Marzuki Darusman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 89:
Sosok yang lebih akrab dipanggil ''Kiki'' ini menamatkan pendidikan di bangku sekolahnya di SMA [[Kolese Kanisius]]. Karena ayahnya seorang diplomat, ia bersekolah di berbagai negara mengikuti ayahnya ditugaskan seperti [[Singapura]], [[Australia]], [[Prancis]] dan [[Portugal]]. Ia pernah mengenyam pendidikan di jurusan Fisika Murni [[Institut Teknologi Bandung]] dan jurusan [[Arsitektur]] [[Universitas Goethe Frankfurt]] namun tidak selesai. Marzuki menamatkan jenjang S1 jurusan [[Hukum internasional]] [[Universitas Katolik Parahyangan]] [[Bandung]] pada tahun 1974. Selama kuliah, ia dipercaya menjadi Ketua Dewan Mahasiswa [[Universitas Katolik Parahyangan]] (1970-1971) dan Sekretaris Jenderal Badang Kerjasama Senat/Dewan Mahasiswa [[Bandung]].<ref name="tempo.co.id">[http://www.tempo.co.id/harian/profil/prof-marzuki.html Marzuki Darusman:Mengusung Kasus-Kasus Besar]</ref>
 
== PejabatJaksa negaraagung ==
Pada November 1999 Marzuki terpilih sebagai [[Jaksa Agung Indonesia]], menggantikan pelaksana tugas Jaksa Agung Ismudjoko,{{sfn|The Jakarta Post 2000, Lawsuit against attorney}} dia sebelumnya pernah dicalonkan menjadi [[Menteri Luar Negeri Indonesia|Menteri Luar Negeri]], sebuah jabatan yang akhirnya jatuh ke [[Alwi Shihab]].{{sfn|McBeth 2012, Work with UN}} Dalam posisi tersebut, dia bekerja untuk memberantas korupsi; Di antara mereka yang dihukum karena korupsi selama Marzuki menjabat adalah mantan Menteri Perdagangan dan Industri [[Bob Hasan]] dan [[Gubernur Bank Indonesia]] [[Syahril Sabirin]];{{sfn|Bahari|2011|p=124}} dia juga membatasi pergerakan Soeharto dan mengajukan tuntutan korupsi terhadap mantan presiden dan beberapa badan amal yang dia jalankan.{{sfn|The Jakarta Post 2000, Lawsuit against attorney}} Dalam hukum pidana, Marzuki berperan penting dalam mencopot mantan [[Panglima TNI]] [[Wiranto]] dari posisi kabinetnya, kemudian membawa Wiranto ke pengadilan atas dugaan pelanggaran HAM di [[Timor Timur]] dan beberapa anggota militer ke pengadilan atas masalah di [[Aceh]]. Selama ini, dia adalah tokoh politik yang paling dijaga ketat ketiga di negeri ini, setelah Presiden Abdurrahman Wahid dan Wakil Presiden [[Megawati Soekarnoputri]].{{sfn|Business Week 2000, The Stars of Asia}}