Barnabas Johan Winkler: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Slaia (bicara | kontrib)
tambah referensi, perbaiki judul buku kenangan
Slaia (bicara | kontrib)
perbaiki salah ketik dan referensi
Baris 8:
Dan memang tugas merancang bangunan berikutnya datang tiga tahun kemudian. Pada tahun 1976 dia diberi tugas merancang kompleks paling megah dan ternyata tahan gempa dahsyat yang terjadi 30 tahun kemudian, yakni [https://goo.gl/maps/AeTbWXnBbRE8gKCz9 Biara Santa Klara], Gunungsitoli atau lebih dikenal sebagai Biara Klaris.<ref>[https://2mission.org/2011/10/03/ein-halbes-jahrhundert-missionsarbeit-in-sibolga-sumatra/ ''Ein halbes Jahrhundert Missionsarbeit in Sibolga/Sumatra''], diakses tanggal 6 November 2020</ref> <ref name="kontinente0608" /> Demikianlah dari satu gedung, menjadi dua menjadi beberapa kompleks bangunan dst. tersebar di seluruh Tanah Air. Dia juga mengintegrasikan motif-motif tradisional Nias di bangunan-bangunan tsb. seperti salah satunya Gereja Katolik Hati Kudus Yesus, Telukdalam, Nias Selatan. Berbagai foto dari gedung bermotif rumah adat Nias Selatan ini bisa di lihat di [https://goo.gl/maps/Ui3XKvjDWaKe4fN66 Google Maps].
 
Terlepas dari pekerjaan sampingan ini, Barnabas terus menjalankan tugas utamanya sebagai pastor dan sebagai pemimpin Ordo Kapusin dan kemudian Keuskupan Sibolga. Boleh dikatakan seolah dia dilahirkan menjadi pemimpin, karena hampir sepanjang hidupnya di Indonesia dia dipilih atau ditunjuk untuk memimpin entah di dalam Ordo atau di dalam Gereja. Mgr. [[Anicetus Bongsu Antonius Sinaga|Anicetus Sinaga]] menulis, "Ia memiliki talenta untuk memimpin para misionaris kapusin Belanda, Jerman, Swiss dan Italia beserta Kapusin Indonesia lainnya sebagai Minister Propinsial Kapusin Indonesia, mencakup Kalimantan, Medan dan Sibolga."<ref>Pater Barnabas Winkler OFMCap (2018), hlm. 9 dan 12.</ref>
 
Setelah dia memulai karyanya di pendidikan para religius muda, dia kemudia diangkat memimpin Ordo Kapusin Regio Sibolga selama tiga kali berturut-turut 1978, 1981 dan 1984.<ref name="tbrief" /> <ref name="penakatolik">[https://penakatolik.com/2020/11/06/mantan-administrator-sibolga-dan-provinsial-kapusin-yang-pernah-tertimbun-rentutan-meninggal/ Mantan Administrator Sibolga dan Provinsial Kapusin, yang pernah tertimbun puing, meninggal], penakatolik.com, 6 November 2020, diakses tanggal 7 November 2020.</ref>
Baris 16:
Selain jabatan-jabatan utama ini secara paralel dia juga menjalankan fungsi sebagai Superior kongregasi para suster OSF dari Reute, Jerman, yang berkarya di wilayah Keuskupan Sibolga, dan sebagai sebagai penasehat rohani para suster Klaris OSCCap, Gunungsitoli.<ref>Pater Barnabas Winkler OFMCap. Ahli Pembangunan Fisik dan Kerohanian yang Visioner, Inspiratif dan Bersahaja, Ordo Kapusin Kustodi General Sibolga, 2018, hlm. 14.</ref> <ref name="jbericht18">[http://www.kapuziner.de/fileadmin/user_upload/Medien_Material/Horizonte_2018_low.pdf ''Priester und Architekt der Kapuzinerpräsenz''], dalam Horizonte. Jahresbericht 2018, hlm. 5. Bisa juga diakses online di [http://www.kapuziner.de/fileadmin/user_upload/Medien_Material/Horizonte_2018_low.pdf sini], diakses tanggal 7 November 2020.</ref> Lebih dari itu ia juga mengembangkan pendidikan imam [[projo]], sehingga Komsos Keuskupan Sibolga menyebutnya sebagai arsitek pengembangan imam projo di Keuskupan Sibolga.<ref>Komsos Keuskupan Sibolga, [https://www.youtube.com/watch?v=t4Mw7Dh0lXs ''Administrator Keuskupan Sibolga 2004-2007 Meninggal. Ini Jasanya bagi Katolik di Pantai Barat'']. Menit 1:24</ref>
 
Selain itu dia juga sering diminta untuk menyelenggarakan retret atau rekoleksi buat para religius di berbagai daerah di Indonesia.<ref>Pater Barnabas Winkler OFMCap (2018), hlm. 27 dan berbagai halaman lainnya.</ref> Mgr. [[Anicetus Bongsu Antonius Sinaga|Anicetus Sinaga]] menulis betapa Barnabas telah memainkan peranan penting dalam hidupnya ketika harus mengambil berbagai keputusan penting sebagai Prefektur[[Prefek Apostolik]] dan kemudian sebagai Uskup Keuskupan Sibolga.<ref>Pater Barnabas Winkler OFMCap (2018), hlm. 11 dan 15.</ref>
 
Sementara itu dia juga pernah menjadi ekonom Keuskupan Sibolga. Kemudian dia menjadi [[Administrator Diosesan]] Keuskupan Sibolga pada tanggal 3 Januari 2004, ketika Uskup Anicetus Sinaga diangkat menjadi [[Uskup Agung]] [[Uskup koajutor|Koajutor]] [[Keuskupan Agung Medan]]. Jabatan ini dia pegang sampai Paus menetapkan uskup Keuskupan Sibolga yang baru, yakni Mgr. [[Ludovicus Simanullang]], O.F.M.Cap., pada tanggal 14 Maret 2007.<ref>[https://www.hidupkatolik.com/2020/11/06/49835/administrator-diosesan-sibolga-2004-2007-meningggal-dunia/ Administrator Diosesan Sibolga 2004-2007 Meninggal Dunia], hidupkatolik.com, 6 November 2020, diakses tanggal 7 November 2020.</ref>
Baris 37:
 
== Jabatan ==
Selama hidupnya di Indonesia Barnabas selalu dipercayakan memimpin sesuatu. Dalam salah satu film dokumentasi tentang dia Barnabas disebut "terlahir menjadi pemimpin".<ref name="brosemesta" /> Mgr. Anicetus Sinaga menulis, "Ia memiliki talenta untuk memimpin para misionaris kapusin Belanda, Jerman, Swiss dan Italia beserta Kapusin Indonesia lainnya sebagai Minister Propinsial Kapusin Indonesia, mencakup Kalimantan, Medan dan Sibolga."<ref>Pater Barnabas Winkler OFMCap (2018), hlm. 9 dan 12.</ref> Beberapa jabatan di antaranya:
 
* Pemimpin Ordo Kapusin Regio Sibolga (1978-1981, 1981-1984, 1984-1985)