Sunario Sastrowardoyo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ciko (bicara | kontrib)
k memindahkan Soenario ke Sunario Sastrowardoyo: nama lengkap
Ciko (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Soenario.jpg|right|thumb|Mr. Soenario]]
 
'''Prof. Mr. SoenarioSunario Sastrowardoyo''' ([[Madiun]], [[Jawa Timur]], [[28 Agustus]] [[1902]]) adalah salah satu tokoh Indonesia pada masa pergerakan kemerdekaan Indonesia dan pernah menjabat sebagai ketuapengurus [[Perhimpunan Indonesia]] di [[Belanda]].
 
Sunario adalah satu-satunya tokoh yang berperan aktif dalam dua peristiwa yang menjadi tonggak sejarah nasional [[Indische Vereeniging‎|Manifesto 1925]] dan [[Sumpah Pemuda|Konggres Pemuda II]]. Ketika Manifesto Politik itu dicetuskan ia menjadi Pengurus Perhimpunan Indonesia bersama Hatta. Sunario menjadi Sekretaris II, Hatta bendahara I. Akhir Desember [[1925]], ia meraih gelar Meester in de rechten, lalu pulang ke Indonesia. Aktif sebagai pengacara, ia membela para aktivis pergerakan yang berurusan dengan polisi Hindia Belanda. Ia menjadi penasihat panitia Kongres Pemuda II tahun 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda. Dalam kongres itu Sunario menjadi pembicara dengan makalah "''Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia''."<ref>[http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0210/28/opini/suna42.htm Sunario, Tokoh Sumpah Pemuda dan Manifesto Politik 1925], Kompas 28 Oktober 2002</ref>
Ia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri pada periode 1953-1955. Di masa jabatannya sebagai Menteri Luar Negeri Mr. Soenario menjabat sebagai Ketua Delegasi RI dalam [[Konferensi Asia Afrika]] di [[Bandung]] pada tahun 1955.
 
== Karir ==
Ia juga pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Inggris periode 1956 - 1961.
Setelah Indonesia merdeka, Sunario menjadi anggota dan kemudian Badan Pekerja KNIP ([[Komite Nasional Indonesia Pusat]]).
 
Ia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri pada periode 1953-1955. Di masa jabatannya sebagai Menteri Luar Negeri Mr. Soenario menjabat sebagai Ketua Delegasi RI dalam [[Konferensi Asia Afrika]] di [[Bandung]] pada tahun 1955. Ketika menjadi Menlu, Sunario juga menandatangani Perjanjian tentang Dwi kewarganegaraan etnis Cina dengan [[Chou En Lai]].
== Kehidupan Awal ==
=== Kelahiran dan Latar Belakang Keluarga ===
Soenario lahir di [[Madiun]], [[Jawa Timur]] pada tanggal [[28 Agustus]] [[1902]]. Ia adalah anak dari pasangan [[Sutejo Sastrowardoyo]] yang merupakan mantan wedana di [[Uteran]] dan [[Suyati Kartokusumo]]. Pada saat itu, program ''[[Keluarga Berencana]]'' dengan semboyannya, ''Keluarga Kecil Keluarga Bahagia'' belum banyak dikenal oleh masyarakat, bahkan semboyan ''Keluarga Besar Keluarga Bahagia'' lebih dikenal oleh masyarakat [[Indonesia]], sehingga pasangan Sutejo Sastrowardoyo dan Suyati Kartokusumo memiliki 14 anak, dimana Sunario sendiri merupakan anak pertama dan memiliki 13 adik<ref>M.D., Sagiman. [[1993]]. ''90 Tahun Prof. Mr. Sunario, Manusia Langka Indonesia''. Jakarta: PT Rosda Jayaputra Jakarta.</ref>.
=== Pendidikan ===
Pada tahun [[1908]], Soenario masuk ke ''Frobelschool'' (sekolah taman kanak-kanak) di [[Madiun]]. Di [[sekolah]] tersebut, ia diajar oleh guru-guru wanita yang bernama ''Mejuffrouw'' Acherbeek dan ''Mejuffrouw'' Tien.<ref>M.D., Sagiman. [[1993]]. ''90 Tahun Prof. Mr. Sunario, Manusia Langka Indonesia''. Jakarta: PT Rosda Jayaputra Jakarta.</ref>
 
Ia juga pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Inggris periode [[1956]] - [[1961]]. Setelah itu Sunario diangkat sebagai guru besar politik dan hukum internasional, lalu menjadi Rektor [[Universitas Diponegoro]], [[Semarang]] (1963-1966).
Setelah ia lulus dari ''Frobelschool'', ia masuk ke ''Europeesche Lagere School'' ([[ELS]]), yang merupakan [[Sekolah Dasar]] di [[Madiun]] tahun [[1909]] - [[1916]], Sunario tinggal di rumah kakeknya yang merupakan pensiunan Mantri Kadaster yang bernama Sastrosentono. Sunario termasuk murid yang cerdas dan tidak pernah tinggal kelas yang membuat orang tuanya bangga.<ref>M.D., Sagiman. [[1993]]. ''90 Tahun Prof. Mr. Sunario, Manusia Langka Indonesia''. Jakarta: PT Rosda Jayaputra Jakarta.</ref>
 
Setelah pensiun, diangkat sebagai [[Panitia Lima]] tahun [[1974]]. Panitia itu dibentuk pemerintah karena muncul kehebohan di kalangan masyarakat tentang siapa sebetulnya penggali Pancasila. Panitia ini diketuai Bung Hatta. Anggota lainnya adalah [[Ahmad Subardjo]], [[A. A. Maramis]], dan [[A. G. Pringgodigdo]], tokoh yang ikut merumuskan [[Piagam Jakarta]] tahun 1945.
 
