Kusumanto Setyonegoro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 22:
 
Sejak Kusumanto mengepalai Direktorat Kesehatan Jiwa Departemen Kesehatan, 1971, pendekatan eklektik-holistik dinilai cocok diterapkan di Indonesia. Keduanya adalah prinsip yang "tidak terpisahkan, berjalan sejajar, bersamaan (simultan), interaktif, dan integratif". Prinsip eklektik bermaksud memandang pasien secara selektif. Sedangkan prinsip holistik berupaya menempatkan manusia, baik sehat maupun sakit, sebagai suatu keseluruhan yang utuh, dan mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan. Kedua prinsip tersebut telah diuji secara ilmiah di Universitas Indonesia. Yaitu lewat disertasi "Pendekatan Eklektik-Holistik di Indonesia dengan Minat Khusus terhadap Masalah Schizofrenia", yang menghasilkan gelar doktor bagi Kusumanto pada 1957.<ref name=":1" />
 
== Catatan Kaki ==