Hyang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Princelg22 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Suntingan Princelg22 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot
Tag: Pengembalian
Baris 1:
{{Agama di Jawa}}
[[Berkas:Empty throne to the Supreme God Bali.jpg|jmpl|220px|[[Padmasana]] ([[singgasana]]) kosong tempat duduk [[Sang Hyang Widhi]], [[Tuhan]] tunggal yang tak terlihat dalam [[Hinduisme]] [[Bali]].]]
'''Hyang''' (dikenal dalam bahasa [[Bahasa SundaMelayu|SundaMelayu]], [[Bahasa MelayuKawi|MelayuKawi]], [[Bahasa KawiJawa|KawiJawa]], [[Bahasa JawaSunda|JawaSunda]], dan [[Bahasa Bali|Bali]]) adalah suatu keberadaan spiritual tak kasatmata yang memiliki kekuatan [[supranatural]] yang terdapat dalam mitologi Indonesia kuno. Keberadaan spritual ini dapat bersifat [[Ketuhanan|ilahiah]] atau [[roh]] [[leluhur]]. Pemuliaan kepada entitas spiritual ini dapat ditemukan dalam ajaran [[Sunda Wiwitan]], [[Kejawen]], dan [[Hindu Bali]].<ref name="Sang Hyang Widhi">{{Cite news|url=http://www.mantrahindu.com/penjelasan-lengkap-acintya-sang-hyang-widhi-sang-hyang-tunggal/|title=Penjelasan Lengkap Acintya (Sang Hyang Widhi atau Sang Hyang Tunggal) - Mantra Hindu Bali|date=2015-12-17|work=Mantra Hindu Bali|access-date=2018-07-13|language=id-ID}}</ref> Kini dalam [[bahasa Indonesia]] istilah ini cenderung disamakan dengan [[Dewa]], [[Dewata]], atau [[Tuhan]]. Tempat para hyang bersemayam disebut [[Kahyangan]], yang kini disamakan dengan konsep [[surga]].<ref>{{Cite web|url=https://kbbi.web.id/kahyangan|title=Arti kata kahyangan - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online|last=Setiawan|first=Ebta|website=kbbi.web.id|access-date=2018-07-13}}</ref>
 
Dalam spiritualisme ajaran [[Hindu Bali]], hyang digambarkan sebagai eksistensi spiritual yang mulia, yang patut mendapat penghormatan khusus. Hyang umumnya digambarkan sebagai bentuk pribadi yang sakral dan bercahaya. Ini adalah nama untuk eksistensi spiritual yang memiliki kekuatan gaib, digambarkan seperti matahari dalam mimpi. Kedatangannya dalam kehidupan seseorang memberikan kepuasan dan kebahagiaan tanpa jeda untuk waktu yang lama, yang tidak bisa dibedakan antara mimpi dan kenyataan. Orang Indonesia pada umumnya mengakui istilah ini untuk merujuk kepada penyebab keindahan, penyebab semua keberadaan (pencipta), atau untuk menyebut Tuhan.<ref name="Sang Hyang Widhi"/>
Baris 26:
 
Konsep Hyang bagi beberapa agama di Indonesia dapat disimpulkan sebagai berikut:
 
* Kapitayan: Ialah ''[[Sang Hyang Taya]]'' tuhan yang maha esa yang tidak dapat dirupa namun bisa dirasa dan dinyata.<ref>{{Cite web|url=https://www.kompasiana.com/achmadeswa/5df28737d541df612d75d122/membuka-tabir-kapitayan-agama-kuna-di-tanah-jawa|title=Membuka Tabir Kapitayan, "Agama Kuna" di Tanah Jawa|last=Kompasiana.com|website=KOMPASIANA|language=id|access-date=2020-04-21}}</ref>
* Hindu: Ialah ''[[Sang Hyang Widhi]]'' tuhan yang maha esa, sumber dharma yang dibawa dewa-dewa
* Buddha: Ialah ''[[Sanghyang Adi Buddha]]'' hukum alam yang terus ada, tuhan yang tidak dapat dirupa, dimana damma-nya ditemukan oleh Buddha Gautama
* Islam: sesuai ajaran ''[[Sunan Kalijaga]]'' Sang Hyang adalah leluhur orang nusantara dari Sang Hyang Adam, Sang Hyang Esis, Sang Hyang Jawana, Sang Hyang Jawith, Sang Hyang Wanuh, Sang Hyang Bathara Guru, Sang Hyang Ismaya, Sang Hyang Bathara Wisnu, dan lain seterusnya sampai orang tua yang sudah meninggal dipersonifikasi sebagai entitas tunggal Sang Hyang.