan [[El-Hilaal]].<ref name=":5" /> Kepanduan tersebut dideklarasikan pada 31 Agustus 1928, bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun [[Wilhelmina dari Belanda|Ratu Wilhelmina]]. Saat itu, PMDS ikut ambil bagian dalam acara pawai perayaan di Padang Panjang yang disponsori pemerintah dengan menampilkan orkes seruling yang beranggotakan 31 orang<ref>{{Cite book|last=Salim|first=Leon|date=1986|url=https://books.google.co.id/books?id=eNELAAAAIAAJ&q=leon+salim+PMDS&dq=leon+salim+PMDS&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiXr4vCrMfsAhXXbX0KHcz7A9gQ6AEwAHoECAMQAg|title=Autobiografi Leon Salim selaku perintis kemerdekaan|publisher=Departemen Sosial R.I., Direktorat Jenderal Bina Kesejahteraan Sosial, Direktorat Urusan Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan, Proyek Pembinaan Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan|language=id}}</ref><ref>{{Cite book|last=Salim|first=Leon|date=1986|url=https://books.google.co.id/books?id=eNELAAAAIAAJ&q=%22Hari+itu+kami+keluar+berbaris+di+tengah+jalan+*%22&dq=%22Hari+itu+kami+keluar+berbaris+di+tengah+jalan+*%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjUnI-2qdzsAhVY6nMBHQwdCj0Q6AEwAHoECAAQAg|title=Autobiografi Leon Salim selaku perintis kemerdekaan|publisher=Departemen Sosial R.I., Direktorat Jenderal Bina Kesejahteraan Sosial, Direktorat Urusan Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan, Proyek Pembinaan Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan|language=id}}</ref> dan El-Hilaal menempel "di belakang korp musik bambu PMDS".<ref>{{Cite book|date=1985|url=https://books.google.co.id/books?id=wos4EJB41GYC&q=%22pada+hari+peringatan+lahirnya+Raja+Belanda+yaitu+*%22&dq=%22pada+hari+peringatan+lahirnya+Raja+Belanda+yaitu+*%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjzn_KWqdzsAhXKdn0KHe4ABMAQ6AEwAHoECAAQAg|title=Bunga rampai nilai-nilai perjuangan perintis kemerdekaan di DKI Jakarta|publisher=Dinas Sosial, Daerah Khusus Ibukota Jakarta|language=id}}</ref>
 
Untuk menghindari kecurigaan pejabat pemerintahan Hindia Belanda, pengumpulanPMDS massamenonjolkan yangkeseniaan dilakukandan PMDSolahraga lebih menonjolkandalam kegiatan musikpengumpulan danmassa olahragamereka.<ref name=":5">{{Cite book|date=1985|url=https://books.google.co.id/books?id=wos4EJB41GYC&q=%22di+samping+menggalakkan+sport+,+senam+dan+lain+-+lain+yang+menghiruk+pikukkan+.+*%22&dq=%22di+samping+menggalakkan+sport+,+senam+dan+lain+-+lain+yang+menghiruk+pikukkan+.+*%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwi9oJXSpdzsAhXT73MBHcPwDAYQ6AEwAHoECAAQAg|title=Bunga rampai nilai-nilai perjuangan perintis kemerdekaan di DKI Jakarta|publisher=Dinas Sosial, Daerah Khusus Ibukota Jakarta|language=id}}</ref> Pada 1928, PMDS mendirikan gerakan kepanduan yang dinamakan [[El-Hilaal]].<ref name=":5" /> Kepanduan tersebut dideklarasikan pada 31 Agustus 1928, bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun [[Wilhelmina dari Belanda|Ratu Wilhelmina]]. Saat itu, PMDS ikut ambil bagian dalam acara pawai perayaan di Padang Panjang yang disponsori pemerintah dengan menampilkan orkes seruling yang beranggotakan 31 orang<ref>{{Cite book|last=Salim|first=Leon|date=1986|url=https://books.google.co.id/books?id=eNELAAAAIAAJ&q=leon+salim+PMDS&dq=leon+salim+PMDS&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiXr4vCrMfsAhXXbX0KHcz7A9gQ6AEwAHoECAMQAg|title=Autobiografi Leon Salim selaku perintis kemerdekaan|publisher=Departemen Sosial R.I., Direktorat Jenderal Bina Kesejahteraan Sosial, Direktorat Urusan Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan, Proyek Pembinaan Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan|language=id}}</ref><ref>{{Cite book|last=Salim|first=Leon|date=1986|url=https://books.google.co.id/books?id=eNELAAAAIAAJ&q=%22Hari+itu+kami+keluar+berbaris+di+tengah+jalan+*%22&dq=%22Hari+itu+kami+keluar+berbaris+di+tengah+jalan+*%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjUnI-2qdzsAhVY6nMBHQwdCj0Q6AEwAHoECAAQAg|title=Autobiografi Leon Salim selaku perintis kemerdekaan|publisher=Departemen Sosial R.I., Direktorat Jenderal Bina Kesejahteraan Sosial, Direktorat Urusan Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan, Proyek Pembinaan Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan|language=id}}</ref> dan El-Hilaal menempel "di belakang korp musik bambu PMDS".<ref>{{Cite book|date=1985|url=https://books.google.co.id/books?id=wos4EJB41GYC&q=%22pada+hari+peringatan+lahirnya+Raja+Belanda+yaitu+*%22&dq=%22pada+hari+peringatan+lahirnya+Raja+Belanda+yaitu+*%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjzn_KWqdzsAhXKdn0KHe4ABMAQ6AEwAHoECAAQAg|title=Bunga rampai nilai-nilai perjuangan perintis kemerdekaan di DKI Jakarta|publisher=Dinas Sosial, Daerah Khusus Ibukota Jakarta|language=id}}</ref>
Pada 1929, Leon Salim dan Muhammad Yoenoes Kocek mengajak [[Chatib Sulaiman]], seorang pemusik dari Padang, untuk bergabung mengembangkan organisasi PMDS.<ref name=":2" />
 
