:Pria bangsawan di zaman Heian menulis aksara [[Kanjikanji]] di atas kertas Kokushikokushi, sedangkan wanita menulis aksara [[Hiraganahiragana]] di atas kertas Danshidanshi. Di zaman Heian, kertas Danshidanshi tidak lagi dibuat dari pohon suku [[Celastraceae]] (Nishiki) melainkan dari pohon [[Murbeimurbei Kertaskertas]]. Penjelasan mengenai kertas Danshidanshi terdapat di dalam literatur klasik ''[[Genji Monogatari]]'' dan ''[[Makura no soshi|Makura no sōshi]]''.
'''Hishi (Ganpishiganpishi)'''
:Kertas diproduksi dengan tiga macam ketebalan (tipis, sedang dan tebal). Menurut literatur klasik ''[[Utsubo Monogatari]]'' dan ''[[Makura no soshi|Makura no sōshi]]'', laki-laki pada zaman Heian menyenangi kertas Hishi''hishi'' yang tebal untuk digunakandipakai sebagai Kaishi''kaishi'' (kertas alas makan kue), sedangkan wanita lebih menyenangi kertas tipis.
'''Kaishi'''
:Pada umumnya, bangsawan Jepang menyisipkan kertas Kaishi''kaishi'' di bawah lengan [[kimono]]. Kaishi adalah kertas berfungsinya sebagai [[sapu tangan]], lap cangkir (''sakazuki'') sewaktu minum [[sake]], alas makan kue, atau kertas untuk menulis kalau tiba-tiba perlu menulis [[Wakawaka (puisi)|waka]]. Menurut kebiasaan penggunaan Kaishi pada zaman Heian, laki-laki menggunakan kertas jenis Danshidanshi dan wanita menggunakan kertas jenis Hishihishi.