Gelombang longitudinal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan referensi |
k →Elektromagnetik: Menambahkan tanda baca |
||
Baris 43:
[[Persamaan Maxwell]] mengarah pada prediksi [[gelombang elektromagnetik]] dalam ruang hampa, yang merupakan [[gelombang transversal]] ketat, yaitu medan listrik dan medan magnet yang terdiri dari gelombang tegak lurus terhadap arah perambatan gelombang.<ref>{{Cite journal|last=|first=|year=|title=David J. Griffiths, Pengantar Elektrodinamika,|url=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Special:BookSources/0-13-805326-X|journal=Wikipedia|language=en|volume=|issue=|pages=|doi=}}</ref> Namun gelombang plasma adalah longitudinal karena ini bukan gelombang elektromagnetik tetapi gelombang kepadatan partikel bermuatan, tetapi yang dapat berpasangan dengan medan elektromagnetik.<ref>{{Cite journal|last=|first=|year=|title=Gerald E. Marsh (1996), Medan Magnet Bebas Kekuatan, World Scientific|url=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Special:BookSources/981-02-2497-4|journal=Wikipedia|language=en|volume=|issue=|pages=|doi=}}</ref>
Setelah upaya [[Oliver Heaviside|Heaviside]] untuk menggeneralisasi [[persamaan Maxwell]], Heaviside sampai pada kesimpulan bahwa gelombang elektromagnetik tidak dapat ditemukan sebagai gelombang longitudinal dalam "''[[Ruang hampa|ruang bebas]]''" atau media homogen. Persamaan Maxwell, seperti yang sekarang kita pahami, mempertahankan kesimpulan itu: di ruang bebas atau dielektrik isotropik seragam lainnya, gelombang elektro-magnetik melintang secara ketat. Namun, gelombang elektromagnetik dapat menampilkan komponen longitudinal dalam medan listrik dan / atau magnet ketika melintasi bahan [[birefringent]], atau bahan tidak homogen terutama pada antarmuka (misalnya gelombang permukaan) seperti [[gelombang Zenneck]].<ref>Corum, K. L., and J. F. Corum, "''The Zenneck surface wave''", ''Nikola Tesla, Lightning observations, and stationary waves, Appendix II''. 1994.</ref>
Dalam pengembangan fisika modern, [[Alexandru Proca]] (1897-1955) dikenal karena mengembangkan persamaan medan kuantum relativistik yang menyandang namanya (persamaan Proca) yang berlaku untuk vektor spin-1 meson masif. Dalam beberapa dekade terakhir beberapa ahli teori lain, seperti [[Jean-Pierre Vigier]] dan Bo Lehnert dari Swedish Royal Society, telah menggunakan persamaan Proca dalam upaya untuk menunjukkan massa foton<ref>{{Cite journal|last=Lakes|first=Roderic|date=1998-03|title=Experimental Limits on the Photon Mass and Cosmic Magnetic Vector Potential|url=https://ui.adsabs.harvard.edu/abs/1998PhRvL..80.1826L/abstract|journal=PhRvL|language=en|volume=80|issue=9|pages=1826–1829|doi=10.1103/PhysRevLett.80.1826|issn=0031-9007}}</ref> sebagai komponen elektromagnetik longitudinal dari persamaan Maxwell, menunjukkan bahwa elektromagnetik longitudinal elektromagnetik gelombang bisa ada dalam vakum terpolarisasi Dirac. Namun [[Foton#Pemeriksaan eksperimental pada massa foton|massa sisa foton]] sangat diragukan oleh sebagian besar fisikawan.
|