Nestor Lakoba: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 79:
Pada tahun 1933, Beria tampaknya mendalangi sebuah peristiwa untuk mendapatkan dukungan Stalin yang waktu itu sedang berada di dacha pribadinya di [[Gagra]], Abkhazia utara.<ref name="Blauvelt 214"/>{{efn|Terdapat penafsiran yang berbeda dari peristiwa tersebut, yakni dari Stanislav Lakoba dan dari anak Beria, Sergo.<ref>{{harvnb|Blauvelt|2007|p=228, note 65}}</ref>}} Pada 23 September, Stalin pergi untuk melaut sejenak di [[Laut Hitam]] yang terletak di depan dachanya dengan menggunakan kapal kecil yang tidak laik untuk berlayar di perairan terbuka.<ref>{{harvnb|Kotkin|2017|p=141}}</ref> Stalin, Beria, [[Kliment Voroshilov]], dan beberapa penumpang lainnya berniat untuk menyusuri perairan sekitar pantai selama beberapa jam.<ref>{{harvnb|Kotkin|2017|pp=141–142}}</ref> Ketika mereka sampai tujuan untuk piknik di dekat kota [[Pitsunda]], mereka ditembaki sebanyak tiga kali. Tembakan tersebut berasal dari antara mercusuar atau pos perbatasan. Ketiga tembakan tersebut tidak mengenai mereka maupun kapalnya, walau Beria menyatakan bahwa dia melindungi Stalin dengan memasang badannya.<ref name="Kotkin 142">{{harvnb|Kotkin|2017|p=142}}</ref> Awalnya Stalin bergurau mengenai insiden tersebut, walau kemudian ia memerintahkan seseorang untuk menyelidiki kejadian tersebut. Ia menerima surat dari penjaga perbatasan yang kemungkinan melepas tembakan yang kemudian meminta maaf dan menjelaskan bahwa ia mengira kapal tersebut merupakan kapal asing.<ref name="Kotkin 142"/> Penyelidikan mandiri yang dilakukan oleh Beria menyalahkan Lakoba atas kebijakan untuk menembak kapal yang tidak dikenal. Namun, investigasi tersebut dihentikan oleh atasan Beria ketika rumor bahwa insiden tersebut dirancang untuk menjebak Lakoba mulai menyebar.<ref name="Kotkin 142"/>
 
Penyebab lain perselisihan antara Beria dan Lakoba adalah mengenai penerbitan buku ''Stalin dan Khashim'' (''Сталин и Хашим'' dalam bahasa Rusia) pada tahun 1934. Buku tersebut menceritakan kehidupan Stalin sebagai pejuang revolusi, ketika pada tahun 1901–1902, Stalin bersembunyi dengan seorang penduduk desa bernama Khashim Smyrba di dekat Batumi. Buku ini menunjukkan Stalin sebagai sosok yang dekat dengan rakyat, suatu hal yang senang didengar Stalin. Buku ini diduga ditulis oleh Lakoba. Buku ini dipuji oleh Stalin yang menyukai deskripsi Khashim sebagai sosok "sederhana, naïfnaif, tetapi jujur dan setia."<ref name="Kotkin 214">{{harvnb|Kotkin|2017|p=214}}</ref> MembalasSebagai hal tersebuttanggapan, Beria memulai proyek untuk menceritakan seluruh kehidupan Stalin sebagai pejuang revolusi di Kaukasus.<ref name="Kotkin 214"/> Hasil karya tersebut yang berjudul ''OnTentang thePermasalahan QuestionSejarah of the History of theOrganisasi Bolshevik Organizations in thedi TranscaucasusTranskaukasus'' (''К вопросу об истории большевистских организаций в Закавказье'') melebih-lebihkan peran Stalin di wilayah tersebut. Ketika karya tersebut diterbitkan sebagai serial di ''[[Pravda]]'', Beria menjadi dikenal di seluruh Uni Soviet.<ref>{{harvnb|Kotkin|2017|p=260}}</ref>
 
Sejak tahun 1935, Stalin memberi tawaran pada Lakoba untuk pindah ke Moskwa dan menggantikan [[Genrikh Yagoda]] sebagai kepala [[NKVD]], polisi rahasia Soviet.<ref name="Lakoba 110">{{harvnb|Lakoba|2004|p=110}}</ref> Lakoba menolak tawaran tersebut pada Desember 1935 dengan alasan masih ingin tinggal di Abkhazia.<ref name="Lakoba 111">{{harvnb|Lakoba|2004|p=111}}</ref> Penolakan terhadap tawaran tersebut menjadi masalah bagi Lakoba karena menyebabkan niatan baik dari Stalin mulai menghilang perlahan.<ref>{{harvnb|Blauvelt|2007|p=216}}</ref> Setelah Stalin mengulangi tawaran tersebut pada Agustus 1936 dan kembali ditolak oleh Lakoba, kebijakan baru mulai diterapkan, "Perihal Penulisan Penamaan Tempat". Kebijakan tersebut memaksa berbagai nama tempat di Abkhazia untuk diganti dari bahasa Abkhaz atau Rusia menjadi bahasa Georgia. Nama ibu kota Abkhazia, yang dalam bahasa Rusia disebut ''Sukhum'', berubah menjadi Sukhumi.<ref name="Kotkin 505">{{harvnb|Kotkin|2017|p=505}}</ref> Lakoba, yang menolak untuk menerbitkan [[pelat nomor]] di Abkhazia sampai mereka mengganti lokasidari "Georgia" menjadi "Abkhazia," mulai menyadari bahwa ini merupakan langkah yang disengaja oleh Beria dan Stalin untuk menggoyahkan Lakoba. Lakoba mulai bertindak lebih berhati-hati. Dia mulai melobi Stalin agar memindahkan kewenangan Abkhazia dari Georgia menjadi bagian dari wilayah [[Krai Krasnodar]] di Rusia. Gagasan tersebut selalu ditolak.<ref name="Lakoba 111"/> Pada kunjugan terakhir Lakoba ke Moskwa dan Stalin, ia kembali mengajukan gagasan tersebut untuk terakhir kalinya dan mengeluhkan Beria.<ref name="Kotkin 505"/>