J. B. Sumarlin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Jiung (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
'''Johannes Baptista Sumarlin''' ({{lahirmati|Nglegok, [[Blitar]], [[Jawa Timur]]|7|12|1932}}) adalah salah seorang ekonom Indonesia yang pernah memegang berbagai jabatan pemerintahan penting di bidang ekonomi. Ia adalah lulusan Fakultas Ekonomi [[Universitas Indonesia]] pada tahun 1958. Jabatan yang pernah dipegangnya antara lain Ketua [[BPK]], Menteri Keuangan, Ketua [[Bappenas]] dan Menag PAN.
 
== Biografi ==
* Nama : Johannes Baptista Sumarlin
* Lahir : Nglegok, Blitar, Jawa Timur, 7 Desember 1932
* Agama : Kristen Katolik
* Istri: Th. Yostiana Soedarmi
* Anak: Empat (4) orang
 
'''== Pendidikan :'''==
 
'''Pendidikan :'''
* SD Negeri I, Blitar (1944)
* SMP, Kediri dan Yogyakarta (1947)
Baris 21 ⟶ 14:
 
 
'''== Karir :'''==
* Asisten dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) (1957)
* Dosen dan selanjutnya guru besar FE UI (1960-sekarang)
Baris 36 ⟶ 29:
 
 
'''== Penghargaan:''' ==
* Bintang Mahaputra Adiprana III, 1973
* Bintang Grootkruis in de Orde van Leopold II dari pemerintah Belgia, tahun 1975
Baris 50 ⟶ 43:
 
JB Sumarlin, misalnya, adalah lulusan master bergelar MA (Master of Arts) dari [[Universitas California]], AS tahun 1960, dan lulusan doktor bergelar Ph.D dari [[Universitas Pittsburg]], AS tahun 1968. Untuk gelar doktornya Sumarlin lulus dengan disertasi berjudul ''Some Aspects of Stabilization Policies and Their Institutional Problems: The Indonesian Case 1950-1960''.
Sebelum mengabdi di lingkungan pusat kebijakan ekonomi, lulusan S1 [[Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia]] (FE-UI) tahun 1958, ini sejak tahun 1957 sudah menjadi asisten dosen di almamaternya. Kemudian sejak tahun 1965 diangkat menjadi dosen, lalu sebagai guru besar FE-UI tahun 1979. Sumarlin meraih gelar master (MA) dari [[Universitas California]], Berkeley, AS (1960) dan gelar doktor dari Universitas Pittsburg, AS (1968). Sebelumnya, ia sempat bekerja di sebuah perusahaan industri di Jakarta. Di masa revolusi fisik, Sumarlin ikut bergerilya sebagai anggota Palang Merah Indonesia, dan sebagai anggota TNI di Jawa Timur. Atas pengabdiannya, ia menerima tanda kehormatan dari pemerintah RI berupa [[Bintang Mahaputra Adiprana]] III]], 1973. Dua tahun kemudian ia menerima [[Bintang Grootkruis in de Orde van Leopold II]] dari pemerintah Belgia. Penggemar olah raga tenis dan jogging, ini menikah dengan Th. Yostiana Soedarmi, dikaruniai empat orang anak.
 
== ‘Anak Kecil’ di Belakang Widjojo ==