Festival Film Indonesia 2016: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan konten Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Perbaikan |
||
Baris 45:
Keseriusan Pemerintah Daerah Papua untuk menjadi tuan rumah FFI 2016 dilakukan dengan memasukan anggaran pelaksanaan FFI dalam RAPBD Papua tahun 2016. Di luar anggaran Kementerian yang sudah ada, Pemerintah Daerah Papua siap menanggung tambahan pembiayaan yang akan muncul sebagai konsekuensi pelaksanaan FFI di Papua. Tanah Papua sebenarnya bukan wilayah yang asing bagi perfilman nasional. Seperti diketahui beberapa film nasional juga telah mengambil lokasi syuting di Papua, di antaranya ''[[Denias, Senandung di Atas Awan]]'' ([[Alenia Pictures]]) dan ''[[Epen Cupen The Movie]]'' ([[Rapi Films]]).
Namun, pada perjalanannya Panitia Pelaksana FFI 2016 memutuskan membatalkan rencana penyelenggaraan
== Panitia pelaksana ==
Baris 62:
Para pemenang diumumkan [[6 November]] [[2016]] di Teater Jakarta, [[Taman Ismail Marzuki]] [[Cikini, Menteng, Jakarta Pusat]]. ''Athirah'' unggul setelah berhasil membawa 6 Piala Citra termasuk untuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik untuk [[Riri Riza]], Pemeran Utama Wanita Terbaik untuk [[Cut Mini Theo|Cut Mini]] dan Penulis Naskah Adaptasi Terbaik untuk [[Salman Aristo]] dan Riri Riza. ''[[My Stupid Boss]]'' dan ''[[Salawaku (film)|Salawaku]]'' menjadi film peraih Piala Citra terbanyak setelah ''Athirah'' pada malam itu dengan perolehan 3 piala. Tercatat ini kemenangan keempat [[Reza Rahadian]], dan ketiga untuk kategori Pemeran Utama Pria Terbaik.
Di sisi lain, ''Rudy Habibie'' harus pulang dengan tangan hampa karena tidak memenangkan satu pun di antara 10 nominasi yang didapatkannya. Nasib yang sama dialami oleh ''[[Surat dari Praha]]'' yang begitu berjaya di berbagai festival film dan di sini pun mendapatkan 6 nominasi, namun tidak mampu membawa pulang satu Piala Citra pun.
=== Penghargaan ===
|