Pengguna:Imamsyahid/bakpasir3: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Imamsyahid (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Imamsyahid (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2:
{{Biologi evolusioner}}
'''Seleksi alam''' adalah perbedaan kemampuan untuk hidup dan reproduksi dari suatu individu yang diakibatkan oleh perbedaan kecocokan [[fenotipe]] yang dimiliki organisme tersebut dengan lingkungan. Ini adalah mekanisme kunci [[evolusi]], perubahan karakteristik yang[[Hereditas | diwariskan]] dari generasi ke generasi. [[Charles Darwin]] adalah orang yang mempopulerkan istilah "seleksi alam" serta membandingkannya dengan[[pemuliaan selektif | seleksi buatan]], yang menurutnya disengaja, sedangkan seleksi alam tidak. <ref>{{Cite web|last=Society|first=National Geographic|date=2019-06-07|title=Artificial Selection|url=http://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/artificial-selection/|website=National Geographic Society|language=en|access-date=2020-11-30}}</ref>
[[Keragaman genetik |Variasi]] ada dalam semua populasi [[organisme]]. Hal ini terjadi terjadi karena [[mutasi]] acak yang muncul dalam [[genom]] organisme individu, sehingga keturunan mereka dapat mewarisi mutasi tersebut. Sepanjang kehidupan suatu individu, genom yang dimiliknya akan berinteraksi dengan lingkungannya sehingga menyebabkan variasi sifat. Lingkungan genom mencakup zat kimiawi di[[Sel (biologi) | sel]], sel lain, individu lain, populasi, [[spesies]], serta lingkungan abiotik. Lingkungan ini akan menentukan mana perubahan genom yang akan menguntungkan dan mana yang merugikan. Karena individu dengan varian sifat yang menguntungkan terhadap lingkungannya cenderung bertahan dan bereproduksi lebih banyak daripada individu dengan varian lain yang kurang menguntungkan, maka populasi untuk varian sifat tersebut berkembang. Faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan reproduksi termasuk [[seleksi seksual]] (sekarang sering dimasukkan dalam seleksi alam) dan [[seleksi fekunditas]].<ref>{{Cite journal|last=Pincheira-Donoso|first=Daniel|last2=Hunt|first2=John|date=2017-02|title=Fecundity selection theory: concepts and evidence|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26526765/|journal=Biological Reviews of the Cambridge Philosophical Society|volume=92|issue=1|pages=341–356|doi=10.1111/brv.12232|issn=1469-185X|pmid=26526765}}</ref>
Seleksi alam bekerja berdasarkan fenotipe, ciri-ciri organisme yang sebenarnya berinteraksi dengan lingkungan, tetapi [[Genetika |genetik]] (dapat diwariskan) dari setiap fenotipe yang mengkodekan fenotipe tersebut dan genetik individu tersebutlah yang mengalami keuntungan reproduktif sehingga gen suatu sifat dapat menjadi[[frekuensi alel | lebih umum dalam suatu populasi]]. Seiring waktu, proses ini dapat menghasilkan populasi yang berspesialisasi untuk [[relung ekologis]] tertentu ([[evolusi mikro]]) dan pada akhirnya dapat menghasilkan [[spesiasi]] (munculnya spesies baru, [[evolusi makro]]) .Dengan kata lain, seleksi alam adalah proses kunci dalam evolusi suatu populasi.<ref>{{Cite web|title=Darwin, evolution, & natural selection (article)|url=https://www.khanacademy.org/science/ap-biology/natural-selection/natural-selection-ap/a/darwin-evolution-natural-selection|website=Khan Academy|language=en|access-date=2020-11-30}}</ref>
