Silek Kumango: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
Naval Scene (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
Syekh Abdurrahman al-Khalidi, atau disebut juga Syekh Kumango, adalah peramu Silat Kumango.<ref>http://www.mail-archive.com/silatindonesia@yahoogroups.com/msg01880.html</ref> Ia bernama kecil Alam Basifat, dan di masa mudanya adalah pendekar yang disegani dan ditakuti, serta banyak belajar ke berbagai pelosok. Ia bahkan sampai ke Bayang, Pesisir Selatan belajar mengaji dan bersilat. Syekh Kumango menguasai tarekat Syattariah dari Ulakan, Pariaman, Naqsyabandiyah, dan juga Sammaniyah.
 
Pengaruh ajaraajaran tarekat pada Silat Kumango sangat terasa, yang menuntut para muridnya dapat mengendalikan diri.{{sfn|Prabowo|2016|pp=7-8}} Jurus-jurus pada silat ini tidak lagi meniru gerakan hewan atau alam, sebagaimana pada golongan silat-silat tua lainnya di [[Sumatera Barat]].{{sfn|Prabowo|2016|p=8}}
 
Penyebaran Silek Kumango antara lain telah sampai ke Malaysia, Belanda, dan kawasan lain di Indonesia
Baris 13:
 
=== Langkah ===
Seperti halnya silat di Minangkabau, belajar melangkah dianggap penting. Para murid ditekankan agar belajar cara melangkah yang benar, sebab jurus atau buah tidaklah akan tepat penggunaannya apabila langkah yang dilakukan tidak benar. Silek Kumango memakai konsep ''langkah ampek''., namun Syekh Kumango memakai istilah Islami untuk menamai gerak langkah khas Silat Kumango, yaitu langkah ''alif-lam'', ''lam-ha'', ''mim-ha'', dan ''mim-dal''.{{sfn|Prabowo|2016|p=8}} Para murid ditekankan agar belajar cara melangkah yang benar, sebab jurus atau buah tidaklah akan tepat penggunaannya apabila langkah yang dilakukan tidak benar.
 
=== Jurus ===