{{Untuk|album penyanyi [[Chrisye]]|Resesi (album)}}
Dalam ekonomi makro '''Resesiresesi''' atau '''kemerosotan''' adalah kondisi ketika [[produk domestik bruto]] (GDP) menurun atau ketika [[pertumbuhan ekonomi]] riil bernilai negatif selama dua [[tahun fiskal|kuartal]] atau lebih dalam satu tahun. Resesi dapat juga diartikan sebagai penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan, berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|title=Apa Itu Resesi dan yang Perlu Kita Pahami Halaman all|url=https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/24/074928665/apa-itu-resesi-dan-yang-perlu-kita-pahami|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-10-16}}</ref> Resesi dapat mengakibatkan penurunan secara simultan pada seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan. Resesi sering diasosiasikan dengan turunnya harga-harga ([[deflasi]]), atau, kebalikannya, meningkatnya harga-harga secara tajam ([[inflasi]]) dalam proses yang dikenal sebagai [[stagflasi]]. Resesi ekonomi yang berlangsung lama disebut [[depresi ekonomi]], yaitu suatu keadaan terjadi penurunan aktivitas ekonomi yang parah dan berkepanjangan.<ref>{{Cite web|last=Ekonomi|first=Warta|date=2020-10-01|title=Apa Itu Depresi Ekonomi?|url=https://www.wartaekonomi.co.id/read306750/apa-itu-depresi-ekonomi|website=Warta Ekonomi|language=id|access-date=2020-10-31}}</ref> Penurunan drastis tingkat ekonomi (biasanya akibat depresi parah, atau akibat [[hiperinflasi]]) disebut [[kebangkrutan ekonomi]] (''economy collapse''). Kolumnis Sidney J. Harris membedakan istilah-istilah atas dengan cara ini: "sebuah resesi adalah ketika tetanggamu kehilangan pekerjaan; depresi adalah ketika kamu yang kehilangan pekerjaan."