Seleksi alam adalah landasan [[biologi]] modern. Konsep tersebut diterbitkan oleh Darwin dan [[Alfred Russel Wallace]] dalam sebuah presentasi makalah bersama pada tahun 1858, dielaborasi dalam buku berpengaruh Darwin tahun 1859 '' [[On the Origin of Species|Tentang Asal Usul Spesies dengan Cara Seleksi Alam ,atau Pelestarian Ras Favorit dalam Perjuangan untuk Kehidupan]] ''. Dia menggambarkan seleksi alam dengan menggunakan analogi dengan seleksi buatan, sebuah proses dimana hewan dan tumbuhan dengan sifat-sifat yang diinginkan oleh manusia secara sistematis dikembangbiakkan. Konsep seleksi alam awalnya berkembang tanpa adanya teori hereditas yang valid; pada saat tulisan Darwin, sains belum mengembangkan [[Pengantar genetika|teori genetika modern]]. Penyatuan[[Darwinisme | Teori Evolusi Darwin]] dengan penemuan-penemuan berikutnya dalam [[Pengantar genetika|genetika klasik]] membentuk[[Sintesis modern (abad ke-20) | sintesis modern]] pada pertengahan abad ke-20.<ref>{{Cite web|title=The Modern Synthesis|url=https://www.oxfordbibliographies.com/view/document/obo-9780199941728/obo-9780199941728-0115.xml|website=obo|language=en|access-date=2020-11-30}}</ref> Setelah itu, [[genetika molekuler]] ditambahkan sehingga membentuk bidang baru, yaitu [[biologi perkembangan evolusioner]], yang menjelaskan evolusi pada tingkat molekuler. Meskipun [[genotipe]] perlahan-lahan dapat berubah lewat [[pergeseran genetik]] secara acak, seleksi alam tetap menjadi penjelasan utama untuk [[Adaptasi |evolusi adaptif]].
== Sejarah perkembangan ==
Baris 45:
=== Sintesis modern ===
Seleksi alam sangat bergantung pada gagasan hereditas, tetapi teori ini muncul sebelum konsep dasar [[genetika]] berkembang. Meskipun biksu dari [[Moravia|Moravia,]] [[Gregor Mendel]], bapak genetika modern, sezaman dengan Darwin, karyanya tidak terkenal dan terbaring dengan ketidakjelasan. Teori genetika Mendel baru ditemukan kembali pada tahun 1900. <ref>{{Cite web|last=Ambrose|first=Mike|date=2016-06-14|title=Mendle's Peas|url=https://web.archive.org/web/20160614210558/https://www.jic.ac.uk/germplas/PISUM/ZGS4F.HTM|website=Diarsipkan dari JIC|access-date=2020-11-30}}</ref> Dengan integrasi evolusi awal abad ke-20 dengan [[Pengantar genetika|hukum pewarisan Mendel]], yang disebut[[Sintesis modern (abad ke-20) | sintesis modern]], ilmuwan umumnya menerima seleksi alam. <ref>{{Cite book|date=1999|url=http://archive.org/details/sciencecreationi0000unse|title=Science and creationism : a view from the National Academy of Sciences|publisher=Washington, DC : National Academy Press|isbn=978-0-585-04726-3|others=Internet Archive}}</ref> Sintesis berkembang dari kemajuan dalam bidang yang berbeda. Ronald Fisher mengembangkan teori matematika yang diperlukan untuk menjelaskan seleksi alam dan menulis ''[[The Genetical Theory of Natural Selection]] '' (1930). <ref name="fisher"> {{harvnb|Fisher|1930}} </ref> [[J. B. S. Haldane]] memperkenalkan konsep "biaya" seleksi alam. <ref> {{harvnb | Haldane | 1932
=== Sintesis kedua ===
Baris 58:
=== Variasi yang diwariskan, reproduksi diferensial ===
