'''Pagar mangkuk''' ([[bahasa Jawa]]: ꦥꦒꦼꦂꦩꦁꦏꦺꦴꦏ꧀ ''pager mangkok'') adalah sebuah [[metafora]] dalam [[Suku Jawa|masyarakat Jawa]] yang berwujudbermakna perilaku saling berbagi, peduli dan menjaga di antara orang-orang yang hidup bersama dalam suatu lingkungan. Berbagi dan saling peduli di antara orang-orang selingkungan dianggap sebagai sistem [[keamanan]] yang lebih baik daripada meninggikan atau memperbesar tembok pagar.<ref>{{Cite web|url=https://www.pitoyo.com/pitoyoamrih/index.php?option=com_content&view=article&id=246:pagar-mangkok&catid=45:seri-kearifan-budaya-jawa&Itemid=79|title=Pagar Mangkok|website=www.pitoyo.com|access-date=2019-09-27}}</ref> Hubungan saling menguntungkan antarwarga ini dapat mempererat persaudaraan dan hal itu dipercaya lebih kuat daripada mengamankan rumah dengan sesuatu yang bersifat bendawi, seperti tembok atau pagar.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpsmpsangiran/pager-mangkok-local-genius-yang-efektif-untuk-mendukung-pelestarian-situs-sangiran/|title=pager mangkok : local genius yang efektif untuk mendukung pelestarian|last=Sangiran|first=BPSMP|date=2015-07-29|website=BPSMP Sangiran|language=en-US|access-date=2019-09-27}}</ref> Mangkuk dalam ungkapan ini adalah simbol memberi sebagaimana mangkuk umumnya digunakan sebagai wadah untuk memberi makanan ke para tetangga.<ref>{{Cite web|url=https://www.esensiana.com/pagar-mangkok-lebih-kuat/|title=Bagaimana orang desa membuat rumahnya aman tanpa tembok tinggi?|date=2017-08-16|website=esensiana|language=id-ID|access-date=2019-09-27}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=yvFL3YaoSRoC&pg=PT43&dq=pagar+mangkok&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjwkdnFhfDkAhWLLY8KHSKNC0AQ6AEIKDAA#v=onepage&q=pagar%20mangkok&f=false|title=Asuransi umum syariah dalam praktik: upaya menghilangkan gharar, maisir, dan riba|last=Iqbal|first=Muhaimin|date=2006|publisher=Gema Insani|isbn=9789795601166|language=id}}</ref>
Pagar mangkuk tidak hanya diterapkan dalam kehidupan bertetangga, tetapi juga dapat diterapkan dalam pelbagai bidang. Sebagai contoh, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memanfaatkan kearifan lokal pagar mangkuk untuk mengamankan situs [[Sangiran]]. Hal tersebut dilakukan dengan melibatkan masyarakat secara intensif di area situs Sangiran, baik dalam hal pengangkatan pegawai ataupun [[penyuluhan]] dan pemberdayaan masyarakat.<ref name=":0" /> Selain itu, Kementerian Kehutanan juga menerapkan kearifan lokal pagar mangkuk untuk menjaga kawasan hutan. Rakyat di sekitar hutan diberdayaan dengan beragam kegiatan perekonomian pengelolaan hutan sehingga menjadi sejahtera. Dengan demikian, rakyat turut menjadi penjaga dan pengawas hutan.<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/berita/ekonomi/makro/14/08/31/nb5yqx-pagar-mangkuk-kemenhut-beri-mamfaat-bagi-rakyat|title=Pagar Mangkuk Kemenhut Beri Mamfaat Bagi Rakyat|date=2014-08-31|website=Republika Online|access-date=2019-09-27}}</ref>