Nitisemito: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
update |
update |
||
Baris 19:
Saking terkenalnya, Ratu Belanda [[Wilhelmina dari Belanda|Wilhelmina]] memberi julukan Nitisemito sebagai De Kretek Klonning atau raja kretek.<ref name=":3">{{Cite web|last=Aji|first=Dian Utoro|title=Menilik Kisah Kejayaan Nitisemito Si Raja Kretek Era Penjajahan Belanda|url=https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5227227/menilik-kisah-kejayaan-nitisemito-si-raja-kretek-era-penjajahan-belanda|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2020-11-08}}</ref> Di era kejayaannya, Nitisemito mampu mengelola pabrik yang mampu memproduksi delapan juta batang rokok kretek dengan mempekerjakan 10 ribu buruh. Tidak heran jika koran De Locomotief menulis almarhum Nitisemito sebagai raja kretek dalam ulasannya pada tanggal 9 Maret 1953.<ref name=":0">{{Cite web|title=Kisah Nitisemito, Kejayaan dan Keruntuhan Raja Kretek dari Kudus|url=https://tirto.id/kisah-nitisemito-kejayaan-dan-keruntuhan-raja-kretek-dari-kudus-fYW6|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-11-08}}</ref>
Nitisemito disebut oleh Bung Karno sebagai orang kaya Indonesia dalam pidato di sidang [[Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945.<ref>{{Cite web|title=Pidato Lengkap Bung Karno 1 Juni 1945 di Sidang BPUPKI, Soekarno Sebut Sarinem Samiun dan Marhaen|url=https://wartakota.tribunnews.com/2019/06/01/pidato-lengkap-bung-karno-1-juni-1945-di-sidang-bpupki-soekarno-sebut-sarinem-samiun-dan-marhaen|website=Warta Kota|language=id-ID|access-date=2020-11-08}}</ref>
Selain memiliki pabrik kretek terbesar dengan pembayaran pajak 160 ribu hingga 350 ribu gulden, Nitisemito juga menyewa pesawat Fokker F-200<ref name=":1">{{Cite web|last=brilio.net|first=|date=2016-03-16|title=Nitisemito akrab dengan Bung Karno dan Paku Buwono X (2)|url=https://www.brilio.net/news/mendanai-pergerakan-akrab-dengan-bung-karno-dan-paku-buwono-x-2-160315v.html|website=brilio.net|language=id|access-date=2020-11-08}}</ref> seharga 150-250 ribu gulden untuk menyebarkan selebaran rokok Tjap Bal Tiga hingga ke [[Jawa Barat]]-[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] dan radio Vereniging Koedoes (RVK) untuk mempromosikan produk rokoknya<ref name=":0" /> serta gedung bioskop.<ref name=":4" /> Pabrik rokok Tjap Bal Tiga juga membentuk tim sepakbola, grup tonil sandiwara, dan membagikan survenir berupa gerabah keramik dari [[Jepang]] sebagai alat promosinya.<ref>{{Cite web|last=Aji|first=Dian Utoro|title=Tajir! Raja Kretek Nitisemito Sebar Brosur Rokok Pakai Fokker|url=https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5245819/tajir-raja-kretek-nitisemito-sebar-brosur-rokok-pakai-fokker|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2020-11-08}}</ref> == Perjalanan Hidup ==
Baris 58 ⟶ 60:
Pada tahun 1936 terjadi perubahan struktur pemimpin perusahaan rokok kretek Tjap Tiga Bal. Akhwan Markoem menjadi pimpinan perusahaan, M Karmain yang semula memimpin pabrik berubah posisinya menjadi Verkoop-organisatie atau bagian penjualan, dan Soemadji ditempatkan sebagai kasir/bagian keuangan.<ref name=":4" />
Akhwan kemudian merekrut
Kehadiran Jepang yang represif turut membuat pabrik rokok kretek Nitisemito mengalami kesulitan. Ekonomi yang sulit, baik domestik maupun global, pada saat itu membuat pabrik rokok sulit berkembang. Perintah pemerintah Jepang agar Nitisemito membuka kembali pabriknya tahun 1944-1945 dan usaha Nitisemito membuka pabrik rokoknya lagi tahun 1947, menemui kebuntuan. Selang beberapa tahun setelah Nitisemito meninggal, pihak keluarga mencoba menghidupkan kembali pabrik rokok kretek Tjap Tiga Bal pada tahun 1962, namun hanya bertahan setahun. Soemadji sebagai pewaris juga tidak berniat menghidupkan kembali pabrik warisan ayahnya tersebut.<ref name=":4" />
== Aktivitas politik ==
Nitisemito dikenal dekat tokoh-tokoh pergerakan Kemerdekaan Indonesia, yakni [[Soekarno]], [[Mohammad Hatta]], [[Gatot Mangkoepradja]], Serikat Islam, dan Muhammadiyah.<ref>{{Cite book|last=Banu|first=Iksaka|date=September 2017|url=https://books.google.co.id/books?id=ZWKhDwAAQBAJ&pg=PA226&lpg=PA226&dq=nitisemito+HJ+Vooren&source=bl&ots=iRycCtlemi&sig=ACfU3U2S55z2RDDtJ-HlEvKLRdJkiFQMYg&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiO0NCk6PTsAhVUX30KHRqkCLkQ6AEwDHoECAkQAg#v=onepage&q=nitisemito%20HJ%20Vooren&f=false|title=Sang Raja (Sebuah Novel)|location=|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|isbn=978-602-424-331-9|pages=232|url-status=live}}</ref> Selain menjadi donatur bagi kaum pergerakan nasional, Nitisemito juga menyediakan villanya di Salatiga sebagai tempat pertemuan rahasia dengan Bung Karno maupun para pejuang kemerdekaan lainnya. Ketika terjadi Agresi Militer Belanda (1947-1949), Nitisemito meminta putranya, Soemadji untuk menjadikan rumahnya dan membuat dapur umur sebagai tempat penampungan Komandan Batalyon 423, Mayor Basuno beserta istri dan para pembantu dekatnya.<ref name=":1" />
== Daftar referensi ==
|