[[File: Lichte en zwarte versie berkenspanner crop.jpg | thumb | upright = 1.2 | Selama [[revolusi industri]], polusi membunuh banyak [[lumut]], membuat batang pohon menjadi gelap. Sebuah [[melanisme industri | gelap (melanik)]] [[Morf (zoologi) | morph]] dari [[ngengat berbintik]] sebagian besar menggantikan morf terang yang sebelumnya biasa (keduanya ditampilkan di sini). Karena ngengat menjadi sasaran [[predasi]] oleh burung yang berburu dengan melihat, perubahan warna menawarkan [[kamuflase]] yang lebih baik dengan latar belakang yang berubah, menunjukkan seleksi alam sedang bekerja.]]Variasi terjadi secara alami di antara individu dari setiap populasi organisme. Beberapa variasi dapat meningkatkan peluang individu untuk bertahan hidup dan bereproduksi sehingga laju reproduksi dalam hidupnya meningkat. Ini berarti ia meninggalkan lebih banyak keturunan. Jika ciri-ciri yang memberikan keuntungan reproduksi pada individu-individu ini juga [[Genetika|diwariskan]], yaitu diturunkan dari induk ke keturunannya, maka akan ada perubahan proporsi dari populasi. Misalnya, proporsi kelinci cepat atau ganggang yang lebih efisien akan sedikit lebih tinggi di generasi berikutnya. Sekalipun keunggulan reproduksinya sangat kecil, selama beberapa generasi sifat yang dapat diwariskan ini akan menjadi dominan dalam populasi. Dengan cara ini, [[Lingkungan alam|lingkungan alami]] suatu organisme "memilih" sifat-sifat yang memberikan keuntungan reproduktif, menyebabkan perubahan evolusioner, seperti yang dijelaskan Darwin. <ref>{{Cite web|title=Evolution and Natural Selection|url=https://globalchange.umich.edu/globalchange1/current/lectures/selection/selection.html|website=globalchange.umich.edu|access-date=2020-11-30}}</ref> Hal ini memberi kesan adanya tujuan dari variasi tersebut, tetapi dalam seleksi alam tidak ada variasi yang disengaja dibuat untuk suatu tujuan. {{Efn |Dalam [[seleksi seksual]], hewan betina yang memilih pasangan mungkin dianggap bermaksud untuk mendapatkan pasangan terbaik; tidak ada saran bahwa dia berniat untuk memperbaiki garis keturunan dengan cara seorang peternak hewan.}} Hal ini berbeda dengan seleksi buatan adalah [[purposif]] sedangkan seleksi alam tidak, meskipun ahli biologi sering menggunakan teleologi bahasa untuk mendeskripsikannya. <ref>{{Cite book|last=Allen|first=Colin|last2=Neal|first2=Jacob|date=2020|url=https://plato.stanford.edu/archives/spr2020/entrieseleology-biology/|title=The Stanford Encyclopedia of Philosophy|publisher=Metaphysics Research Lab, Stanford University|editor-last=Zalta|editor-first=Edward N.|edition=Spring 2020}}</ref>
[[Ngengat berbintik]] ada dalam warna terang dan gelap di Inggris Raya, tetapi selama [[revolusi industri]], banyak pohon tempat ngengat beristirahat menjadi hitam oleh [[jelaga]], yang menyebabkan ngengat berwarna gelap memiliki keuntungan dalam bersembunyi dari predator. Hal ini memberikan peluang yang lebih baik bagi ngengat berwarna gelap untuk bertahan hidup dan menghasilkan keturunan berwarna gelap. Hanya dalam waktu lima puluh tahun sejak ngengat hitam pertama ditangkap, hampir semua ngengat di industri [[Manchester]] berwarna gelap. Keseimbangan ini pada akhrinya dibalik oleh efek [[Clean Air Act 1956|''Clean Air Act 1956'']], dan ngengat hitam menjadi langka lagi. Kejadian ini menunjukkan pengaruh seleksi alam pada [[evolusi ngengat berbintik]]. <ref>{{Cite journal|last=Hof|first=Arjen E. van’t|last2=Campagne|first2=Pascal|last3=Rigden|first3=Daniel J.|last4=Yung|first4=Carl J.|last5=Lingley|first5=Jessica|last6=Quail|first6=Michael A.|last7=Hall|first7=Neil|last8=Darby|first8=Alistair C.|last9=Saccheri|first9=Ilik J.|date=2016-06|title=The industrial melanism mutation in British peppered moths is a transposable element|url=https://www.nature.com/articles/nature17951|journal=Nature|language=en|volume=534|issue=7605|pages=102–105|doi=10.1038/nature17951|issn=1476-4687}}</ref>
Baris 165 ⟶ 162:
== Referensi ==
{{reflist}}
== Bacaan lebih lanjut ==
|