== Riwayat ==
Soenario lahir di [[Madiun]], [[Jawa Timur]] pada tanggal [[28 Agustus]] [[1902]]. Ia adalah anak dari pasangan [[Sutejo Sastrowardoyo]] yang merupakan mantan wedana di [[Uteran]] dan [[Suyati Kartokusumo]]. Pada saat itu, program ''[[Keluarga Berencana]]'' dengan semboyannya, ''Keluarga Kecil Keluarga Bahagia'' belum banyak dikenal oleh masyarakat, bahkan semboyan ''Keluarga Besar Keluarga Bahagia'' lebih dikenal oleh masyarakat [[Indonesia]], sehingga pasangan Sutejo Sastrowardoyo dan Suyati Kartokusumo memiliki 14 anak, dimana Sunario sendiri merupakan anak pertama dan memiliki 13 adik<ref>M.D., Sagiman. [[1993]]. ''90 Tahun Prof. Mr. Sunario, Manusia Langka Indonesia''. Jakarta: PT Rosda Jayaputra Jakarta.</ref>.
 
Sunario yang beragama Islam dan berasal dari Jawa Timur ini menikah dengan gadis [[Minahasa]] beragama [[Protestan]] yang ditemuinya saat berlangsung Kongres Pemuda 1928. Sunario wafat pada tahun [[1997]] dan istrinya tiga tahun lebih awal, [[1994]].
 
=== Pendidikan ===
Pada tahun [[1908]], Soenario masuk ke ''Frobelschool'' (sekolah taman kanak-kanak) di [[Madiun]]. Di [[sekolah]] tersebut, ia diajar oleh guru-guru wanita yang bernama ''Mejuffrouw'' Acherbeek dan ''Mejuffrouw'' Tien.<ref>M.D., Sagiman. [[1993]]. ''90 Tahun Prof. Mr. Sunario, Manusia Langka Indonesia''. Jakarta: PT Rosda Jayaputra Jakarta.</ref>
 
Setelah ia lulus dari ''Frobelschool'', ia masuk ke ''Europeesche Lagere School'' ([[ELS]]), yang merupakan [[Sekolah Dasar]] di [[Madiun]] tahun [[1909]] - [[1916]], Sunario tinggal di rumah kakeknya yang merupakan pensiunan Mantri Kadaster yang bernama Sastrosentono. Sunario termasuk murid yang cerdas dan tidak pernah tinggal kelas yang membuat orang tuanya bangga.<ref>M.D., Sagiman. [[1993]]. ''90 Tahun Prof. Mr. Sunario, Manusia Langka Indonesia''. Jakarta: PT Rosda Jayaputra Jakarta.</ref>
 
Setelah menyelesaikan pendidikan di ELS, Sunario melanjutkan sekolahnya ke [[MULO]], yang merupakan singkatan dari ''Meer Uitgebreid Lager Onderwijs'' (sejenis dengan [[Sekolah Menengah Pertama]]) di [[Madiun]]. Ia bersekolah disini hanya 1 tahun, dan pada tahun [[1917]] ia pindah ke ''Rechtschool'' (setingkat dengan SMK/Sekolah Menengah Kejuruan Hukum) di [[Batavia]]. Di Batavia, ia tinggal di rumah pamannya, yang bernama Kusman dan Kunto. Di ''Rechschool'', ia belajar hukum dan belajar [[bahasa Perancis]]. Sewaktu ia bersekolah disitu, ia menjadi anggota [[Jong Java]].<ref>M.D., Sagiman. [[1993]]. ''90 Tahun Prof. Mr. Sunario, Manusia Langka Indonesia''. Jakarta: PT Rosda Jayaputra Jakarta.</ref>
 
Setelah ia menyelesaikan pendidikannya di ''Rechtschool'', ia melanjutkan pelajarannya ke [[Belanda]]. Ia berangkat ke Belanda dengan biaya sendiri dengan menaiki kapal sampai ke [[Genoa]], lalu meneruskan perjalanan dengan kereta api ke [[Brussel]], [[Belgia]] dan menginap disana semalam. Setelah itu, ia pergi ke [[Den Haag]] dan mengganti kereta api menuju [[Leiden]]. Di Leiden, ia diterima di [[Universitas Leiden]] dan mengikuti kuliah doktoral, sehingga pada tahun [[1925]] ia meraih gelar ''Mr.'' atau ''Meester in de Rechten'' yang artinya ahli dalam ilmu hukum. Ia menerima ijazah pada tanggal [[15 Desember]] dan ditandatangani oleh Prof. C. van Vollenhoven dan Prof. N.Y. Krom. Selama di [[Belanda]], ia menjadi anggota [[Perhimpunan Indonesia]].
 
== Rujukan ==
{{reflist|1}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.deplujunior.org/menteri_luar_negeri.html?page=-1627040769 Menteri Luar Negeri Prof. Mr. Soenario]
 
== Referensi ==
*M.D., Sagiman. [[1993]]. ''90 Tahun Prof. Mr. Sunario, Manusia Langka Indonesia''. Jakarta: PT Rosda Jayaputra Jakarta.
{{clr}}
 
Baris 33 ⟶ 43:
 
[[Kategori:Kelahiran 1902]]
[[Kategori:Kematian 1997]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia]]