Invasi Normandia oleh Prancis: Perbedaan antara revisi

== Latar Belakang ==

Setelah kematian [[Richard I dari Inggris|Richard the Lionheart]] pada tanggal 6 April 1199 ada dua calon penuntut atas tahta Angevin: [[John dari Inggris|John]], yang klaimnya menjadi putra tunggal [[Henry II dari Inggris|Henry II]] yang masih hidup, dan [[Arthur I dari Brittany|Arthur dari Brittany]], yang memegang klaim sebagai putra dari [[Geoffrey II dari Brittany|Geoffrey]].<ref>Carpenter (2004), p.264.</ref> Hukum Abad Pertengahan hanya memberikan sedikit panduan tentang bagaimana klaim yang bersaing harus diputuskan, dengan hukum Norman menguntungkan John dan hukum Angevin yang menguntungkan Arthur; masalah ini dengan cepat menjadi konflik terbuka.<ref name="Barlow, p.305">Barlow, p.305.</ref> John didukung oleh sebagian besar bangsawan Inggris dan Norman dan dimahkotai raja di Westminster, didukung oleh ibunya, Eleanor. Arthur didukung oleh mayoritas bangsawan Breton, Maine dan Anjou dan menerima dukungan dari [[Philippe II dari Prancis|Philip II]], yang tetap berkomitmen untuk memecah wilayah Angevin di benua itu.<ref name="WarrenP53">Warren, p.53.</ref> Dengan pasukan Arthur menekan [[lembah Loire]] ke arah [[Angers]] dan pasukan Philip bergerak menuruni lembah menuju [[Tours]], kerajaan kontinental John berada dalam bahaya terpotong menjadi dua.<ref>Warren, p.51.</ref>