Pada 1929, Leon Salim dan Muhammad Yoenoes Kocek mengajak [[Chatib Sulaiman]], seorang pemusik dari Padang, untuk bergabung mengembangkan organisasi PMDS.<ref name=":2" /> Pada 1930, Leon yang semula fokus mengurus El-Hilaal kembali ke PMDS. Ia menjabat sebagai Ketua PMDS selama dua tahun hingga Juli 1932. Setelah itu, PMDS diketuai oleh Zamzami Kimin selama dua tahun hingga Juli 1934. Pada 1 Desember 1934, anggota PMDS menerbitkan sebuah majalah ''Kodrat Moeda'' sebagai pengganti ''Soeara Moerid''. Pada Juli 1934, posisi Zamzami sebagai Ketua PMDS digantikan oleh Abdul Muluk Naans.<ref name=":6" />
[[Munir Rahimi]], seorang wartawan, juga bergabung dan menjadi pengurus PMDS.
 
Pada Agustus 1934, Zamzami ditangkap oleh pemerintah kolonial Belanda atas tuduhan membuat artikel yang berisi penghinaan terhadap penghulu-penghulu Nagari Paninjauan. Selain Zamzami, sejumlah anggota PMDS ikut ditangkap oleh pada sekitar waktu tersebut, seperti Danil Sulaiman, Abdul Muluk Naans, Halim C.I.I., Uzer Hayat, dan Rasyidin Umi.<ref name=":6" />
 
== PMDS Putri ==
Baris 29 ⟶ 33:
 
== Pengaruh ==
PMDS menghidupkan kembali semangat pergerakan nasional di Sumatra Barat, khususnya Padang Panjang yang sempat vakum pasca-[[Pemberontakan Komunis di Sumatera 1927|pemberontakan komunis di Silungkang]] pada 1927. Asisten Residen Belanda di Padang Panjang pada waktu itu, [[Van der Meulen]] secara tegas menyatakan bahwa "hampir semua gejala yang tidak baik di Sumatra Barat" berpangkal pada PMDS.<ref name=":6" />
Kehadiran PMDS telah menyemai semangat persatuan di kalangan pelajar Islam. Sejumlah anggota PMDS, khususnya bagian putra, terjun dalam arena pergerakan yang lebih luas untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.<ref name=":0" /> Mereka umumnya terpengaruh dengan cita-cita politik PNI-Hatta. Para pemuda PMDS inilah nanti yang merupakan anggota-anggota pertama dari PNI-Hatta di Sumatra Barat.<ref name=":1" />
 
KehadiranSelain itu, kehadiran PMDS telah menyemai semangat persatuan di kalangan pelajar Islam. Sejumlah anggota PMDS, khususnya bagian putra, terjun dalam arena pergerakan yang lebih luas untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.<ref name=":0" /> Mereka umumnya terpengaruh dengan cita-cita politik PNI-Hatta. Para pemuda PMDS inilah nanti yang merupakan anggota-anggota pertama dari PNI-Hatta di Sumatra Barat.<ref name=":1" />
 
Sementara itu, PMDS bagian putri tidak banyak melibatkan diri dalam bidang politik. Pemimpinnya, Rahmah El Yunusiah fokus pada dunia pendidikan dan baru menjelang akhir hayatnya aktif dalam bidang politik.<ref name=":1" />
Baris 41 ⟶ 47:
[[Kategori:Sejarah Sumatra Barat]]
[[Kategori:Organisasi pelajar]]
<references />
 
== Pranala luar ==
 
* [https://adoc.pub/dampak-kemajuan-pendidikan-terhadap-munculnya-fenomena-juken.html Dampak Pendidikan Terhadap Munculnya Pergerakan Nasional di Padangpanjang]