Marzuki Darusman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Enwiki
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 78:
 
Dia telah menjabat sebagai ketua Misi Pencari Fakta independen tentang Myanmar di bawah Dewan Hak Asasi Manusia PBB sejak Juli 2017. Dia menjabat sebagai Pelapor Khusus tentang situasi hak asasi manusia di [[Republik Demokratik Rakyat Korea]] (2010-2016) dan anggota Komisi Penyelidikan tentang Hak Asasi Manusia di Korea Utara (2013 hingga 2014). Pada tahun 2010, ia ditugaskan untuk menjabat sebagai ketua Panel Ahli Sekretaris Jenderal PBB tentang [[Sri Lanka]] dan pada tahun 2009 ia ditunjuk oleh [[Sekretaris Jenderal PBB]] [[Ban Ki-moon]] menjadi tiga anggota Komisi Penyelidikan PBB untuk menyelidiki pembunuhan mantan [[Perdana Menteri Pakistan]] [[Benazir Bhutto]].<ref>[https://www.ohchr.org/EN/NewsEvents/Pages/DisplayNews.aspx?NewsID=21914&LangID=E Human Rights Council President announces appointment of Marzuki Darusman as Chair of Myanmar Fact-finding Mission] Retrieved 24 October 2018</ref>
 
== Latar belakang ==
Marzuki lahir di Bogor, Jawa Barat, pada tahun 1945.{{sfn|Bahari|2011|p=124}} Putra Suryono Darusman, seorang diplomat, menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di [[Eropa]]; hal ini kemudian memengaruhi pemikirannya tentang [[norma sosial]] dan kesetaraan,{{sfn|Business Week 2000, The Stars of Asia}}{{sfn|JCG, Suryono Darusman}} karena Darusman menganggap perbedaan kelas yang ada di Indonesia mengganggu.{{sfn|McBeth 2012, Work with UN}} Saudaranya, Chandra, kemudian menjadi seorang komposer.{{sfn|JCG, Suryono Darusman}}
 
Pada tahun 1965, setelah periode protes Presiden [[Sukarno]], Marzuki memasuki politik sebagai anggota [[Golkar]], yang setelah penggulingan Sukarno menjadi partai Presiden [[Suharto]].{{sfn|McBeth 2012, Work with UN}} Pada tahun 1974 ia lulus dari fakultas hukum di [[Universitas Katolik Parahyangan]] di [[Bandung]].{{sfn|Bahari|2011|p=124}} Bersama Golkar, Marzuki menghabiskan lima belas tahun sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]], mewakili Bandung.{{sfn|Business Week 2000, The Stars of Asia}}
 
Pada tahun 1994, Marzuki adalah salah satu anggota pertama [[Komisi Nasional Hak Asasi Manusia]].{{sfn|McBeth 2012, Work with UN}} Pada tahun 1998, setelah [[Kejatuhan Suharto|jatuhnya Presiden Suharto]] pada bulan Mei, Marzuki adalah anggota [[Tim Gabungan Pencari Fakta]], yang menyelidiki [[Kerusuhan Mei 1998|kerusuhan dan pogrom yang meluas]] sebelum pengunduran diri presiden.{{sfn|Bahari|2011|p=124}} Sementara itu, Marzuki merebut kekuasaan di dalam Golkar&nbsp;– terpecah antara faksi-faksi pro dan kontra-Suharto&nbsp;– dan mereorganisasi partainya. Dia kemudian meyakinkan partai tersebut untuk mendukung ulama Muslim [[Abdurrahman Wahid]], dari [[Nahdlatul Ulama]], untuk menjadi presiden.{{sfn|Business Week 2000, The Stars of Asia}}
 
== Pendidikan ==
Sosok yang lebih akrab dipanggil ''Kiki'' ini menamatkan pendidikan di bangku sekolahnya di SMA [[Kolese Kanisius]]. Karena ayahnya seorang diplomat, ia bersekolah di berbagai negara mengikuti ayahnya ditugaskan seperti [[Singapura]], [[Australia]], [[Prancis]] dan [[Portugal]]. Ia pernah mengenyam pendidikan di jurusan Fisika Murni [[Institut Teknologi Bandung]] dan jurusan [[Arsitektur]] [[Universitas Goethe Frankfurt]] namun tidak selesai. Marzuki menamatkan jenjang S1 jurusan [[Hukum internasional]] [[Universitas Katolik Parahyangan]] [[Bandung]] pada tahun 1974. Selama kuliah, ia dipercaya menjadi Ketua Dewan Mahasiswa [[Universitas Katolik Parahyangan]] (1970-1971) dan Sekretaris Jenderal Badang Kerjasama Senat/Dewan Mahasiswa [[Bandung]].<ref name="tempo.co.id">[http://www.tempo.co.id/harian/profil/prof-marzuki.html Marzuki Darusman:Mengusung Kasus-Kasus Besar]</ref>
 
== Pejabat negara ==
Pada November 1999 Marzuki terpilih sebagai [[Jaksa Agung Indonesia]], menggantikan pelaksana tugas Jaksa Agung Ismudjoko,{{sfn|The Jakarta Post 2000, Lawsuit against attorney}} dia sebelumnya pernah dicalonkan menjadi [[Menteri Luar Negeri Indonesia|Menteri Luar Negeri]], sebuah jabatan yang akhirnya jatuh ke [[Alwi Shihab]].{{sfn|McBeth 2012, Work with UN}} Dalam posisi tersebut, dia bekerja untuk memberantas korupsi; Di antara mereka yang dihukum karena korupsi selama Marzuki menjabat adalah mantan Menteri Perdagangan dan Industri [[Bob Hasan]] dan [[Gubernur Bank Indonesia]] [[Syahril Sabirin]];{{sfn|Bahari|2011|p=124}} dia juga membatasi pergerakan Soeharto dan mengajukan tuntutan korupsi terhadap mantan presiden dan beberapa badan amal yang dia jalankan.{{sfn|The Jakarta Post 2000, Lawsuit against attorney}} Dalam hukum pidana, Marzuki berperan penting dalam mencopot mantan [[Panglima TNI]] [[Wiranto]] dari posisi kabinetnya, kemudian membawa Wiranto ke pengadilan atas dugaan pelanggaran HAM di [[Timor Timur]] dan beberapa anggota militer ke pengadilan atas masalah di [[Aceh]]. Selama ini, dia adalah tokoh politik yang paling dijaga ketat ketiga di negeri ini, setelah Presiden Abdurrahman Wahid dan Wakil Presiden [[Megawati Soekarnoputri]].{{sfn|Business Week 2000, The Stars of Asia}}
 
Masa jabatan Darusman berakhir pada Juni 2001, saat ia digantikan oleh mantan [[Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia]] [[Baharuddin Lopa]].{{sfn|Bahari|2011|p=124}} Bulan berikutnya ia diangkat menjadi [[Sekretaris Kabinet]].{{sfn|The Jakarta Post 2001, Ousted Marzuki back}} Sejak 2004 hingga 2009 Darusman menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat mewakili [[Golkar]].{{sfn|Bahari|2011|p=124}}
 
== Karier ==