Stasiun Gambringan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Per 21 Desember 2020, aksara Jawa yang tidak kunjung diimplementasikan di lapangan dianggap trivial dan ditetapkan sebagai riset asli. Perubahan tata bahasa. |
||
Baris 25:
* Elektrik tipe [[Len Industri|Sinyal ''Interlocking'' Len]]-02 (2011-sekarang)
}}
'''Stasiun Gambringan (GBN)'''
Stasiun Gambringan memiliki enam jalur kereta api. Awalnya, jalur 4 merupakan sepur lurus arah [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]] maupun [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya]] serta jalur 3 merupakan sepur lurus dari dan ke arah [[Stasiun Solo Balapan|Solo]]. Setelah [[jalur ganda]] segmen Ngrombo-[[Stasiun Jambon|Jambon]] resmi dioperasikan pada bulan Desember 2013<ref>{{Cite news|url=https://daerah.sindonews.com/berita/815952/22/pertengahan-2014-jalur-rel-ganda-beroperasi|title=Pertengahan 2014, jalur rel ganda beroperasi|last=Prabowo|first=Andika|date=2013-12-12|work=SindoNews.com|access-date=2020-06-15}}</ref>, emplasemen stasiun ini diperpanjang ke arah timur laut maupun barat daya. Jalur 4 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Surabaya saja, jalur 5 dijadikan sebagai sepur lurus hanya untuk arah Semarang, jalur 3 dijadikan sebagai [[Sepur badug|jalur buntu]], sedangkan sepur lurus dari dan ke arah Solo dialihkan ke jalur 2. Sistem persinyalan yang digunakan dulunya adalah sistem persinyalan mekanik dengan sedikit modifikasi berupa perangkat sinyal muka yang berjenis elektrik, namun pada tahun 2011 sistem persinyalannya telah diganti total dengan persinyalan elektrik produksi [[Len Industri|PT Len Industri]].
|