Angin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan sumber dan perbaikan isi |
menambah teks dan referensi |
||
Baris 1:
{{refimprove}}
[[File:Pieter_Kluyver_-_Boom_in_stormwind.jpg|thumb|Pieter Kluyver (1816–1900)]]
'''Angin'''
== Faktor terjadinya angin ==
Baris 65 ⟶ 60:
=== Angin Musim Timur ===
[[Angin Musim Timur]]/[[Angin Muson Timur]] adalah angin yang mengalir dari Benua Australia (musim dingin) ke Benua Asia (musim panas) sedikit curah hujan (kemarau) di Indonesia bagian Timur karena angin melewati celah- celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau. Terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus, dan maksimal pada bulan Juli.
== Pergerakan ==
Aliran angin dalam jumlah yang besar merupakan akibat dari adanya rotasi bumi, perbedaan suhu dan perbedaan tekanan udara antara dua tempat dengan kecepatan yang dinamis dan fluktatif. Proses pengaliran angin merupakan perpindahan massa udara dari satu tempat ke tempat lainnya secara mendatar atau hampir mendatar. Pengaruh perputaran bumi terhadap angin disebut dengan [[efek Coriolis]]. Pergerakan angin yang [[Arah jarum jam|searah jarum jam]] dan berlawanan arah dengan jarum jam disebabkan oleh efek Coriolis. Angin bergerak mengitari daerah bertekanan rendah di belahan bumi bagian selatan dengan searah jarum jam. Sebaliknya, angin bergerak berlawanan arah jarum jam mengitari daerah bertekanan rendah di belahan bumi bagian utara.{{Sfn|Winarno, dkk.|2019|p=48-49}}
== Pengukuran ==
Angin di permukaan diukur dengan menggunakan [[anemometer]]. Alat ukur dipasang pada ketinggin 10 meter dari permukaan Bumi. Anemometer mengukur kecepatan dalam satuan m/detik atau knot. Selain itu, anemometer juga memberikan [[informasi]] dari arah angin.<ref>{{Cite book|last=Sucahyono S., D., dan Ribudiyanto, K.|first=|date=2013|url=http://puslitbang.bmkg.go.id/litbang/wp-content/uploads/2018/01/cuaca-dan-iklim-ekstrim.pdf|title=Cuaca dan Iklim Ekstrim di Indonesia|location=Jakarta|publisher=Pusat Penelitian dan Pengembangan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika|isbn=978-602-1282-00-7|pages=15|url-status=live}}</ref> Arah angin dinyatakan dengan derajat. Angin dari arah utara dinyatakan dengan 360 derajat, dari arah timur dengan 90 derajat, dari arah selatan dengan 180 derajat dan dari arah barat dengan 270 derajat. Sedangkan angin yang sangat lemah dan tidak dapat dipastikan arahnya ditandai dengan 0 derajat.{{Sfn|Wirjohamidjojo dan Swarinoto|2007|p=43}} [[Tenaga angin|Energi angin]] setara dengan kecepatannya. Tingkat kekuatan angin ditentukan berdasarkan [[skala Beaufort]], sedangkan kecepatan angin dirumuskan berdasarkan skala Beaufort oleh [[George Simpson]].{{Sfn|Wirjohamidjojo dan Swarinoto|2007|p=44}}
== Peran ==
=== Peternakan ===
Angin dapat mempengaruhi suhu udara, kelembapan udara dan pergerakan awan. Arah angin berpengaruh terhadap pembawaan uap air yang yang membentuk awan dan dapat menyebabkan hujan. Ternak yang terkena oleh angin akan mengalami pelepasa panas tubuh pada permukaan kulit. Pelepasan panas pada tubuh ternak terjadi lebih cepat jika suhu udara di tingkat yang sedang dan kecepatan angin di tingkat yang tinggi. Angin juga membantu proses penyebaran [[biji]] tumbuhan, [[penyerbukan]] dan [[pembuahan]] pada tanaman. Pertumbuhan tanaman yang dibantu oleh angin membuat proses [[Regenerasi (biologi)|regenerasi]] tanaman dapat terus berlangsung. Selain itu, angin juga dapat menjadi media penyebaran penyakit pada ternak dan tanaman.<ref>{{Cite book|last=Patriani, dkk.|first=|date=2019|url=https://www.researchgate.net/profile/Peni_Patriani2/publication/341078304_KLIMATOLOGI_DAN_LINGKUNGAN_TERNAK/links/5eac2c9a45851592d6aea5e9/KLIMATOLOGI-DAN-LINGKUNGAN-TERNAK.pdf|title=Klimatologi dan Lingkungan Ternak|location=Medan|publisher=USU Press|isbn=978-602-465-123-7|pages=42|url-status=live}}</ref>
=== Pengaturan cuaca ===
Dalam [[Klimatologi|ilmu cuaca]], angin dimanfaatkan untuk pemindahan panas dan pemindahan uap air. Angin dimanfaatkan untuk membuatkan kesetimbangan [[neraca]] [[Sinar matahari|radiasi matahari]] dengan melakukan pemindahan panas dari garis lintang rendah ke garis lintang tinggi. Panas yang dipindahkan dalam bentuk yang dapat diukur maupun yang tersimpan dari [[garis lintang]] rendah ke lintang yang lebih tinggi. Sedangkan pemanfaatan angin untuk epmindahan uap air dilakukan untuk menyediakan kebutuhan air yang turun kembali sebagai hujan, kabut, ataupun [[embun]]. Uap air yang dipindahkan berasal dari laut dan ditempatkan ke daratan.{{Sfn|Winarno, dkk.|2019|p=50}}
=== Pembentukan hujan ===
Hembusan angin membawa [[air]] yang banyak. Air ini kemudian berubah menjadi [[uap air]]. Pada tekanan tertentu, uap air berubah menjadi awan. Setelah menjadi awan, uap air berubah menjadi tetes air yang kemudian jatuh ke permukaan Bumi menjadi hujan.<ref>{{Cite book|last=Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an|first=|date=2009|url=https://pustakalajnah.kemenag.go.id/public/koleksi/safelink/70757374616b616c616a6e61682d313137|title=Pelestarian Lingkungan Hidup|location=Jakarta Timur|publisher=Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an|isbn=978-602-95370-1-7|pages=31|url-status=live}}</ref>
== Prinsip ==
Perbedaan nilai [[Massa jenis|densitas]] menjadi penyebab perbedaan arah datangnya angin. Angin berasal dari daerah dengan densitas besar menuju ke daerah dengan densitas kecil. Kedatangan angin digambarkan sebagai sebuah gradien tekanan menurun. Pernyataan tentang arah angin dinyatakan sebagai garis lurus yang [[serenjang]] dengan isobar. Garis lurus akan tetap serenjang dengan isobar jika hanya gradien tekanan yang bekerja. Adanya efek Coriolis akibat rotasi Bumi membuat gerakan udara memiliki kemiringan dan memotong garis-garis isobar dengan sudut yang kecil.{{Sfn|Tjasyono HK., dan Harijono|2012|p=34-35}} Perubahan gradien tekanan menunjukkan nilai kecepatan angin. Kecuraman gradien tekanan menandakan angin bergerak dengan kecepatan tiinggi. Tingkat kecuraman gradien tekanan ditentukan melalui kerapatan isobar.{{Sfn|Tjasyono HK., dan Harijono|2012|p=34-35}}
== Lihat pula ==
Baris 82 ⟶ 97:
== Referensi ==
{{reflist}}
== Daftar pustaka ==
# {{cite book|last=Tjasyono HK., B., dan Harijono, S. W. B.|first=|date=|year=2012|url=http://puslitbang.bmkg.go.id/litbang/wp-content/uploads/2018/01/meteo-indonesia-II.pdf|title=Meteorologi Indonesia Volume II: Awan dan Hujan Monsun|location=Jakarta|publisher=Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika|isbn=978-979-99507-6-5|edition=4|pages=|ref={{sfnref|Tjasyono HK., dan Harijono|2012}}|url-status=live}}
# {{cite book|last=Wirjohamidjojo, S., dan Swarinoto, Y. S.|first=|date=|year=2007|url=http://puslitbang.bmkg.go.id/litbang/wp-content/uploads/2018/01/praktek-meteo-pertanian.pdf|title=Praktek Meteorologi Pertanian|location=Jakarta|publisher=Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika|isbn=978-979-1241-05-2|pages=|ref={{sfnref|Wirjohamidjojo dan Swarinoto|2007}}|url-status=live}}
== Bacaan terkait ==
|